Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
EKS pabrik PT Tranka Kabel yang memiliki lahan seluas 14,5 hektar persegi di Kota Depok, Jawa Barat (Jabar) habis dilumat si jago merah, Jumat, (10/11). Kebakaran diduga akibat pembakaran sampah.
Kepala Bidang Pengendalian Operasional Dinas Pemadam Kebakaran dan Pengendalian (DPKP) Kota Depok Deni Romulo Hutauruk mengatakan bahwa objek yang terbakar merupakan bangunan-bangunan dan mesin-mesin pabrik yang memproduksi kabel seluas 14,5 hektare persegi.
"Ada puluhan mesin di dalam pabrik meledak. Api juga berkobar setinggi 50 meter," kata Deni Romulo kepada Media Indonesia, Jumat (10/11).
Baca juga: 75% Tempat Pembuangan Sampah di Kupang Ludes Terbakar
Kebakaran yang melanda pabrik tersebut terjadi di Jalan Raya Bogor, Kilometer 29, Kelurahan Mekarsari, Kecamatan Cimanggis. Lokasi kebakaran tersebut berada persis di pinggir Jalan Raya Bogor dan berada ditengah-tengah pemukiman padat penduduk. Di lokasi pabrik banyak gunungan sampah dan berserakan sejak tak beroperasi.
"Pelaku pembakaran diduga dilakukan satpam setempat. Api sampah menjalar hingga menyebar ke seluruh bangunan-bangunan pabrik, gudang, dan mesin," ujar Deni di lokasi.
Baca juga: Kebakaran Melanda Toko Bangunan di Jakarta Selatan, 3 Orang Terluka
Saat disinggung soal kerugian material, Deni mengatakan bahwa kerugian ditaksir sekitar Rp1 miliar lebih. Sejak pabrik bangkrut belasan tahun lalu, katanya pabrik tersebut hanya dijaga beberapa satpam.
"Selama itu pula, pabrik tersebut menjadi tempat pembuangan sampah,” ungkapnya.
Kasie Penyelamatan DPKP Kota Depok, Tessy Haryati menambahkan pihaknya menerima informasi tersebut pada Jumat, (10/11) sekitar pukul 07.30 WIB. Tessy menerangkan pihaknya menurunkan tujuh mobil pemadam untuk memadamkan api.
“Iya, kami menerima informasi ada kebakaran sekitar pukul 07.30 WIB,” ucapnya di lokasi.
Namun, memang PT tersebut diketahui sudah tutup sejak belasan tahun silam, dan masih menyisakan alat-alat produksi di dalamnya. “PT Tranka Kabel sudah tutup sekitar 11 sampai 12 tahun yang lalu,” terangnya.
(Z-9)
Sebanyak 80 personel Sudin Gulkarmat Jakarta Utara dikerahkan untuk memadamkan kebakaran kapal nelayan
Ganti rugi atas musibah yang dialaminya, pelayanan yang baik dan mudah, serta nilai klaim yang sesuai.
Badan Keamanan dan Situasi Darurat Wilayah Otonomi Madrid menyatakan 180 orang dievakuasi akibat kebakaran hutan tersebut.
Upaya menambah posko dan armada satu di antaranya untuk meningkatkan pelayanan. Terutama mempercepat penanganan saat terjadi kebakaran.
Presiden Prabowo Subianto memimpin rapat terbatas terkait penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi akibat cuaca panas.
Menko Polkam Budi Gunawan menegaskan bahwa pemerintah akan mengambil tindakan tegas terhadap siapa pun yang dengan sengaja membuka lahan dengan cara membakar hutan.
Duta Besar Tiongkok untuk Indonesia, Wang Lutong, memberikan apresiasi tinggi kepada PT Lami Packaging Indonesia (LamiPak Indonesia) yang berhasil meningkatkan kapasitas produksinya.
Perusahaan kemasan plastik terbesar di Asia Pasifik, Thong Guan Industries Bhd, resmi berinvestasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang.
Langkah ini sejalan dengan arah kebijakan hilirisasi yang dikawal pemerintah sejak era Presiden Joko Widodo hingga Presiden Prabowo Subianto.
Perusahaan pemrosesan serta pengemasan makanan dan minuman, Tetra Pak meresmikan fasilitas produksi material tahap kedua di Binh Duong, Vietnam.
Perluasan ini tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional, tetapi juga memungkinkan Sozio merespons kebutuhan pelanggan secara lebih cepat dan efektif di seluruh wilayah.
Kondisi paling memprihatinkan ditemukan pada PT SBJ yang memiliki 12 tungku peleburan untuk kapasitas 8.816 ton per tahun, namun sama sekali tidak memiliki cerobong.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved