Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
PEMERINTAH Provinsi DKI Jakarta belum berniat melakukan operasi pasar terkait tingginya harga cabai di pasar saat ini. Asisten Bidang Perekonomian dan Keuangan Sekda DKI Jakarta Sri Haryati mengatakan, Pemprov DKI secara intensif berkoordinasi dengan daerah-daerah yang memiliki surplus pasokan cabai.
"Kita punya program rutin terkait dengan kerja sama daerah," ungkap Sri ditemui di Jakarta, Rabu (6/12).
Saat ini, pihaknya berkoordinasi dengan daerah-daerah yang memiliki surplus cabai agar stok surplus tersebut dapat dipasok ke Jakarta. Selain itu, Pemprov DKI Jakarta juga berkoordinasi dengan Kementerian Perdagangan terkait antisipasi kenaikan harga cabai.
Baca juga : DPRD DKI Minta Eksekutif Segera Tangani Kenaikan Harga Cabai
Sebab, kenaikan harga cabai di Jakarta dapat berkontribusi pada inflasi. Di sisi lain, inflasi di Jakarta juga berkontribusi cukup besar terhadap inflasi nasional sehingga penanganan atas kenaikan harga pangan harus segera dilakukan.
Baca juga : Mendagri Perintahkan Kepala Daerah Kendalikan Harga Cabai Merah
"Kami juga koordinasi dengan Kemendag. Tapi bila diperlukan kita segera turun ya kita turun (operasi pasar)," tandasnya.
Sebelumnya, DPRD DKI Jakarta meminta eksekutif segera bergerak menanggapi lonjakan harga cabai di pasaran.
Upaya yang dilakukan yakni mengintervensi dengan menggelar operasi pasar demi stabilisasi harga jelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Anggota Komisi B DPRD Provinsi DKI Jakarta Suhud Alynudin mengatakan, operasi pasar sangat diperlukan.
Pasalnya harga cabai keriting kini meroket dari Rp43 ribu per kilo pada Oktober 2023 kini mencapai Rp94 ribu perkilo, sedangkan cabai rawit merah dari Rp65 ribu menjadi Rp120 ribu per kilo sesuai infopangan.jakarta.go.id.
“Pemerintah harus melakukan intervensi untuk menurunkan harga cabai, salah satunya bisa melakukan operasi pasar agar harga cabai bisa turun,” ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (6/12).
Menurutnya, kenaikan harga terjadi karena Pemprov DKI dinilai gagal menjaga rantai distribusi dan tidak adanya kesiapan dalam menghadapi momen tertentu.
“Ini terjadi karena pemerintah gagal memangkas rantai pasok cabai dan mengatur pola tanam pertanian nasional, sehingga ketika terjadi situasi hambatan produksi, tidak ada proteksi harga pangan untuk melindungi masyarakat,” ucapnya. (Z-8)
Rasa pedas khas cabai berasal dari senyawa alami bernama capsaicin, yang merangsang reseptor panas di lidah dan kulit.
Tanaman cabai petani di Kulon Progo kini telah panen empat kali, dengan total rata-rata 224 gram per pohon—jauh melampaui angka biasa yang hanya sekitar 153 gram per pohon.
Berbeda dari cabai pada umumnya, cabai Palurah IPB tampil dengan bentuk unik menyerupai jambu air.
KAD ini menurutnya untuk menjaga stabilitas pasokan khususnya untuk cabai dan bawang merah.
Penyakit antraknosa merupakan salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh petani cabai di Indonesia, yang dapat mengakibatkan kerugian signifikan jika tidak ditangani.
Cabai bisa dikonsumsi segar, dikeringkan, atau diolah menjadi bubuk, saus, maupun sambal. Di banyak negara, termasuk Indonesia, cabai merupakan bahan pokok dalam masakan sehari-hari.
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi tahun berjalan atau Year to Date (YtD) Januari–Juli 2025 tercatat sebesar 1,69%.
Cabai merah turun Rp3.183 dari Rp37.850 menjadi Rp34.667/kg. Sedangkan cabai hijau turun Rp2.000 dari Rp38 ribu menjadi Rp36 ribu/kg.
HARGA cabai merah di kawasan Provinsi Aceh, sejak sepekan terakhir turun.
Harga cabai merah saat ini hanya berkisar Rp16 ribu per kilogram di sejumlah sentra pasar di Sumut.
“Masyarakat jadi mengurangai jumlah pembelian dan itu mengakibatkan stok cabai di pedagang lambat habisnya,”
DUA pekan pascahari raya Idul Fitri atau Lebaran 2025 yakni pada Senin (14/4) harga cabai di Purwokerto, Jawa Tengah masih bertahan di angka yang tinggi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved