Headline
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.
PENGEMUDI ojek online (ojol) melakukan aksi demonstrasi dan mematikan aplikasi secara massal, pada Selasa (20/5). Hal tersebut membuat para penumpang kesulitan mendapatkan pengemudi ojol terdekat dari titik penjemputan.
Salah satu warga bernama Aulia, 26, mengaku langsung mendapatkan ojek online usai keluar dari Stasiun Palmerah untuk tujuan ke kawasan Permata Hijau, Jakarta Selatan. Namun, pengemudi ojol yang akan menjemputnya berada di titik yang lumayan jauh.
"Biasanya keluar stasiun itu bisa langsung dapat ojek online, baru pesan juga langsung dapat karena biasanya depan stasiun itu banyak ojol. Tapi ini, udah pesan lokasinya lumayan jauh abangnya, ada di Benhil (Bendungan Hilir), estimasinya aja sekitar 8 menit ini," kata Aulia saat ditemui di Stasiun Palmerah, Selasa (20/5).
Aulia mengaku belum mengetahui ada demo ojol pada hari ini. Meskipun, lokasi pengendara ojol yang jauh, tetapi untuk pemesanan aplikasi ojek online masih normal.
"Nggak, enggak tau kalau ada demo ojol hari ini, pantas saja yang biasanya ojol ramai depan stasiun, tapi hari ini sepi. Untuk pemesanan masih normal kok, ini saya masih dapat walaupun pengendaranya jauh," ujarnya.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh warga bernama Regi, 28. Dirinya mengaku masih mudah mendapatkan ojek online walaupun hari ini ada demo ojol.
"Masih aman kok, saya dapat ini tadi dari rumah mau ke Stasiun Palmerah, cepat juga dapatnya," kata Regi.
Ia berharap, demo ojol ini tidak berlarut hingga malam nanti. Hal itu agar masyarakat yang pulang kerja atau beraktivitas dapat menggunakan jasa ojek online tersebut.
"Semoga mematikan aplikasi ini tidak berlarut ya, biar nanti yang pulang kerja di sore hari itu bisa gunain ojek online lagi gitu," tuturnya.
Diketahui sebelumnya, pengemudi ojek online (ojol) akan mematikan aplikasi secara massal, pada Selasa (20/5). Hal itu karena pengemudi ojol akan melakukan aksi demonstrasi menyampaikan sejumlah tuntutan.
Ketua Umum Asosiasi Pengemudi Ojol Garda Indonesia, Raden Igun Wicaksono mengatakan bahwa demonstrasi besok akan melibatkan pengemudi roda dua dan roda empat. Demonstrasi tersebut juga akan dihadiri oleh sejumlah pengemudi dari berbagai wilayah di Indonesia.
"Diperkirakan akan dihadiri lebih dari 25 ribu massa ojol dari berbagai penjuru kota di Jawa dan sebagian Sumatera serta Jabodetabek yang secara bergelombang telah masuk wilayah Jakarta dan bergabung di beberapa titik-titik basecamp komunitas ojol di 5 wilayah Jakarta," kata Igun kepada wartawan, Senin (19/5).
Ia mengatakan, para pengemudi ojek online juga akan menolak pesanan dengan cara mematikan aplikasi. Masyarakat diimbau agar tidak menggunakan layanan ojek online pada esok hari.
"Serta akan dilakukannya pelumpuhan pemesanan penumpang, pemesanan makanan dan pengiriman barang melalui aplikasi secara massal dengan cara mematikan aplikasi pada hari Selasa, 20 Mei 2025 mulai jam 00.00 sampai dengan jam 23.59," ujarnya. (P-4)
Pembahasan RUU Transportasi online dilakukan melalui pansus karena menyentuh berbagai sektor yang berada di bawah sejumlah komisi. RUU ini diharapkan dapat menjadi solusi keluhan ojol
Rencana mogok massal ojol berupa aksi mematikan aplikasi di berbagai titik strategis Jakarta juga tidak sepenuhnya terjadi.
Selama proses pengamanan, polisi menunjukkan sikap humanis dengan membagikan air minum kemasan kepada para peserta aksi demo ojol
KAPOLRES Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro menemui massa pengemudi ojek online (ojol) yang menggelar aksi unjuk rasa di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusay
MASSA aksi dari pengemudi ojek online (ojol) mulai berdatangan ke sejumlah titik aksi unjuk rasa di Jakarta pada Selasa (20/5). Salah satu lokasi utama aksi adalah kawasan Patung Kuda,
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved