Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Ratusan Rumah di Kupang Rusak Diterjang Puting Beliung

Palce Amalo
28/2/2019 20:05
Ratusan Rumah di Kupang Rusak Diterjang Puting Beliung
(MI/CIKWAN )

HUJAN disertai puting beliung memporak-porandakan ratusan rumah penduduk di dua kelurahan di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, Kamis (28/2) sekitar pukul 14.40 Wita.

Di Kelurahan Penfui, rumah yang rusak tercatat sementara 25 unit tersebar di tiga rukun tetangga (RT) 25, 26, dan 27, sedangkan di Kelurahan Liliba yang berbatasan dengan Penfui, rumah yang rusak tercatat 112 unit.

"Saat ini kami sedang menghitung kerugian dan mengumpulkan warga untuk pendataan," kata Lurah Penfui, Viktor Makoni, kepada Media Indonesia.

Di Liliba, ada 112 rumah mengalami rusak berat da sedang tersebar di RT 18 dan RT 27. Belum ada laporan korban luka maupun korban jiwa akibat musibah tersebut. Rumah-rumah tersebut mengalami rusak ringan dan rusak berat di bagian atap dan dinding. Angin menerbangkan seng rumah hingga puluhan meter.


Baca juga: Informasi BMKG Soal Gempa Solok Selatan Dinilai Kurang Valid


Puting belum datang bersamaan dengan turunnya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai disertai petir dan angin kencang, yang sesuai ramalan BMKG Stasiun El Tari Kupang masih berlangsung hingga pukul 19.40 Wita.

Selain Kota Kupang, potensi angin kencang dan petir terjadi di wilayah Kabupaten Kupang antara lain Kupang Selatan, Kupang Barat, Kupang Timur, dan dapat meluas ke Kabupaten Timor Tengah Utara hingga Belu.

Prakirawan BMKG Stasiun El Tari Kupang, Maria Seran, mengatakan, puting beliung (kolom udara yang berputar di permukaan bumi) adalah produk dari awan kumulonimbus (CB) yang sifatnya merusak.

Kendati tidak semua pembentukan awan comulonimbus dapat menyebabkan puting beliung, setidaknya masyarakat dapat mewaspadainya. Salah satu tanda yang mudah dikenali adalah jika terjadi pembentukan awan CB yang rendah, didahului kondisi suhu udara yang terasa gerah.

"Angin ini bergerak mengikuti pergerakan awan dan mempunyai kecepatan angin mencapai 84 km/jam dan terjadi dalam waktu sangat singkat, kurang lebih 5-10 menit. Kecepatan angin ini merupakan kecepatan angin ekstrem dengan daya rusak mampu menerbangkan atap, merusak rumah semi permanen dan menumbangkan pohon yang kurang kokoh," kata Maria. (OL-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya