Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
GUBERNUR DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo meminta para penyalahguna narkoba yang dianggap sebagai korban dapat melakukan rehabilitasi di Puskesmas DKI Jakarta. Itu dia sampaikan pada Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN)
"Secara khusus tadi saya meminta kepada Kepala BNN tentang rehabilitasi," kata Pramono di Balai Kota Jakarta, Jumat (11/4).
Ia menegaskan rehabilitasi di puskesmas bukan untuk pengguna narkoba yang aktif sebagai bandar sekaligus sebagai pengedar, penjual dan sebagainya.
"Tapi ini memang korban. Untuk itu kami menawarkan kerjasama bagi yang seperti ini rehabilitasinya harus dilakukan secara baik dan terbuka," ujar Pramono.
Kendati demikian, Pramono belum menjelaskan secara detail terkait prosedur pendaftaran rehabilitasi di puskesmas. Dalam pertemuan dengan Kepala Badan Narkotika Nasional Marthinus Hukom, Pramono juga menyampaikan bahwa jika memang perlu dilakukan penegakan hukum di Jakarta, maka Pemprov DKI Jakarta akan memberikan dukungan sepenuhnya untuk melakukan itu.
"Supaya pengguna narkoba di Jakarta juga turun," imbuh dia.
Sementara itu, Kepala BNN Marthinus Hukom menyampaikan bahwa narkoba mengancam masyarakat. Tercatat dari survei tahun 2019, pengguna narkoba kurang lebih sebanyak 3,3 persen atau kurang lebih 132 ribu orang.
"Ini yang menjadi fokus kami karena sebagaimana Pak Gubernur sampaikan tadi bahwa kita harus melihat pengguna sebagai korban," ujar dia. (Ant/H-4)
Kedua tersangka merupakan anggota Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) di kampus UIN Suska Riau.
Remaja yang sedang menghadapi krisis pencarian identitas biasanya lebih rentan terpengaruh godaan untuk ikut menyalahgunakan narkoba.
Kepala BNN mengungkap sebanyak 312 ribu anak usia remaja di Indonesia terpapar narkotika
Dengan hukuman Satria Nanda yang lebih berat dibanding Teddy Minahasa dapat memberikan efek getar kepada Korps Bhayangkara.
Tidak hanya berhenti di Kepri, polisi juga melakukan pengembangan ke Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Direktorat Reserse Narkoba juga menyita obat keras tertentu sebanyak 5,7 juta butir dan psikotropika 2.580 butir.
Anggota Komisi III DPR RI, Lola Nelria Oktavia, menegaskan bahwa keterbatasan anggaran tidak boleh menjadi alasan untuk menghentikan upaya penanganan narkotika.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved