Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
SEKITAR pukul 09.10, Sarwadi tiba di tempat pemungutan suara (TPS) yang ada di halaman Goa Selarong, Kecamatan Pajangan, Bantul, DIY. Dengan tubuh membungkuk dan berjalan tertatih-tatih, lelaki berusia sekitar 75 tahun ini digandeng putranya, Hadi.
Karena sudah lanjut usia dan tubuh yang renta, Sarwadi pun dipersilakan oleh Ketua KPPS untuk langsung mendaftar. Tidak tunggu lama, petugas KPPS pun memanggil namanya agar segera mengambil surat suara.
Baca juga: Pencarian Korban Longsor di Manggarai NTT Dilakukan Secara Manual
Hadi pun mengambil surat suara tersebut dan menjemput ayahnya menuju bilik suara. Lima lembar surat suara dan ukuran surat suara yang besar membuatnya lama di dalam bilik suara. Dari kejauhan, sang anak yang mendampingi tampak membantu membukakan surat suara dan memberi tahu cara mencoblos surat suara.
Sekitar enam menit, Sarwadi berada di dalam bilik suara. Ia pun kemudian keluar dan memasukan kelima surat suara ke lima kotak suara yang ada. Setelah itu, ia pun menyelupkan salah satu jarinya ke tempat tinta. "Ya sudah sering ikut Pemilu. Tidak menghitung saya," kata Sarwidi dengan suara terbata-bata usai menggunakan hak suaranya, Sabtu (9/3).
Ia pun mengaku tidak kesulitan menggunakan hak pilihnya. Hanya saja, Sarwidi tidak tahu, pencoblosan yang baru saja dilakukannya hanyalah simulasi. "Jadi besok tanggal 17 April masih nyoblos lagi?" tanya Sarwidi polos ketika diberitahu bahwa pencoblosan tersebut hanya simulasi.
Ilham Saputra, salah satu komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI mengatakan simulasi nasional ini yang terakhir dilakukan KPU RI. Dari pantauannya, Ilham mengingatkan agar Ketua KPPS menandatangani semua surat suara yang akan digunakan pemilih agar surat suara tersebut sah.
Menurut dia, dari simulasi sebelumnya di Bogor dengan jumlah pemilih 300 orang, penghitungan suara di plano bisa selesai pukul 23.30. Namun, pekerjaan di TPS bisa lebih lama karena harus mengisi formulis C1 yang harus diberijan kepada saksi dari parpol-parpol dan pengawas TPS.
Anggota Bawaslu RI Rahmat Bagja menilai, sisi aksesibilitas simulasi nasional di Goa Selarong bagus. Ia hanya meminta KPPS memperhitungkan kemungkinan menjaga surat suara apabila cuaca hujan.
Baca juga: Khofifah Instruksikan OPD Terlibat Tangani Banjir di Jatim
"Untuk simulasi ini, catatan lainnya, saat memilih di bilik suara bisa terlihat dari samping luar," kata dia. Hal tersebut perlu diperbaiki karena menyangkut kerahasiaan pemilihan.
Simulasi ini diharapkan bisa menjadi gambaran proses Pemilu lima kotak suara pada 17 April 2019 mendatang. (OL-6)
Surat dari DPP PDIP dibutuhkan untuk menyelesaikan perbedaan tafsir terkait penetapan caleg yang sudah meninggal pada Pamilu 2019. Dia juga menjelaskan surat balasan dari MA.
Yasonna keluar dari Gedung Merah Putih KPK sekitar pukul 16.45 WIB. Jalur pulang dia berbeda dengan saksi lainnya.
TKLN 01 Malaysia mendesak pihak KBRI Kuala Lumpur Malaysia, KPU RI, Bawaslu RI, Kepolisian Republik Indonesia untuk segera melakukan tindakan
Tidak sulit untuk menyelesaikan dugaan kecurangan pemilu. Negara sudah memfasilitasi dengan aturan dan lembaga yang berwenang.
KPU bekerja sama dengan Kementerian Agama dalam melakukan sosialisasi kepada pemilih di tempat ibadah.
Kurangnya sosialiasi dikhawatirkan dapat meningkatkan angka golput di pemilu. Surya sangat berharap proses demokrasi bisa berjalan dengan lebih baik secara berkelanjutan
KPK menetapkan Hasto Kristiyanto sebagai tersangka suap terkait buronan Harun Masiku. Hasto disebut aktif mengupayakan Harun memenangkan kursi anggota DPR pada Pemilu 2019.
Bagi Mahfud, batalnya memakai kemeja putih tersebut lima tahun lalu menyimpan pesan tersendiri.
PENDUKUNG Joko Widodo pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 kini berbalik mendukung calon presiden (capres) Prabowo Subianto jelang Pilpres 2024.
Burhanuddin Muhtadi mengaku diserang akun yang menuduh dirinya sebagai dalang quick count palsu yang ditayangkan di televisi dan menerima bayaran Rp450 miliar.
Pengalaman nyoblos di Los Angeles kali ini, sangat menarik karena di KJRI-LA juga diadakan hiburan seperti live music dan kita juga bisa membeli makanan-makanan khas Indonesia.
Gerak-gerik pelaku dalam video rekaman yang beredar di media sosial juga dinilai amat tenang. Padahal, pelaku telah ketahuan sedang mencoblos surat suara salah satu pasangan calon.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved