Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
WALI Kota Jakarta Timur M Anwar mengaku akan memeriksa rumah saluran penghubung, waduk dan sumur resapan. Hal itu salah satu upaya untuk mengantisipasi banjir saat musim hujan.
"Banjir itu kan sifatnya rutinitas saat musim hujan. Kita berbenah, pastikan saluran penghubung (PHB), waduk, dan sumur resapan berfungsi dengan baik," ujar Anwar, di kawasan Pulogadung, Jaktim, Rabu (29/11).
Selain itu, pihaknya akan menambah saluran dan sumur resapan apabila dalam pengecekan fasilitas penanganan banjir itu dinilai kurang.
Baca juga: Waspada Banjir, Jakarta Pastikan Pompa Air Milik SDA Berfungsi
"Kalau kurang kita tambah. Kedua kami kerja bakti massal. Dan kami sudah melakukan.Tentunya ini kembali ke perilaku manusia, masyarakat harus menjaga lingkungan masing-masing," kata Anwar.
"Terkadang suatu titik harusnya tidak banjir, tapi saat crossing mampet, ada sampah bekas botol mineral dan sebagainya," kritik Anwar.
Baca juga: Waspada! Curah Hujan di Jabodetabek Meningkat dan Banjir Rob di Pesisir Utara Jakarta
Berdasarkan data BPBD DKI, ada delapan kelurahan di Jakarta Timur masuk dalam katagori rawan banjir saat memasuki musim hujan. Delapan kelurahan itu meliputi Kampung Melayu, Bidara Cina, Cawang, Cililitan, Cipinang Melayu, Rambutan, Makasar, dan Kebon Pala.
Selain di Jakarta Timur, masih ada sebanyak 17 titik lokasi rawan banjir yang tersebar di tiga kota adminstrasi.
Terkait bencana banjir di wilayah Jakarta, BPBD DKI menggandeng TNI-Polri dan instansi terkait pada saat pencoblosan Pemilu 2024.
Sementara itu, di Jakarta Barat ada lima kelurahan rawan banjir yaitu Rawa Buaya, Tegal Alur, Kedoya Selatan dan Utara, serta Kembangan Utara. Sementara di Jakarta Selatan berada di wilayah Cipete Utara, Petogogan, Cipulir, Pondok Pinang, Ulujami, Pondok Labu, Bangka, Pejaten Timur, dan Jati Padang.
Adapun di wilayah Jakarta Utara, daerah yang masuk kategori rawan banjir ialah Pademangan Barat, Pluit, dan Rorotan.
Sementara Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, menanggapi perkiraan BMKG yang menyebutkan Jakarta berpotensi banjir awal tahun 2024, dia mengharapkan semoga Ramalan BMKG itu tidak terjadi.(Z-10)
PEMERINTAH Kabupaten Garut menetapkan kesiapsiagaan darurat bencana longsor dan banjir setelah beberapa hari melanda sejumlah wilayah.
BANJIR bandang melanda kawasan wisata Lembah Bajuin, Desa Sungai Bakar, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan (Kalsel) menyusul tingginya curah hujan di wilayah tersebut.
Hujan deras yang terjadi di Garut menyebabkan aliran Sungai Cimanuk meluap dan merendam 269 rumah dengan ketinggian air rata-rata setiap rumah 30 sentimeter.
hujan deras menyebabkan banjir bandang dan tanah longsor di Kampung Kiararambay, Girimukti, Kabupaten Garut menyebabkan 4 orang meninggal dunia.
BNPB mencatat 18 kejadian bencana di berbagai wilayah Indonesia dalam kurun waktu 24 jam sejak Selasa (24/6) pukul 07.00 WIB hingga Rabu (25/6) pukul 07.00 WIB.
SEKITAR 70.000 orang telah dievakuasi dan dipindahkan ke tempat yang lebih aman di tengah banjir dahsyat yang melanda Tiongkok selatan, menurut laporan media lokal, Kamis (19/6).
Pembangunan sumur resapan pada prinsipnya sebagai upaya pengelolaan air hujan dan konservasi sumber daya air dengan menyerapkan air ke dalam tanah.
Peresmian diawali dengan seremonial di Dusun Banjarharjo 1, dilanjutkan dengan ramah tamah bersama warga
WAHANA Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) DKI Jakarta menilai Pemerintah Provinsi DKI Jakarta gagal meningkatkan kemampuan adaptasi masyarakat terhadap banjir.
PELAKSANA Tugas (Plt) Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) Ika Agustin Ningrum menepis informasi yang beredar di media sosial terkait penutupan sumur resapan.
Target jumlah pembangunan sumur resapan di Jakarta Timur tahun ini adalah 2.000 sumur resapan.
The Coca-Cola Foundation memberikan dan lebih dari Rp 3,2 miliar untuk program sumur resapan di Wilayah Jatiluhur, Purwakarta, Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved