Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PARTAI Nasdem terus berkomitmen mendukung Joko Widodo-Ma'ruf Amin dalam Pemilihan Presiden 2019 mendatang. Tidak hanya anggota Partai Nasdem, para kader partai yang akan maju dalam Pemilihan Legislatif pun diharuskan mendukung dalam pemenangan Jokowi-Ma'ruf.
Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Nasional Demokrat Provinsi Sumatra Selatan Syahrial Oesman mengatakan wajib bagi seluruh calon legislatif (caleg) Partai Nasdem untuk memenangkan pasangan Jokowi-Ma'ruf. Ia menilai hanya Joko Widodo yang tepat memimpin bangsa Indonesia periode 2019-2024.
"Hanya Joko Widodo yang tepat memimpin bangsa ini, karena beliau mantan wali kota, mantan Gubernur DKI Jakarta, dan sekarang sebagai Presiden RI. Kita dukung satu kali lagi untuk menjadi Presiden," ujar Syahrial.
Ia juga memaparkan kondisi terkini di mana berita-berita tipuan yang menjelek-jelekan Joko Widodo, berseliweran di media sosial (medsos). Terhadap berita-berita ini, menurut SO, tidak perlu dipikirkan.
"Berita hoaks yang disebarkan tentang Pak Joko Widodo jangan didengar. Yang harus kita tebas adalah Pak Joko Widodo menjadi presiden lagi," jelasnya.
Pengambilan pemilu tahun depan, Syahrial mengingatkan bahwa pileg dan pilpres dilakukan serentak pada 17 April 2019. Karena itu, semua anggota Partai Nasdem juga menjadi juru kampanye Joko Widodo.
"Semua kader adalah juru kampanye Joko Widodo. Karenanya kita harus mensosialisasikan ini kepada masyarakat Sumsel. Harus digaungkan kepada masyarakat Sumsel bahwa Jokowi-Ma'ruf adalah yang terbaik," ungkapnya.
Terkait dengan target jaminan kursi pada pileg 2019, Syahrial mengungkapkan, untuk DPR RI targetnya di Sumsel 1 mendapatkan 2 kursi dan Sumsel 2 mendapatkan 2 kursi. Sementara untuk DPRD Sumsel untuk mendapatkan 10 kursi, dan DPRD Kabupaten/Kota ditargetkan sebanyak 106 kursi.
"Jelas kita berjuang bersama-sama, kerja sama-sama. Strateginya kita harus turun langsung ke lapangan. Mudah-semoga dlebih besar dari Nas Nasdem ke masyarakat. Mereka harus mengambil hati masyarakat," tandasnya. (OL-3)
Surat dari DPP PDIP dibutuhkan untuk menyelesaikan perbedaan tafsir terkait penetapan caleg yang sudah meninggal pada Pamilu 2019. Dia juga menjelaskan surat balasan dari MA.
Yasonna keluar dari Gedung Merah Putih KPK sekitar pukul 16.45 WIB. Jalur pulang dia berbeda dengan saksi lainnya.
TKLN 01 Malaysia mendesak pihak KBRI Kuala Lumpur Malaysia, KPU RI, Bawaslu RI, Kepolisian Republik Indonesia untuk segera melakukan tindakan
Tidak sulit untuk menyelesaikan dugaan kecurangan pemilu. Negara sudah memfasilitasi dengan aturan dan lembaga yang berwenang.
KPU bekerja sama dengan Kementerian Agama dalam melakukan sosialisasi kepada pemilih di tempat ibadah.
Kurangnya sosialiasi dikhawatirkan dapat meningkatkan angka golput di pemilu. Surya sangat berharap proses demokrasi bisa berjalan dengan lebih baik secara berkelanjutan
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved