Headline
Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan
Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah
SERATUSAN aktivis, tokoh dan pimpinan organisasi kemasyarakatan (Ormas) di Kabupaten Kudus yang tergabung dalam Front Perjuangan Rakyat Miskin (FPRM) menggelar acara deklarasi damai dukung Jokowi-Ma'ruf di Pemilu 2019 pada April mendatang.
Pemantauan Media Indonesia Minggu (20/1) malam, ratusan aktivis dan tokoh serta pimpinan Ormas di Kudus berkumpul di sebuah rumah makan untuk bergabung dalam kegiatan damai untuk mendukung calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf yang menamakan diri Front Perjuangan Rakyat Miskin (FPRM).
Kegiatan dukungan yang mengalir untuk Jokowi-Ma'ruf tersebut karena munculnya keresahan warga Kudus terkait dengan banyakn\ya muncul hoaks dan banyaknya kampanye hitam di media sosial.
Ketua penyelenggara Agung Setiadi mengatakan kegiatan ini adalah mengajak semua lapisan masyarakat untuk mendukung Jokowi-Ma'ruf untuk menjadi Presiden dan Wakil Presiden pada pemilu mendatang.
"Kita tetap pilih Jokowi-Ma'ruf dan mengajak para peserta acara untuk lakukan kampanye dan pemilu damai," kata Agung.
Baca juga: Pemilih Bermasalah Ditemukan
Sebanyak seratus aktivis dan pimpinan ormas di Kudus, kata Agung Setiadi, tergabung dalam FPRM hadir mendeklarasikan dukungan kepada Capres dan Cawapres nomor urut 01. Hal ini karena warga resah dengan banyaknya kampanye hitam di media sosial.
"Perang argumen di media sosial untuk mendukung capres cawapresnya masing-masing sudah tidak sehat," tambahnya.
Dengan deklarasi ini, lanjut Agung Setiadi, diharapkan akan menjaring suara lebih banyak lagi untuk kemenangan Jokowi-Ma'ruf. Sebab Jokowi merupakan sosok yang merakyat serta mengutamakan rakyat kecil sehingga Jokowi layak untuk melanjutkan satu periode kembali.
"Jokowilah yang bisa memimpin bangsa Indonesia kedepannya, tidak harus dari militer untuk dikatakan kuat, tidak harus bicara tegas untuk dikatakan kuat," ujar Agung. (OL-3)
Surat dari DPP PDIP dibutuhkan untuk menyelesaikan perbedaan tafsir terkait penetapan caleg yang sudah meninggal pada Pamilu 2019. Dia juga menjelaskan surat balasan dari MA.
Yasonna keluar dari Gedung Merah Putih KPK sekitar pukul 16.45 WIB. Jalur pulang dia berbeda dengan saksi lainnya.
Sidang akan digelar pada hari Senin (24/2) pukul 13.30 WIB di Kantor Bawaslu Provinsi Sumatera Utara, Kota Medan.
Selain itu, Jokowi mengatakan, NasDem selalu konsisten mendukung dirinya saat bersama Jusuf Kalla maupun kini dengan KH Ma'ruf Amin.
Revisi UU Pemilu perlu disegerakan agar penyelenggara pemilu mempunyai waktu yang cukup dalam melakukan proses sosialisasi dan tahapan Pemilu 2024.
Peserta sekolah legislatif akan mendapatkan berbagai materi pelajaran tentang kedewanan sebanyak 40%, kepartaian 30%, dan pembangunan karakter 30%
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved