Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Pj Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi meninjau pangkalan gas elpiji 3 kg di Jalan Kerja Bakti Nomor 16 RT 05/09, Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (7/2). Teguh menuturkan, fenomena panic buying yang terjadi akhir-akhir ini lantaran kekhawatiran warga terhadap kelangkaan.
"Memang sempat terjadi antrian pada Senin dan Selasa kemarin, namun tidak banyak. Penyebabnya karena kekhawatiran warga sehingga membeli lebih banyak dibandingkan dengan kebutuhan sehari-hari," ujar Teguh.
Lebih lanjut, Teguh mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk menambah kebutuhan gas elpiji 3 kg pada 2025.
"Patokannya kebutuhan pada 2024, kemudian yang disetujui oleh Dirjen Migas itu lebih rendah lima persen dari yang kita ajukan. Nanti kami akan berkoordinasi lebih lanjut," imbuhnya.
Ia menerangkan, untuk Harga Eceran Tertinggi (HET) sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 4 Tahun 2015 di tingkat pangkalan sebesar Rp16.000. Sedangkan untuk wilayah Kepulauan Seribu adalah Rp18.500 dan Rp19.500.
"Kalau di Kramat Jati yang barusan kita lihat HET-nya Rp16.000 dijual Rp16.000 juga, tetapi kami pantau di beberapa wilayah memang ada yang jual sampai Rp19.000," jelasnya.
Ia telah menginstruksikan seluruh jajarannya untuk memantau secara berkala di pangkalan-pangkalan resmi LPG, sekaligus memastikan wilayah yang terjadi kekosongan stok gas elpiji 3 kg. Hal ini dilakukan agar kebutuhan gas bagi warga dapat terdistribusi dengan baik.
Sementara itu, Plt. Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta Suharini Eliawati mengatakan, Pemprov DKI Jakarta akan melakukan diskusi ulang dengan pemerintah pusat terhadap kuota gas yang ada di DKI Jakarta.
"Kami akan terus melakukan pengawasan di lapangan. Harga Eceran Tertinggi (HET) yang tertera itu sudah sangat transparan, yaitu Rp16.000. Oleh karena itu, kami meminta kepada seluruh warga masyarakat agar tidak panik dan membeli gas sesuai kebutuhan, karena kuota gas elpiji 3 kg akan kami usahakan cukup untuk warga," pungkasnya. (Z-9)
KETUA Forum Konsumen Berdaya Indonesia (FKBI) Tulus Abadi meminta pemerintah membatalkan wacana penerapan kebijakan satu harga untuk elpiji 3 kg.
KELANGKAAN dan melambungnya harga gas elpiji 3 kg (gas melon) di sejumlah daerah di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) kembali terjadi dalam beberapa waktu terakhir.
Gas subsidi makin hemat! Daftar sekarang & nikmati harga murah. Panduan lengkap cara daftar gas subsidi, syarat terbaru, & tips lolos verifikasi. klik sekarang!
Beli gas 3 kg di Pertamina? Jangan bingung! Panduan lengkap cara beli gas subsidi dengan mudah & tanpa ribet. Klik di sini untuk info terbaru!
Bareskrim Polri Polri mengungkap kasus penyuntikan gas elpiji 3 kg ke gas elpiji 12 kg yang dijual ke masyarakat di wilayah Bogor, Bekasi, Tegal. Para pelaku meraup keuntungan Rp10 miliar.
Polisi membongkar kasus penyalahgunaan gas elpiji bersubsidi 3 kg di Bogor, Bekasi, dan Tegal. Tindak pidana tersebut berupa penyuntikan gas elpiji 3 kg ke gas elpiji 12 kg.
PERTAMINA Patra Niaga memastikan stok elpiji di Jawa Tengah (Jateng) dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dalam keadaan aman hingga Ramadan dan Idul Fitri 1446 Hijriah.
KEKHAWATIRAN berlebihan hingga membeli suatu barang berlebih atau panic buying gas elpiji 3 kilogram terjadi di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Adapun kuota LPG 3 kg di Jakarta pada 2025 yang telah disetujui adalah 407.555 metric ton (MT).
Pahala mengatakan, pemerintah harus memadankan data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) untuk menyalurkan uang terkait subsidi gas melon.
Kesadaran masyarakat berpenghasilan mampu untuk beralih dari LPG 3 Kg (Melon), yang seharusnya menjadi hak masyarakat kurang mampu, perlu terus ditingkatkan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved