Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PEMERINTAH Provinsi DKI Jakarta mencatat jumlah warga eks Kampung Bayam yang sepakat direlokasi ke Rumah Susun (Rusun) Nagrak, Kelurahan Cilincing, Jakarta Utara, terus bertambah.
Kepala Satuan Pelaksana Pelayanan Unit Pengelola Rumah Susun (UPRS) Wilayah III Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman DKI Jakarta Faisal Rahman mengatakan, pada awal Oktober, pihaknya telah memfasilitasi relokasi 20 KK penghuni eks Kampung Bayam di Rusun Nagrak.
Kemudian, pada awal November, ada lagi 15 KK eks penghuni Kampung Bayam yang menyusul direlokasi.
Baca juga: Pemprov DKI Belum Tentukan Nasib Kampung Susun Bayam
"Hingga saat ini, kami tetap membuka kesempatan bagi warga penghuni eks Kampung Bayam untuk relokasi ke Rusun Nagrak," kata Faisal dalam keterangan resmi, Kamis (9/11).
Secara bertahap, lanjutnya, tambahan 15 KK eks penghuni Kampung Bayam itu mulai masuk dan menempati unit di Tower 3 Rusun Nagrak. Sama dengan warga sebelumnya, mereka juga tidak akan dikenakan biaya sewa unit.
Baca juga: NasDem Desak Pemprov DKI Selesaikan Persoalan Warga Kampung Bayam
"Mereka hanya akan dikenakan tarif biaya air dan listrik sesuai dengan pemakaian. Pembayaran dilakukan langsung melalui autodebet Bank DKI," jelasnya.
Salah seorang penghuni eks Kampung Bayam, Jeliana Siagian mengakui fasilitas relokasi di Rusun Nagrak merupakan opsi terbaik sambil menunggu kepastian kelanjutan nasib mereka.
"Dengan tinggal di unit Rusun Nagrak, kami bisa menekan pengeluaran untuk sewa rumah," ungkapnya.
Sebelumnya, warga eks Kampung Bayam menanti janji Pemprov DKI untuk direlokasi ke Kampung Susun Bayam yang dibangun berdekatan dengan stadion Jakarta International Stadium (JIS). Kampung Bayam adalah satu dari beberapa permukiman liar yang direlokasi untuk kepentingan pembangunan JIS.
Namun, hingga Kampung Susun Bayam dan JIS rampung, PT Jakarta Propertindo dan Pemprov DKI belum juga memindahkan warga ke Kampung Susun Bayam. Permasalahan pengelolaan aset lahan menjadi penyebab Kampung Susun Bayam hingga kini belum dapat dihuni. (Z-11)
CALON gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengaku telah membuat kesepakatan dengan warga Kampung Bayam
CALON gubernur (cagub) Jakarta, Pramono Anung telah menendatangani pakta integritas terkait persoalan di Kampung Bayam. Pakta integritas diserahkan kepada Ketua Kelompok Tani Kampung Bayam
CALON gubernur (cagub) Jakarta Pramono Anung menemui warga Kampung Bayam di hunian sementara (huntara). Seorang warga bernama Diah meminta Pramono berjanji
Hunian di Kampung Susun Bayam harus diprioritaskan bagi warga asli Kampung Bayam yang terdampak langsung pembangunan Jakarta International Stadium (JIS).
RK terlihat mengenakan jersey Persija berwarna merah sebagai jawaban dari tantangan Ketua Umum The Jakmania, Diky Sumarno, kelompok suporter Persija.
Tidak hanya menampung warga yang terdampak pembangunan Stadion JIS, Kampung Bayam juga menampung warga yang terkena gusuran normalisasi kali.
Dengan begitu, beban rumah sakit rujukan covid-19 dapat berkurang di tengah lonjakan kasus positif. Pemprov DKI juga harus mengawasi ketat mobilitas warga.
Jumlah 251 pasien tersebut datang dalam waktu empat hari sejak Rusun Nagrak dibuka sejak Senin (21/6) sore lalu.
Listrik di 14 tower Rusun Nagrak dilayani 4 gardu distribusi yang suplainya berasal dari 2 sumber.
Hingga saat ini, tingkat keterisian lokasi isolasi terkendali di Rusun Nagrak, Cilincing, sudah mencapai 1.510 pasien covid-19.
Penutupan tersebut dilakukan lantaran pasien di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran semakin menurun.
Aris menyebut sebanyak 12.996 pasien terdaftar sejak Rusun Nagrak beroperasi pada 21 Desember 2021. Sebanyak 9.748 pasien keluar karena sudah selesai menjalani isolasi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved