Headline

Bansos harus menjadi pilihan terakhir.

DBD di Riau Melonjak, Renggut 2 Korban Jiwa

Rudi Kurniawansyah
01/2/2019 20:05
DBD di Riau Melonjak, Renggut 2 Korban Jiwa
(ANTARA)

KASUS demam berdarah dengue (DBD) melonjak drastis sepanjang Januari 2019 di Provinsi Riau.

Hingga saat ini tercatat sebanyak 256 kasus DBD di seluruh Bumi Lancang Kuning atau meningkat dibandingkan periode Januari 2018 yang hanya sebanyak 97 kasus.

"Dari 256 kasus DBD yang tersebar pada 12 kabupaten dan kota itu, sebanyak 2 anak laki-laki masing-masing di Kota Dumai berumur 7 bulan, dan di Kabupaten Indragiri Hulu berumur 14 tahun, menjadi korban meninggal dunia," kata Kepala Dinas Kesehatan Riau Mimi Yuliani Nazir kepada Media Indonesia di Pekanbaru, Jumat (1/2).

Mimi menjelaskan, jumlah terbanyak kasus DBD di Riau pada Januari 2019 terdapat di Indragiri Hulu sebanyak 73 kasus, disusul Bengkalis 41 kasus, dan Pekanbaru 30 kasus. Selanjutnya Siak 26 kasus, Dumai 23 kasus, Kuantan Singingi 15 kasus, Pelalawan dan Kampar masing-masing 12 kasus, kemudian Rokan Hulu 10 kasus, Indragiri Hilir 6 kasus, Rokan Hilir 5 kasus, dan Kepulauan Meranti 3 kasus.

"Peningkatan terjadi karena masih ada isu bahwa pencegahan DBD hanya urusan Dinas Kesehatan atau petugas kesehatan saja, bukan menjadi tanggung jawab masing-masing individu," ungkap Mimi.

Baca juga : Sepuluh Orang Meninggal Akibat DBD Di Sulsel

Dia mengungkapkan, penyebab kenaikan kasus DBD di Riau saat ini akibat curah hujan tinggi. Selain itu, kesadaran pemberantasan sarang nyamuk (PSN) masih rendah di wilayah tinggal masing-masing.

"Satu lagi, keyakinan di masyarakat bahwa fogging menyelesaikan semua permasalahan DBD. Bukan PSN. Padahal PSN sangat penting sekali," jelas Mimi.

Mimi menambahkan, pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dini terhadap kasus DBD.

Disamping itu, meningkatkan gerakan PSN DBD di seluruh tingkatan wilayah kecamatan, desa atau kelurahan, hingga RW dan RT.

"Jadi kalo ada pasien demam yang berasal daru kecamatan atau desa yang banyak jumlah kasusnya, maka dicurigai tersangka DBD sampai hasil uji laboratorium keluar," jelas Mimi.(OL-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya