BNPB: Fenomena Tsunami di Selat Sunda Termasuk Langka

Astri Novaria
23/12/2018 07:40
BNPB: Fenomena Tsunami di Selat Sunda Termasuk Langka
(ANTARA)

BADAN Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sebelumnya menyatakan gelombang tinggi di Pantai Anyer bukan tsunami, melainkan gelombang pasang. Pernyataan itu awalnya disampaikan oleh Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono melalui siaran persnya, Sabtu (22/12) malam.

"Kesalahan awal terjadi karena mengacu data dan informasi dari berbagai sumber bahwa tidak ada tsunami. Namun sudah direvisi karena mengacu data dan analisis terbaru," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nurgoho, melalui akun twitternya, Minggu (23/12).

Baca juga: BNPB Pastikan tidak Ada Tsunami di Anyer dan Lampung Selatan

Sutopo menjelaskan bahwa fenomena tsunami di Selat Sunda termasuk langka. Ia menyebut, penyebab tsunami bukan gempa bumi. Namun, kemungkinan terjadi lantaran adanya longsor bawah laut pengaruh erupsi Gunung Anak Krakatau. Bersamaan dengan adanya gelombang pasang akibat bulan purnama.

"Letusan Gunung Anak Krakatau juga tidak besar. Tremor menerus namun tidak ada frekuensi tinggi yang mencurigakan. Tidak ada gempa yang memicu tsunami saat itu. Itulah sulitnya menentukan penyebab tsunami di awal kejadian," terangnya.

Lewat akun Twitternya, Sutopo meminta maaf lantaran ada kesalahan informasi di awal. Ia juga sudah meralatnya dan membantu menyebarkannya ke banyak media.

"Mohon maaf belum bisa muncul di TV karena masih cuti untuk berobat alternatif ke luar kota. Namun update penanganan tsunami di Selat Sunda terus menerus saya sebarkan ke media dan medsos," pungkasnya.

Sebelumnya, BMKG menyatakan fenomena tersebut bukan tsunami melainkan disebabkan adanya gelombang pasang. Fenomena gelombang pasang tersebut juga disebut tak ada hubungannya dengan erupsi Gunung Anak Krakatau. Sejak Sabtu (22/12) pagi, memang terjadi erupsi kecil yang tidak menimbulkan pengaruh kenaikan gelombang air laut.

"Berdasarkan analisis sinyal seismik tidak didapatkan adanya rekaman gempabumi pada waktu yang berdekatan dengan waktu terjadinya tsunami di sekitar Banten dan Lampung. Jadi fenomena yang ada saat ini bukan tsunami. Tidak ada tsunami di wilayah Indonesia saat ini," kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono melalui siaran persnya, Sabtu (22/12). (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya