Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Aniaya Dua Balita, Bos Daycare WSI Depok Dituntut 1,5 Tahun Bui

Kisar Rajagukguk
19/11/2024 22:24
Aniaya Dua Balita, Bos Daycare WSI Depok Dituntut 1,5 Tahun Bui
Pemilik Daycare Wensen School Indonesia (WSI) Meita Irianty (kiri) berjalan usai menjalani sidang di PN Depok, Jawa Barat .(Antara//Indrianto Eko Suwarso)

MEITA Irianty alias Tata, pemilik daycare Wensen School Indonesia (WSI) di Cimanggis, Kota Depok, Jawa Barat, dituntut 1,5 tahun. Sidang dengan agenda pembacaan tuntutan digelar di Pengadilan Negeri (PN) Depok, Selasa (19/11).

Tuntutan dibacakan jaksa penuntut umum (JPU) Edrus di hadapan majelis hakim dengan disaksikan kuasa hukum terdakwa dan pengunjung. Edrus mengatakan terdakwa terbukti bersalah dengan melakukan penyiksaan kepada dua balita.

"Terdakwa Meita Irianty alias Tata binti Erlan Pujiono terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana menempatkan, membiarkan melakukan, dan menyuruh melakukan atau turut serta melakukan kekerasan terhadap anak dalam hal terkait dengan beberapa perbuatan yang harus dipandang sebagai perbuatan yang berdiri sendiri, sehingga merupakan beberapa kejahatan," kata Edrus.

Tuntutan ini, diatur dalam Pasal 80 Ayat 1 UU Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak juncto Pasal 65 Ayat 1 KUHP.

Edrus yang menjabat Kepala Seksi Pidana Umum Kejaksaan Negeri Kota Depok, menjelaskan terdakwa Meita tetap ditahan.  "Terdakwa Meita dituntut selama 1 tahun 6 bulan penjara. Terdakwa tetap ditahan, dikurangi masa penahanan yang telah dijalani," katanya.

Meita juga dituntut pidana tambahan untuk membayar restitusi terhadap korban Maizura Kimi Zeinisa sebesar Rp331.080.000 subsider 3 bulan pidana kurungan, serta, pembayaran restitusi kepada anak korban Aidan Muamar Wicaksono sebesar Rp321.675.000 subsider 3 bulan pidana kurungan.

Meita Irianty ditangkap pada Rabu (31/7) di kediamannya di kawasan Kota Depok. Dalam sidang pemeriksaan terdakwa, Rabu (6/11), Meita mengaku tidak berniat mencelakai kedua korban. “Saya enggak ada niatan mencelakai dan mencederai. Jadi betul-betul saat itu saja,” kata Meita.

Semenjak itu, terang Meita, dia tidak lagi mendatangi daycare Wensen School demi menghindari interaksi dengan anak-anak karena takut kejadian serupa berulang. “Setelah kejadian itu, saya mulai enggak handle anak-anak lagi. Ya tapi enggak tahu sampai akhirnya (ada yang) ambil akses CCTV di tanggal itu,” ujarnya. (J-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Eksa
Berita Lainnya