Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
POLISI masih memburu tujuh narapidana yang kabur dari Rumah Tahanan Salemba kelas I Jakarta Pusat. Salah satu tahanan terkonfirmasi bernama Murtala Ilyas atau MT yang merupakan otak intelektual dalam jaringan narkoba Malaysia-Medan-Aceh-Jakarta.
"Benar salah satunya adalah Murtala IIyas," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Ade Ary Syam Indradi dalam keterangannya, Rabu (13/11).
Diketahui, Murtala IIyas bersama kawananya ditangkap oleh Polres Metro Jakarta Barat. Ketika itu, Mutala IIyas bersama SD, 44, AN, 42, MR, 42, ML, 29, WP, 24, dan RD, 22, berupaya menyeludupkan sabu seberat 110 kilogram.
Dalam kasus ini, para tersangka dijerat Pasal 114 ayat (2) subsider pasal 112 ayat (2) juncto Pasal 132 ayat (1) Undang-Undang Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika.
Diketahui sebelumnya, Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham DKI Jakarta, Tonny Nainggolan membenarkan adanya tujuh orang warga binaan pemasyarakatan dari Rumah Tahanan Kelas 1 Jakarta Pusat di Salemba, yang melarikan diri.
Adapun, identitasnya adalah AAK bin R, 22, J bin I, 29, W bin T, 47, MJ bin ZA, 42, M bin I, 43, MAU bin S, 30, AS bin N, 27. Diduga, mereka kabur pada Selasa 12 November 2024 sekira pukul 7:50 WIB.
"Jadi, benar adanya ada tujuh orang warga binaan Rutan Kelas 1 Salemba Atau Rutan Kelas 1 di Jakarta Pusat yang kabur yang diduga tadi estimasi waktunya itu sekitar pukul Ketahuannya itu, pukul 7.50 sekian menit," ujarnya.
Tonny menerangkan, kejadian itu pertama kali diketahui oleh petugas saat sedang dilakukan serah terima jaga antara jaga malam dengan regu jaga yang akan bertugas pada pagi hari itu.
"Nah setelah diadakan apel, penghitungan kamar per kamar. Di salah satu kamar, di kamar 16 blok S tepatnya, ditemukan pintu dalam keadaan terkunci dari dalam," tuturnya.
Tonny mengatakan, petugas mendobrak kamar tersebut. Ternyata, teralis di kamar mandi hunian sudah dalam keadaan terpotong atau dipotong.
"Sudah terbuka teralisnya itu yang kawat, itu sudah terpotong atau terbuka ," ujar dia.
Atas kejadian itu, petugas jaga melaporkan ke Kepala Kesatuan Pengamanan Rutan dan diteruskan ke kepala Rutan Kelas 1 Salemba.
Dalam kasus ini, pihak rutan bekerjasama dengan kepolisian dan memberitahukan ke pihak Kejaksaan dan Pengadilan yang sedang memproses perkara yang bersangkutan.
"Nah dari hasil penelusuran ada satu yang sudah menjadi narapidana dan enam orang itu masih dalam status terpidana. Dan, dari antara mereka ini ada beberapa yang sudah melakukan perbuatan lebih dari satu kali," tandasnya. (P-5)
Polri membentuk Tim Khusus Escobar Indonesia berjumlah 109 orang memburu keberadaan Fredy yang memiliki nama samaran The Secret, Cassanova, Mojopahit, dan Airbag
WANITA terduga Gembong narkoba di Jambi berhasil ditangkap di Jakarta. Hal ini merupakan buah kerja sama apik Polda Jambi dengan Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri.
H alias Helen, wanita gembong narkoba asal Jambi yang ditangkap di Jakarta rupaya pernah viral di media sosial lantaran markasnya di Jambi digerebek oleh emak-emak.
Fredy diduga mengendalikan peredaran gelap narkoba jenis sabu dan ekstasi di negara Indonesia dan Malaysia dari Thailand.
DIREKTORAT Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri mengungkap kronologi penangkapan wanita gembong narkoba Jambi yang ditangkap di Kembangan, Jakarta Barat, Kamis (10/10) dini hari.
TUJUH narapidana kasus narkoba kabur dari Rumah Tahanan (Rutan) Jakarta Pusat hari ini, Selasa (12/11). Mereka menjebol teralis untuk melarikan diri.
Mereka memanfaatkan tembok penjara yang runtuh akibat banjir besar untuk kabur.
Pembobolan penjara tersebut merupakan salah satu pembobolan penjara terbesar yang pernah terjadi di Pakistan.
Rika mengatakan insiden pelarian narapidana itu ditangani oleh petugas Lapas. Dibantu Kepolisian, TNI, serta Pemerintah Daerah (Pemda) Aceh.
INSIDEN kaburnya puluhan warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) kelas II B, Kutacane Kabupaten Aceh Tenggara, Provinsi Aceh, diduga akibat overcapacity dan menu makanan tidak layak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved