Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Gunung Agung Erupsi Kembali

Arnoldus Dhae
17/3/2019 11:30
Gunung Agung Erupsi Kembali
(ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo)

GUNUNG Agung yang berada di Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali, kembali erupsi, Minggu (17/3) sekitar pukul 08:03 WITA. Kepala BPBD Bali I Made Rentin membenarkan terjadinya letusan Gunung Agung.

Rentin menyebut letusan terjadi dua kali. Pertama, terjadi pada pukul 08.03 Wita dengan tinggi kolom abu teramati kurang lebih 500 meter di atas puncak atau sekitar 3.642 meter di atas permukaan laut. Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang condong ke arah timur. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 5 mm dan durasi kurang lebih 39 detik.

Sementara letusan kedua terjadi pada pukul 10.30 Wita dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 600 meter di atas puncak atau sekitar 3.742 meter di atas permukaan laut. Pada letusan kedua ini kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang condong ke arah timur. Erupsi kedua ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 5 milimeter dan durasi 1 menit 16 detik.

"Sekalipun sudah dua kali letusan, kami minta agar masyarakat di 28 desa yang ada di lereng Gunung Agung agar tetap tenang namun waspada. Kami sedang berkomunikasi dengan posko Relawan Pasebaya untuk tetap siaga dan memperhatikan kondisi terkini Gunung Agung dan mengikuti arahan pihak berwenang," ujarnya.

Baca juga: Gunung Agung Meletus Lagi

Radius zona bahaya dan status Gunung Agung juga belum berubah. Masyarakat di sekitar Gunung Agung dan pendaki, pengunjung, wisatawan agar tidak berada dan tidak melakukan pendakian dan tidak melakukan aktivitas apapun di Zona Perkiraan Bahaya yaitu di seluruh area di dalam radius 4 kilometer dari Kawah Puncak Gunung Agung.

Zona Perkiraan Bahaya sifatnya dinamis dan terus dievaluasi dan dapat diubah sewaktu-waktu mengikuti perkembangan data pengamatan Gunung Agung paling aktual dan terbaru. Terkait masih berlangsungnya hujan, warga yang bermukim dan beraktivitas di sekitar aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung agar mewaspadai potensi ancaman bahaya sekunder berupa aliran lahar hujan. Hal ini bisa terjadi jika material erupsi masih terpapar di area puncak. Area landaan aliran lahar hujan mengikuti aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung.

Komunikasi sudah dilakukan melalui semua jejaring dan petugas di lapangan dan relawan Pasebaya di 28 Desa Lingkar Gunung Agung. Update kondisi terkini di wilayah masing-masing akan dilaporkan via radio (HT) di Frekwensi ORARI 146.620 MHz. Sampai saat ini belum ada laporan daerah yang terpapar hujan abu.

Aktivitas masyarakat masih berjalan normal dan kondusif. Namun untuk pemedek (umat Hindu) yang hadir di Pura Agung Besakih untuk melakukan persembahyangan berjalan seperti biasa tetapi tetap mendengarkan arahan petugas. Pada areal Pura Agung Besakih, telah dibangun posko terpadu untuk pelayanan Kedaruratan kepada pemedek (umat) terdiri dari unsur SAR, BPBD, Dinas Kesehatan dan Relawan Mandiri, juga dilengkapi bengkel darurat dari unsur Perkumpulan Bengkel Mobil Bali (PBMB) yang memberikan layanan servis gratis.

Pos terpadu terletak di Kadundung, Besakih, yang menyediakan masker gratis apabila diperlukan dan selalu melaporkan update kondisi terkini laporan cuaca dan situasi pemedek.

"BPBD Prov Bali menghimbau kepada seluruh masyarakat (krama Bali) agar tetap tenang dan menjaga kesiapsiagaan serta tetap lakukan aktivitas seperti biasa, ikuti arahan petugas dan hanya percaya pada informasi resmi dari pemerintah," tuturnya.

Untuk BPBD baik provinsi maupun kabupaten dan kota diminta selalu standby monitor dan siaga melayani masyarakat 24 jam sehari dan 7 hari seminggu.

"Kami tidak mengenal hari libur. Kami selalu dibantu dan bersinergi dengan semua komponen dan jejaring BPBD, dalam melakukan edukasi dan sharing informasi kebencanaan terutama atensi aktivitas Gunung Agung." (OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya