Headline

Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.

Fokus

Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.

Wali Kota Makassar Diperiksa Bawaslu terkait Video 15 Camat

Lina Herlina
01/3/2019 20:10
Wali Kota Makassar Diperiksa Bawaslu terkait Video 15 Camat
(MI/Lina Herlina)

WALI Kota Makassar Mohammad Ramdhan 'Danny' Pomanto, Jumat (1/3) sore, memenuhi panggilan pemeriksaan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Makassar.

Ia diperiksa oleh tim pemeriksa Penegak Hukum Terpadu (Gakkumdu) Bawaslu, terkait laporan video 15 camat yang mendukung salah satu pasangan calon presiden.

Pada pemeriksaan itu, Danny mengaku memberikan klarifikasi terkait dua pelaporan sekaligus terhadap dirinya. Soal video anggotanya, 15 camat yang dilaporkan mendukung pasangan capres dan cawapres, yang menurut Danny adalah tidak benar.

"Saya diperiksa atas dua gugatan pelaporan dari kelompok 02. Yang pertama soal camat. Saya dan yang selanjutnya soal video saya katanya bilang 'jihad' untuk Pak Jokowi. Ada tertulis di videonya Wali Kota Makassar, tapi sebenarnya saya tidak sebut itu barang," terang Danny usai diperiksa.

Menurutnya, ia membela camat, karena camat tidak dalam kondisi salah. "Apa yang mau digugat, apa yang dia (camat) sebut nomor. Itu kan tidak. Dia cuman bilang saya kemudian disambung harga mati. Jadi potongngannya itu diedit. Itu video waktu dukungan penolakan terhadap kampanye anti narkoba," jelas Danny.

Dalam video berdurasi 1 menit 27 itu, di beberapa adegan kata Danny diedit. "Khususnya ketika para camat mengucapkan kata saya camat. Seharusnya kelanjutan kata itu, adalah mendukung pemberantasan narkoba di Kota Makassar. Namun di dalam video dilanjutkan dengan kata dukungan terhadap pasangan nomor urut 01," urai Danny.

Ia pun menegaskan, jika video itu sebenarnya jelas persoalan narkoba. "Cuman dipotong. Makanya disambung dengan yang lain. Saya melihat video itu mereka tidak salah. Apa lagi, itu memang soal kampanye anti narkoba. Jadi apa yang salah di situ. Itukan aneh-aneh juga video disambung-sambung," ketus Danny.


Baca juga: Di Makassar, Bayar Pajak Kendaraan Bisa di Minimarket


Pada kesempatan itu, Danny sekaligus mengklarifikasi video tentang dirinya yang juga diedit oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.

Dalam video itu, terlampir status jabatannya sebagai seorang Wali Kota Makassar. Padahal lanjut menurutnya, itu dukungan secara pribadi, tidak sama sekali membawa embel-embel jabatan.

"Video itu, kedua dari 20 video, yang saya akan bikin. Yang dianggap salah dan dilaporkan. Saya heran kenapa ada nama jabatan saya di situ. Jadi ada mungkin orang yang kasih masuk nama (jabatan) di dalamnya. Karena saya paham betul aturan soal ini. Bahwa sebagai Wali Kota, harus netral," akunya.

Ia pun mengaku tidak terlalu mempersoalkan ulah oknum yang mencoba menyebarluaskan dan mengedit video itu. Intinya, ia berusaha kooperatif sebagai seorang warga negara yang patuh terhadap hukum.

"Tidak usah dipersoalkan. Biarkan saja itu. Mungkin tidak tahu bagaiman maksudnya. Tapi biarkan saja," pungkas Danny. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya