Headline

Gaikindo membeberkan penyusutan penjualan mobil di Tanah Air.

Korban DBD Terus Berjatuhan, Sumba Timur Butuh Bantuan

Palce Amalo
10/3/2019 17:15
Korban DBD Terus Berjatuhan, Sumba Timur Butuh Bantuan
(MI/palce )

KABUPATEN Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur membutuhkan bantuan pemerintah provinsi untuk bersama-sama menanggulangi wabah demam berdarah dengue (DBD) di daerah itu.

Uluran tangan pihak lain sangat dibutuhkan lantaran korban meninggal akibat DBD terus berjatuhan. Korban  meninggal terakhir seorang ibu hamil bersama janin yang di kandungnya.

Dengan demikian jumlah korban meninggal DBD di Sumba Timur yang sebelumnya 15 orang, bertambah dua orang menjadi 17 orang.

"Ibu hamil 28 minggu ini meninggal bersama janinnya. Dia dirujuk dari Rumah Sakit Lindi Mara. Pasien ini mengalami distres janin dan DBD DHS (Dengue Hemorhagic Fever (DHF) jilid 2," kata Kepala Rumah Sakit Umum (RSU) Umbu Rara Meha, Waingapu, Sumba Timur dokter Lely Harakay kepada Media Indonesia, Minggu (10/3).

Saat tiba di rumah sakit Umbu Rara Meha menurut dokter Lely, sang ibu sudah mimisan dan mengeluarkan darah saat batuk. 

"Alasan dirujuk ialah distress janin dan ibunya membutuhkan trombosit," tambahnya. 

Namun, nyawa pasien tidak dapat diselamatkan, dan meninggal bersama janinnya pada Sabtu (9/3).

Bagi dokter Lely, penanganan wabah DBD di Sumba Timur tidak bisa dilakukan seperti cara-cara biasa seperti pengasapan, abatesasi, dan pemberantasan sarang nyamuk (PSN). 

Pasalnya, cara-cara tersebut sudah dilakukan sejak daerah itu menetapkan kejadian luar biasa (KLB) DBD pada Januari lalu, namun korban masih berjatuhan.

 

Baca juga: Sidoarjo Positif Gelar Fogging dan Penyuluhan Penanggulangan DBD

 

Dia mencontohkan ibu hamil yang meninggal akibat DBD tersebut berasal dari Kelurahan Lambanapu, Kecamatan Kota Waingapu, sudah dilakukan pengasapan oleh petugas. 

"Kenyataannya masih ada DBD meninggal di Lambanapu," ujarnya.

Selain itu, pihak kelurahan dan kecamatan sudah diinstruksikan untuk melakukan kegiatan PSN. Hanya saja menurut Dia, masih jatuhnya korban meninggal DBD kemungkinan akibat kontrol kegiatan PSN yang belum maksimal.

Korban DBD yang dirawat di Sumba Timur sejak Januari-Maret tercatat 585 orang atau terbanyak jika dibandingkan dengan korban DBD di seluruh NTT. 

Sementara itu  korban meninggal DBD di NTT selama tiga bulan terakhir bertambah dari sebelumnya 35 orang menjadi 37 orang, dan total korban yang dirawat selama tiga bulan tersebut tercatat 3.241 orang.

Kepala Dinas Kesehatan NTT dokter Dominikus Mere mengatakan pihaknya telah mengirim bantuan peralatan fogging (pengasapan) untuk membantu pemerintah Sumba Timur menangani wabah DBD. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya