Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
PERUSAHAAN Umum Jasa Tirta (PJT) 1, Kota Malang, Jawa Timur menghentikan sementara hujan buatan di daerah tangkapan air Danau Toba atau daerah aliran sungai (DAS) Asahan, Sumatera Utara.
Teknologi modifikasi cuaca (TMC) itu terpaksa dihentikan setelah sebelumnya sudah dilakukan pada Mei-Juni lantaran potensi awan dinilai kurang mendukung.
"TMC akan dilaksanakan kembali menunggu hasil pengamatan klimatologi yang dilaksanakan BMKG dan BPPT. Diperkirakan triwulan III 2017 potensi awan cukup baik untuk dilaksanakan TMC," tegas Kepala Bagian Humas PJT 1 Malang, Jatim, Inni Dian Rohani kepada Media Indonesia, Senin (17/7).
Ia menjelaskan hujan buatan sesuai perencanaan selama 90 hari yang dimulai Mei di daerah tangkapan air Danau Toba atau daerah aliran sungai (DAS) Asahan. Pelaksanaannya dalam mengantisipasi el nino atau kemarau panjang bekerja sama dengan Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).
"Sejak 3 Juni dihentikan sementara. BMKG dan BPPT menyatakan sampai September-Oktober potensi awan kurang optimal untuk pelaksanaan TMC," katanya.
Hujan buatan akan dilanjutkan lagi sebagai upaya untuk mempertahankan peran Sungai Asahan yang berfungsi memenuhi kebutuhan sehari-hari, irigasi pertanian rakyat seluas 36.162 hektar, pembangkitan energi listrik 7,2 M kWh/tahun dan pariwisata dari kerentanan atas kekeringan yang diramalkan bakal terjadi tahun ini.
Ia mengungkapkan sejauh ini TMC sebagai solusi dalam menambah ketersediaan air baku sekaligus meningkatkan elevasi Danau Toba guna menjaga ketahanan pangan dan energi.
PJT 1 adalah BUMN yang melakukan kegiatan usaha memberikan pelayanan untuk penyediaan air baku diantaranya untuk PLTA, PDAM dan Industri. Wilayah kerjanya meliputi Wilayah Sungai (WS) Toba Asahan, WS Serayu Bogowonto dan WS Jratun Seluna termasuk WS Brantas dan Bengawan Solo.(OL-6)
OPERASI Modifikasi Cuaca (OMC) atau dulunya disebut dengan TMC atau hujan buatan untuk mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Riau saat ini sedang dilaksanakan selama 8 hari.
BNPB dan BRIN kembali melakukan modifikasi cuaca hujan buatan untuk menangani karhutla dan kabut asap.
BNPB kembali menggelar hujan buatan di Kalimantan Selatan untuk mengatasi karhutla di Kalimantan Selatan.
MALAYSIA akan mencoba menurunkan hujan buatan dengan menaburkan garam di langit Kuala Lumpur.
PEMERINTAH Provinsi (Pemprov) Jabar turun tangan menangani kebakaran tempat pembuangan akhir (TPA) Sarimukti, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat.
Operasi teknologi modifikasi cuaca (TMC) hujan buatan untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Riau telah menghabiskan 7,1 ton NaCl atau garam.
BMKG merilis prakiraan cuaca terbaru untuk hari Senin, 16 Juni 2025. Cuaca ekstrem berpotensi melanda sejumlah wilayah Indonesia dengan kondisi hujan ringan hingga hujan lebat
BMKG merilis prakiraan cuaca untuk wilayah DKI Jakarta, periode Senin 16 Juni 2025. Sebagian kawasan ibu kota diramalkan hujan dengan intensitas ringan pada sore dan malam hari.
Waspadai banjir rob di sejumlah daerah di Pantura Jawa Tengah sebagai dampak air laut pasang.
BMKG menginformasikan potensi cuaca ekstrem yang terjadi di beberapa wilayah Indonesia, termasuk berawan, berawan tebal, hujan ringan, hujan sedang, hujan lebat serta hujan disertai petir.
Di Kabupaten Bintan, daerah yang harus meningkatkan kewaspadaan meliputi Teluk Bintan, Telok Sebong, dan Toapaya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved