Headline
Bansos harus menjadi pilihan terakhir.
SELAMA Januari 2019 telah terjadi sebanyak 30 kasus demam berdarah dengue (DBD) di wilayah Kabupaten Sleman.
"Dari sebanyak 30 kasus DBD tersebut, tidak ada penderita yang meninggal dunia," kata Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Kabupaten Sleman Dulzaini di Sleman, Sabtu (2/1).
Menurut dia, 2019 memang merupakan tahun keempat, karena setiap empat tahun sekali jumlah kasus DBD di Sleman hampir selalu mengalami peningkatan.
"Sebagai langkah antisipasi, kami terus menyosialisasikan dan mengajak masyarakat agar menggalakkan kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di lingkungan masing-masing," tuturnya.
Ia mengatakan, PSN ini bisa dilakukan dengan gerakan tiga M plus yaitu menguras, menutup, mengubur.
"Plus mendaur ulang barang seperti botol ataupun plastik kemasan makanan dan lainnya," imbuhnya.
Baca juga: DBD, RSUD Depok Kewalahan
Dulzaini mengatakan, penyebaran nyamuk diperkirakan akan semakin banyak pada Januari hingga Maret 2019, karena pada bulan tersebut merupakan puncak musim hujan.
"Pada puncak musim hujan banyak genangan air yang berpotensi menjadi tempat berkembang biak untuk nyamuk," ujarnya.
Dulzaini meminta kegiatan PSN harus terus dilakukan karena cara tersebut efektif mencegah penyebaran nyamuk.
"Kami juga terus membentuk kelompok juru pemantau jentik (Jumantik) di wilayah Sleman. Untuk Jumantik, kami lebih kepada membangun karakter anak, baik dari sekolah maupun desa. Penting adanya edukasi untuk PSN," terangnya.
Bupati Sleman Sri Purnomo mengatakan pihaknya telah menyampaikan imbauan, baik kepada Dinkes maupun Puskesmas untuk proaktif.
"Gerakan Jumantik dilaksanakan terus, karena situasi dan kondisi musim hujan seperti sekarang memang sangat sering terjadi kasus DBD."(OL-5)
Jambu biji kaya vitamin C, quercetin, dan trombinol yang membantu meningkatkan trombosit dan mempercepat pemulihan pasien demam berdarah (DBD).
KEMENTERIAN Kesehatan (Kemenkes) RI merilis data terbaru mengenai tren kasus dan kematian akibat Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia sepanjang tahun 2025.
Dilansir dari laman Kementerian Kesehatan, pencegahan agar nyamuk tidak berkembang biak dapat dilakukan dengan menerapkan prinsip 3M Plus dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk.
MUSIM kemarau basah merupakan kondisi yang memungkinkan timbul dan merebaknya berbagai penyakit. Di antaranya seperti demam berdarah dengue (DBD), diare, dan leptospirosis.
"Nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus menjadi vektor utama. Keberadaan dan penyebarannya yang meluas menjadikan arbovirus sebagai ancaman serius,”
Sejumlah faktor turut memperparah penyebaran penyakit DBD yakni tingginya mobilitas penduduk, perubahan iklim, dan urbanisasi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved