Headline
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.
KEPALA Pusat Meteorologi Maritim Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Eko Prasetyo menyampaikan para pemudik perlu mengantisipasi bencana hidrometeorologi yang diakibatkan kondisi cuaca selama mudik Lebaran. Berdasarkan prakiraan BMKG, ada potensi hujan lebat di beberapa wilayah yang perlu diwaspadai di antaranya sebagian ruas daerah pesisir di Jawa Tengah dan Jawa Barat.
"Terutama di ruas atau daerah Jawa Tengah dan Jawa Barat ini ada potensi hujan lebat menjelang Lebaran atau pas mudik," ujar Eko saat konferensi pers mengenai antisipasi risiko bencana hidrometeorologi saat arus puncak balik Idulfitri 1445 H yang digelar secara daring oleh Kantor Staf Presiden, Selasa (2/4).
Selain wilayah Jawa, Eko menyampaikan potensi ancaman banjir pesisir di beberapa wilayah Sumatera dan sebagian Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, sebagian besar Sulawesi dan Papua. Masyarakat diimbau untuk tidak mengabaikan potensi banjir pesisir.
Baca juga : Cuaca Ekstrem dan Bencana Hidrometeorologi akan Dominasi Pekan Mudik, Waspada!
"Perlu dicermati apalagi pada 1 atau awal April ini hingga tanggal 13 April ini ada potensi ancaman banjir pesisir di beberapa wilayah, walaupun dibeberapa wilayah pesisir hanya saja tidak boleh kita abaikan kondisi ini karena ini juga dapat menggangu aktivitas nanti," tuturnya.
Selama fase pancaroba atau pergantian musim hujan ke musim kemarau, Eko mengatakan ada perubahan cuaca yang perlu diwaspadai. Perubahan cuara yang cepat, sambung dia, mengakibatkan gelombang tinggi. Hal itu perlu diantisipasi oleh pemudik yang menggunakan jasa penyebrangan kapal.
"Terutama di penyeberangan kecepatan angin yang tinggi tentu berdampak gelombang tinggi di penyeberangan ini bisa menghambat lalu lintas mudik. Kita harus waspadai hal ini dan cermati mitigasinya," imbau Eko.
Baca juga : Cuaca Ekstrem di Sejumlah Wilayah Masih Terjadi Hingga Pekan Ketiga Maret, Waspada Bencana Hidrometeorologi
Ia mengingatkan bahwa banyak sekali wilayah yang berpotensi turun hujan. Oleh karena itu, untuk penyebrangan kapal laut, perlu mewaspadai perubahan kecepatan angin.
"Terutama di Selat Sunda, Selat Bali, dan Selat Lombok," tukasnya.
Kepala Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Bambang Surya Putra menambahkan khusus pada 1 April hingga 13 April 2024, masyarakat perlu mewaspadai gelombang tinggi di daerah pantai utara Pulau Jawa dan daerah pantai selatan Pulau Jawa.
Baca juga : Waspada Banjir Rob Sepekan ke Depan di Pesisir Jakarta
"Daerah pantai tersebut diperkirakan akan mengalami gelombang pasang," terang Bambang.
Daerah-daerah tersebut di antaranya Semarang, Cirebon, Indramayu. Kemudian Cilacap, Pacitan, dan Kebumen. Sedangkan daerah yang dinilai memiliki kerawanan yakni Sukabumi dan Pandeglang, berpotensi mengalami adanya gangguan dari rob atau pasangnya air laut. Bambang juga menyampaikan ada daerah yang mengalami curah hujan ekstrem.
"Kemudian untuk daerah yang melintasi sungai besar yaitu daerah di Jawa Timur, masih terjadi curah hujan ekstrem di daerah Malang, juga di kawasan Jawa Tengah antara Grobokan kemudian Kudus juga Demak. Ini juga terjadi curah hujan tinggi," paparnya. (Z-6)
Lokasi banjir antara lain di Kecamatan Tellulimpoe, Sinjai Utara dan Sinjai Timur. Sedangkan data korban terdampak berjumlah 60 kepala keluarga atau 271 jiwa.
Arus lalu lintas di depan pabrik Polytron, tepatnya dari arah Semarang menuju Demak, sudah relatif lancar, tidak tersendat seperti hari-hari sebelumnya.
Banjir rob tidak hanya mengganggu aktivitas masyarakat, tetapi juga merusak infrastruktur, mengancam kesehatan, dan berdampak pada perekonomian lokal.
Hujan deras dengan interval waktu yang cukup lama selalu mengakibatkan banjir hingga ke permukiman warga.
GUBERNUR DKI Jakarta Pramono Anung mengakui kemacetan di Jakarta bisa bertambah parah akibat adanya kejadian khusus, seperti iring-iringan tamu negara
Penyebab utama dari bencana ini adalah tingginya curah hujan yang berlangsung cukup lama sejak sore hingga malam hari, dengan tinggi muka air (TMA) mencapai 1 - 1,5 meter.
HUJAN dengan intensitas sedang hingga tinggi yang disertai angin kencang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Banyumas pada Rabu (4/6) sore,.
BNPB mencatat bahwa banjir masih menjadi jenis bencana yang paling banyak terjadi, disusul dengan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di beberapa provinsi.
KEMENTERIAN Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH) secara resmi memulai proses penyusunan Rencana Adaptasi Perubahan Iklim Nasional.
DI tengah meningkatnya intensitas bencana hidrometeorologi, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mendorong percepatan pengembangan radar cuaca non-polarimetrik.
MEMASUKI pertengahan April 2025, bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor masih terus terjadi di sejumlah wilayah Indonesia. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)
BNPB mencatat bencana hidrometeorologi basah masih mendominasi kejadian bencana di berbagai wilayah Indonesia pada awal April 2025. Hingga Minggu, 13 April, sebanyak 18 kejadian bencana
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved