Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
SEJUMLAH keluarga korban tsunami Selat Sunda mulai berdatangan ke RSUD Berkah, Pandeglang, Banten, Senin (24/12).
Mayoritas keluarga yang datang ingin mencari anggota keluarga yang hilang pasca bencana dahsyat itu menerjang pesisir pantai Banten.
Pantauan Media Indonesia, pihak keluarga langsung menyemut di bagian informasi RSUD.
Mereka meminta kepada petugas yang ada di lokasi untuk memperlihatkan daftar korban yang telah diterima di RSUD tersebut.
“Tadi kami sudah cek di papan informasi korban tsunami, cuma tidak ada daftar nama keluarga kami,” terang salah satu warga Pandeglang Sri Harti kepada Media Indonesia di RSUD Berkah, Pandeglang.
Menurutnya, anggota keluarga yang dicarinya adalah keponakan yang sebelum kejadian terjadi berada di lokasi Resor Pantai Tanjung Lesung.
“Ponakan kami lagi menonton seventeen karena kebetulan ada saudara kami yang kerja di sana. Sampai hari ini ponakan itu belum ada kabar, makanya kami cek kesini,” ungkap Sri.
Ia menambahkan, ponakan yang dicarinya bernama Afdal berumur sekitar 20 tahun. Sri pun tidak mengetahui pakaian apa yang digunakan ponakannya itu saat berada di Tanjung Lesung.
“Yang pasti izin kepada kami mau ke Tanjung Lesung saat Sabtu sore,” tandasnya.
Baca juga: Mitigasi Bencana Minim
Selain keluarga yang datang untuk mencari anggota keluarganya, di halaman RSUD juga terlihat banyak keluarga yang menunggu jenazah keluar dari kamar jenazah.
Mayoritas dari mereka warga yang berasal dari Pandeglang, Labuan, dan Carita.
“Kami menunggu jenazah dibawa ke rumah duka. Semalam sudah teridentifikasi,” ujar salah satu keluarga korban Sutisna, terpisah.
Hingga saat ini puluhan jenazah dan belasan korban luka masih berada di rumah sakit.
Selain disemayamkan masih ada beberapa jenazah yang perlu diidentifikasi dan korban luka berat yang masih membutuhkan perawatan intensif. (OL-3)
Sebuah batu raksasa bernama Maka Lahi, yang berarti "batu besar", ditemukan telah berpindah sejauh 200 meter dari puncak tebing akibat gelombang tsunami purba setinggi 50 meter
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) gempa bumi Aceh tersebut berada di kedalaman 45 kilometer.
Gempa bumi tektonik mengguncang wilayah Papua Nugini pada Sabtu (5/4) pukul 03.04 WIB.
Mudik merupakan tradisi yang tidak dapat terpisahkan dari Hari Raya Idul Fitri. Saat mudik, banyak masyarakat yang memutuskan untuk menggunakan transportasi jalur darat dan laut.
Pencurian dan perusakan peralatan monitoring gempa dan sistem peringatan dini tsunami milik Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kembali terjadi.
Gempa bumi berkekuatan 7,6 magnitudo mengguncang Laut Karibia, memicu peringatan tsunami di beberapa negara.
Masyarakat terdampak mulai membuka warung, bertani, hingga sebagian nelayan kembali melaut. Aktivitas di pasar pun sudah ramai baik pedagang maupun pembeli
Keempat jenazah ditemukan pada lokasi yang berbeda, mulai dari Tanjung Lesung, Tambak, Cemara, juga Pulau Sangiang
APRIANSYAH, 25, warga Dusun III, Desa Way Muli, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan, hanya bisa duduk termenung.
APARAT kepolisian Resor Pandeglang, Banten, menertibkan pos-pos relawan yang bertebaran di Kecamatan Labuan. Petugas mengkhawatirkan banyaknya pos relawan justru aktivitas penyaluran logistik tidak sampai kepada korban terdampak tsunami Selat Sunda.
Proses belajar akan segera dimulai pada 7 Januari, posko pengungsian yang menempati bangunan sekolah pun diminta segera direlokasi
Pemerintah Kota Tangerang menggalang bantuan dari masyarakat untuk diserahkan kepada korban terdampak tsunami
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved