Headline
Bansos harus menjadi pilihan terakhir.
KASUS demam berdarah dengue (DBD) melonjak drastis sepanjang Januari 2019 di Provinsi Riau.
Hingga saat ini tercatat sebanyak 256 kasus DBD di seluruh Bumi Lancang Kuning atau meningkat dibandingkan periode Januari 2018 yang hanya sebanyak 97 kasus.
"Dari 256 kasus DBD yang tersebar pada 12 kabupaten dan kota itu, sebanyak 2 anak laki-laki masing-masing di Kota Dumai berumur 7 bulan, dan di Kabupaten Indragiri Hulu berumur 14 tahun, menjadi korban meninggal dunia," kata Kepala Dinas Kesehatan Riau Mimi Yuliani Nazir kepada Media Indonesia di Pekanbaru, Jumat (1/2).
Mimi menjelaskan, jumlah terbanyak kasus DBD di Riau pada Januari 2019 terdapat di Indragiri Hulu sebanyak 73 kasus, disusul Bengkalis 41 kasus, dan Pekanbaru 30 kasus. Selanjutnya Siak 26 kasus, Dumai 23 kasus, Kuantan Singingi 15 kasus, Pelalawan dan Kampar masing-masing 12 kasus, kemudian Rokan Hulu 10 kasus, Indragiri Hilir 6 kasus, Rokan Hilir 5 kasus, dan Kepulauan Meranti 3 kasus.
"Peningkatan terjadi karena masih ada isu bahwa pencegahan DBD hanya urusan Dinas Kesehatan atau petugas kesehatan saja, bukan menjadi tanggung jawab masing-masing individu," ungkap Mimi.
Baca juga : Sepuluh Orang Meninggal Akibat DBD Di Sulsel
Dia mengungkapkan, penyebab kenaikan kasus DBD di Riau saat ini akibat curah hujan tinggi. Selain itu, kesadaran pemberantasan sarang nyamuk (PSN) masih rendah di wilayah tinggal masing-masing.
"Satu lagi, keyakinan di masyarakat bahwa fogging menyelesaikan semua permasalahan DBD. Bukan PSN. Padahal PSN sangat penting sekali," jelas Mimi.
Mimi menambahkan, pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dini terhadap kasus DBD.
Disamping itu, meningkatkan gerakan PSN DBD di seluruh tingkatan wilayah kecamatan, desa atau kelurahan, hingga RW dan RT.
"Jadi kalo ada pasien demam yang berasal daru kecamatan atau desa yang banyak jumlah kasusnya, maka dicurigai tersangka DBD sampai hasil uji laboratorium keluar," jelas Mimi.(OL-8)
Jambu biji kaya vitamin C, quercetin, dan trombinol yang membantu meningkatkan trombosit dan mempercepat pemulihan pasien demam berdarah (DBD).
KEMENTERIAN Kesehatan (Kemenkes) RI merilis data terbaru mengenai tren kasus dan kematian akibat Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia sepanjang tahun 2025.
Dilansir dari laman Kementerian Kesehatan, pencegahan agar nyamuk tidak berkembang biak dapat dilakukan dengan menerapkan prinsip 3M Plus dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk.
MUSIM kemarau basah merupakan kondisi yang memungkinkan timbul dan merebaknya berbagai penyakit. Di antaranya seperti demam berdarah dengue (DBD), diare, dan leptospirosis.
"Nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus menjadi vektor utama. Keberadaan dan penyebarannya yang meluas menjadikan arbovirus sebagai ancaman serius,”
Sejumlah faktor turut memperparah penyebaran penyakit DBD yakni tingginya mobilitas penduduk, perubahan iklim, dan urbanisasi.
Keputusan untuk memperpanjang status tanggap darurat merupakan bentuk komitmen Pemprov Riau dalam penanganan Karhutla.
Menteri KLH/BPLH, Hanif Faisol Nurofiq menegaskan bahwa dunia usaha harus mengambil peran aktif dalam pencegahan dan penanggulangan karhutla.
"Jadi saat wilayah yang mudah terbakar meluas, kami mohon bantuan, dukungan yang berada di Provinsi Riau benar-benar menjaga jangan sampai lahan itu terbakar,"
Polda Riau sedang terus menginvestigasi motif para tersangka di balik insiden Karhutla.
Satgas Udara diperkuat dengan dua helikopter patroli, tiga helikopter water bombing, dan dua pesawat modifikasi cuaca milik BNPB.
BMKG memperingatkan tingginya potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Riau dan sekitarnya, menyusul puncak musim kemarau awal Agustus.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved