Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Nyabu, Ketua DPD PAN Batanghari Dicokok

SL/N-1
01/4/2018 23:45
Nyabu, Ketua DPD PAN Batanghari Dicokok
Nyabu, Ketua DPD PAN Batanghari Dicokok(MI/Solmi)

M HAFIZ, Ketua DPD Partai Amanat Nasional (PAN) Kabupaten Batanghari yang juga merupakan anak dari pasangan mantan Bupati Batanghari Abdul Fattah dan Sonia Fattah (Wakil Bupati Batanghari aktif), kembali dicokok penegak hukum karena tersangkut kasus narkoba. Hafiz dibekuk Tim Reserse Narkoba Polresta Jambi ketika sedang menikmati pesta sabu bersama dua temannya,

Fanny, yang disebut-sebut anak mantan Wali Kota Jambi Bambang Priyanto, dan Jantan Grahadayana, ASN di Pemkab Muarojambi diringkus di sebuah rumah Nomor 20, RT 07, Kompleks Perumahan Camat, Kelurahan Handil Jaya, Kecamatan Jelutung, Kota Jambi. Kendati belum menjelaskan rinci, Kapolresta Jambi Kombes Polisi Fauzi Dalimunthe membenarkan penangkapan tersebut di Jambi, kemarin.

Selain mencokok ketiga tersangka, Jumat (30/3) dini hari, Tim Reserse Narkoba Polresta Jambi juga mengamankan tersangka lain bernama Hamdi, yang disuruh tersangka Fanny untuk mencari dan membelikan sabu.

Saat penggerebekan di rumah kediaman tersangka Jantan Grahadayana, polisi mendapatkan barang bukti sabu seberat 1,22 gram dan seperangkat alat isap bong, sedangkan ketiga tersangka, Hafiz, Fanny, dan Jantan, ekspresi wajah mereka saat ditangkap terlihat masih dalam keadaan fly.

Dengan adanya penangkapan tersebut, tercatat kasus kejahatan narkoba kedua kalinya dilakukan M Hafiz maupun Fanny. Masih menjabat Ketua DPD PAN Batanghari, Hafiz ditangkap pertama kali oleh Tim Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Jambi di sebuah hotel berbintang di Kota Jambi pada 30 Juli 2016. Namun ,rupanya hukuman pembinaan yang dilakukan BNN tidak membuat Hafiz jera. Hingga dia kembali ditangkap saat pesta sabu.

Sementara itu, Fanny, pada Agutus 2010 juga pernah ditangkap aparat kepolsian karena tersangkut kasus sabu. Ironisnya, kedua anak pejabat ini tidak kunjung sadar, dan keduanya malah secara bersama 30 Maret 2018 dicokok polisi ketika sedang asyik menikmati barang haram yang sejenis.

Tentu saja kasus itu patut menjadi perhatian semua pihak. Sangat disesalkan banyak politikus, bahkan pemimpin sebuah parpol terlibat kasus sabu yang sudah dijadikan sebagai musuh bersama masyarakat.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya