Headline
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.
SUASANA Hari Raya Idul Adha diwarnai dengan kejadian insiden hewan kurban yang melarikan diri dan menimbulkan kegemparan. Beberapa kejadian ini terjadi di beberapa titik di Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Diperkirakan bahwa stres akibat kerumunan orang menjadi penyebab sapi-sapi tersebut melarikan diri. Di wilayah Jakarta Utara, tercatat empat insiden sapi yang melarikan diri terjadi di Kecamatan Tanjung Priok.
Pertama, seorang sapi Bali terjebur ke Kali Sentiong, Kelurahan Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Minggu, 16 Juni sore. Sapi tersebut, berbobot sekitar 300 kilogram, melarikan diri saat diturunkan dari truk bersama sembilan ekor sapi lainnya, yang semuanya hendak dikirim ke masjid di sekitar lokasi.
Baca juga : Sapi Kurban Terlepas hingga 500 Meter di Sikka NTB, Dikejar Puluhan Warga
Sapi tersebut berenang di sungai setelah melarikan diri dan melompati rumah-rumah warga di sekitar sungai. Sapi berhasil dievakuasi oleh warga dan sementara diamankan di tempat pemotongan ayam untuk mengurangi stres.
"Kejadian terjadi ketika sapi diturunkan dari truk, ada perlawanan dari sapi, dan kemudian sapi itu lari-lari menuju rel kereta dan bahkan melompati jembatan rel," kata seorang warga setempat, Iyan, pada Senin, 17 Juni 2024.
Kejadian kedua terjadi di RT 007 RW 02 Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Sebuah sapi kurban yang hendak disembelih hari itu, melarikan diri dan masuk ke dalam dapur rumah warga di lokasi.
Baca juga : Polisi Selidiki Pelaku Pemalakan Terhadap Pengemudi di Jakut
Sapi Bima, berbobot 400 kilogram, sempat berdiam di dalam dapur rumah warga setelah melewati ruang tamu dan kamar tidur. Sapi tersebut akhirnya dievakuasi keluar dari rumah.
"Syukurlah, sapi tidak mengamuk ketika berada di dalam rumah, kalau mengamuk bisa merusak segalanya," kata Tugiman, pemilik rumah tersebut.
Kejadian ketiga, menjadi viral di media sosial hari itu. Sapi melarikan diri di Jalan Warakas 5 Gang 4, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Sapi tersebut terjatuh dan terjebak di dalam selokan. Sapi berkulit cokelat gelap dengan berat lebih dari 300 kilogram itu dievakuasi oleh petugas pemadam kebakaran.
Baca juga : Momen Peduli dan Berbagi lewat Penyaluran Hewan Kurban di Pesantren
Petugas menggunakan alat penarik yang dilengkapi tambang untuk mengevakuasi sapi dari selokan. Proses ini disaksikan oleh warga sekitar.
Tak jauh dari lokasi ketiga, di Jalan Enim RW 02 Sungai Bambu, Tanjung Priok, Jakarta Utara, satu sapi berlarian di gang rumah warga dan menyebabkan kepanikan di antara mereka.
"Sapi kabur! Sapi kabur!" seru warga setempat.
Semua sapi yang melarikan diri akhirnya dapat dievakuasi, dan proses penyembelihan berlangsung dengan lancar. (Z-10)
Sebuah sapi kurban berukuran besar terlepas saat hendak disembelih. Kejadian ini memicu aksi cepat dari puluhan warga yang berusaha menangkap sapi yang melarikan diri.
Dalam kondisi lelah disertai mengantuk, mobil yang dikendarai sopir tersebut tidak terkendali lalu menabrak tiang di pinggir Jalan Sunter Permai Raya Kecamatan Tanjung Priok.
Integrasi jalan tol eksisting menuju ke Pelabuhan Tanjung Priok dinilai merupakan solusi strategis untuk mengurai kemacetan di kawasan pusat distribusi logistik nasional tersebut.
Salah satu penyebab kemacetan sebagai akibat kebijakan pembatasan angkutan barang tiga sumbu saat libur Lebaran 2025.
Selain itu, kemacetan pasca libur Lebaran turut memperparah situasi. Banyak kendaraan pengangkut tidak dapat memasuki terminal peti kemas pada hari kejadian dan baru bisa masuk
Dinas Perhubungan DKI diminta memberikan teguran yang keras karena sudah tiga hari kemacetan terjadi.
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung meminta maaf kepada seluruh masyarakat atas terjadinya peristiwa kemacetan di Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved