Titik Api Mulai Muncul di Kalsel

Denny S
11/3/2019 15:15
Titik Api Mulai Muncul di Kalsel
(ANTARAFOTO/Herry Murdy Hermawan)

WILAYAH Kalimantan Selatan (Kalsel) mulai memasuki musim pancaroba dari musim penghujan ke musim kemarau. 

Meski hujan masih turun di sejumlah daerah, namun titik api mulai muncul dalam beberapa waktu terakhir ini.

Hingga kini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel mencatat 12 titik api muncul di sejumlah wilayah antara lain di Kabupaten Tanah Laut, Tanah Bumbu, Kotabaru dan Balangan. Serta kawasan sekitar bandara Syamsuddin Noor Kota Banjarbaru.

"Meski hujan masih turun, namun titik api mulai muncul dan hal ini harus kita waspadai bersama. Kebakaran sebagian besar akibat aktivitas pembersihan lahan pertanian," tutur Kepala BPBD Kalsel, Wahyudin Ujud, Senin (11/3). 

Dikatakan Wahyudin, Kalsel saat ini masih dalam status darurat siaga bencana musim penghujan, tetapi pihaknya juga mulai mempersiapkan upaya pencegahan terjadinya kebakaran hutan dan lahan.

Koordinator Manggala Agni Kalsel, Zulkarnaen mengatakan budaya membersihkan lahan pertanian dengan cara membakar ini memang sulit dihilangkan. 

"Kita terus memberikan imbauan kepada para petani, termasuk juga korporasi untuk mengantisipasi ancaman karhutla di sekitar wilayah operasional perusahaan," ungkapnya.

 

Baca juga: Dua Titik Panas Terdeteksi

 

Lebih jauh Zulkarnaen mengatakan pihaknya mulai mengaktifkan kembali kegiatan patroli lapangan di tiga wilayah Daerah Operasional (DAOP) Manggala Agni Kalsel. Sepanjang 2018 ini BPBD Kalsel menggelontorkan dana Rp1,2 miliar untuk operasional satgas darat pemadaman karhutla.

Berdasarkan data Pusdalops BPBD Kalsel, sepanjang kemarau Mei hingga akhir 2018 jumlah titik api muncul di 13 kabupaten/kota di Kalsel sebanyak 1.200 titik. 

Sementara luas karhutla di Kalsel mencapai 3.890 hektar dengan daerah terparah dilanda karhutla antara lain Kota Banjarbaru terutama daerah sekitar Bandara Syamsuddin Noor, Kabupaten Banjar, Kabupaten Tapin, Hulu Sungai Selatan, Balangan dan Tanah Laut.

Selain Karhutla Kalsel juga rawan bencana kebakaran permukiman. Dinas Kesejahteraan Sosial Kalsel mencatat sepanjang 2018 terjadi 277 kali bencana kebakaran permukiman (sosial) dengan kerugian mencapai Rp60,088 miliar. Kebakaran menyebabkan tujuh orang tewas.

Pada 2019 ini terjadi 56 kali kebakaran permukiman. Peristiwa kebakaran terbanyak melanda permukiman warga di Kota Banjarmasin yaitu 10 kejadian. Jumlah korban kebakaran ini 134 keluarga atau 440 jiwa. 

Sebanyak 56 rumah rusak total ditambah 28 rumah lainnya rusak berat, dengan kerugian mencapai Rp1,4 miliar. Kebakaran permukiman juga menyebabkan dua orang tewas. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya