Headline
Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.
Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.
BENCANA banjir melanda sejumlah wilayah di Indonesia, termasuk Jawa Timur. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pun mengimbau masyarakat tetap waspada karena banjir maupun tanah longsor masih mengancam dalam beberapa hari ke depan.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menjelaskan banjir terjadi akibat curah hujan tinggi. Di Jatim saja, sebanyak 15 kabupaten dilanda banjir sejak Selasa (5/3) dan lebih dari 12 ribu keluarga terdampak (lihat grafik). "Banjir disebabkan sungai-sungai dan drainase tidak mampu mengalirkan aliran permukaan," terangnya, kemarin.
Dia meminta warga tetap waspada karena curah hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi masih berpeluang terjadi. Kondisi itu dipicu aktivitas madden julian oscillation (MJO) atau gelombang atmosfer yang merambat dari barat (Samudra Hindia) ke timur dengan membawa massa udara basah. Fenomena tersebut bisa bertahan seminggu.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG Mulyono R Prabowo menuturkan pula potensi hujan masih tinggi. ''Potensi pertumbuhan awan masih besar dan berkonsekuensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di seluruh Sumatra, kecuali Riau, hampir seluruh Kalimantan, Sulawesi kecuali Sulawesi Tengah, utara dan barat. Begitu juga dengan Jawa dan NTB beberapa hari ke depan potensi hujan lebat masih sangat besar.''
Menurut Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim Suban Wahyudiono, Kabupaten Madiun merupakan daerah yang paling parah dilanda banjir. "Di Madiun, ada 39 desa di 8 kecamatan terdampak banjir, jadi paling parah. Ratusan warga harus mengungsi dan kami terus melakukan evakuasi," katanya saat meninjau lokasi banjir di Madiun, kemarin.
Banjir di Madiun, imbuh dia, terjadi akibat Sungai Jerowan yang merupakan anak Kali Madiun meluap setelah hujan dengan intensitas tinggi mengguyur. Luapan Kali Madiun juga menyebabkan dua kecamatan di Kabupaten Ngawi kebanjiran.
Rendam tol
Banjir akibat luapan Kali Madiun yang merupakan anak Sungai Bengawan Solo bahkan melanda Tol Trans-Jawa ruas Ngawi-Kertosono, tepatnya di Km 603 hingga Km 604. Jalan berbayar yang belum lama dioperasikan itu pun sementara ditutup karena ketinggian air mencapai 1 meter dan lalu lintas dialihkan.
"Kendaraan dari arah Ngawi atau Dumpil ke timur (arah Surabaya) aman, tetapi dari arah sebaliknya tidak memungkinkan untuk dilalui,'' kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Jatim Gatot S Hadi.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa kemarin meninjau daerah yang dilanda banjir di Kecamatan Balerejo, Madiun. Dia meminta para relawan tetap mengawal dan membantu warga hingga masa tanggap darurat berakhir.
Gubernur Khofifah juga terus berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) dan kepala daerah yang wilayahnya terdampak banjir di Jatim. ''Saya tetap koordinasi dengan bupati dalam seminggu ke depan karena banjir terjadi dalam ketinggian tertentu.''
Sejumlah daerah di Jawa Tengah dan Jawa Barat juga dilanda banjir. Di Kabupaten Bandung, misalnya, beberapa kecamatan seperti Baleendah, Dayeuhkolot, Bojongsoang, Banjaran, dan Rancaekek kembali terendam.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bandung Sudrajat mengatakan 13.903 keluarga terdampak banjir dan satu orang atas nama Riky, 21, meninggal. (Tim/X-8)
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengatakan bahwa gempa bumi dirasakan warga Kabupaten Probolinggo, Provinsi Jawa Timur pada Jumat (18/7).
Banjir, kebakaran, angin kencang, gelombang pasang, dan tanah longsor bukan hanya mengancam keselamatan manusia, tapi juga menghambat pembangunan dan menimbulkan kerugian ekonomi besar.
MEMPERINGATI Hari Logistik Nasional 2025, Lion Parcel menyoroti peran kurir sebagai garda terdepan dalam menghubungkan Indonesia melalui pengiriman barang, termasuk di wilayah timur Indonesia dengan akses yang menantang.
BNPB mencatat 18 kejadian bencana di berbagai wilayah Indonesia dalam kurun waktu 24 jam sejak Selasa (24/6) pukul 07.00 WIB hingga Rabu (25/6) pukul 07.00 WIB.
TANTANGAN dalam mengatasi dan melakukan mitigasi bencana di dunia saat ini disebut semakin kompleks. Berbagai isu global seperti perubahan iklim hingga tekanan urbanisasi menjadi pemicunya.
Cakupan perlindungan asuransi belum mampu mengimbangi besarnya potensi kerugian. Hal itu mengakibatkan semakin banyak pihak yang kurang atau tidak terlindungi.
Mou diteken antara Pemkab Bogor- Pemkab Jawa Barat (Jabar)- Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), dan Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA), di Pendopo Bupati Cianjur, Selasa (12/8).
Dari Pemkab Bogor, penandatanganan dilakukan langsung oleh Bupati Bogor Rudy Susmanto dan dari Provinsi Jabar oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi atau KDM (Kang Dedi Mulyadi).
MENTERI Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno mengingatkan semua pihak untuk mewaspadai potensi banjir di wilayah Jabodetabek.
Untuk kota-kota besar di Indonesia, akan mengalami potensi berawan, berawan tebal, cerah berawan, hujan ringan, hujan sedang, hingga hujan disertai petir
KOTA Sukabumi, Jawa Barat, kembali diterjang bencana hidrometeorologi, Sabtu (9/8) malam.
BANJIR menerjang permukiman warga di wilayah Kelurahan Pasir Putih, Kecamatan Sawangan, Kota Depok,Jawa Barat, tepatnya di Perumahan Griya Alif.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved