Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
Kepala Rumah Sakit (RS) Polri Brigjen Hariyanto mengungkap kondisi terkini istri dari seorang ayah berinisial H (50) dan anaknya A (2) yang ditemukan tewas membusuk di kawasan Koja, Jakarta Utara dalam pemantauan psikiater.
"Jadi ini masih dalam pemantauan psikiater ya," kata Hariyanto saat dihubungi, Senin (6/11).
Menurut Hariyanto, dalam mendiagnosis istri korban diperlukan waktu selama dua minggu. Diperlukan kehati-hatian juga dalam mendiagnosis kondisinya tersebut.
"Jadi ini harus dilakukan hati-hati karena ini termasuk saksi. Artinya saksi kunci jangan sampai salah," tuturnya.
Baca juga: Polisi Lakukan Uji Toksikologi pada Mahasiswi Unair yang Ditemukan Tewas di Mobil
Hariyanto mengatakan, dalam seminggu awal pihaknya akan fokus untuk memperbaiki kondisi fisik istri korban. Setelah itu, pihaknya akan memperbaiki kondisi psikologisnya.
"Jadi dokternya itu punya SOP yang tujuannya supaya dia bisa membuka apa yang dilihat. Jadi itu penting jangan sampai fisiknya masih sakit lalu psikisnya belum diperiksa dan lain sebagainya," ujarnya.
"Jadi tahapannya fisik dulu kemudian kita serahkan ke psikiater ini yang sebenarnya terjadi seperti apa. Kita serahkan ke psikiater untuk ini sebenarnya yang terjadi seperti apa, jadi dokternya itu hanya memperbaiki psikisnya," imbuhnya.
Baca juga: Istri Kasus Ayah-Anak Membusuk di Koja Masih Jalani Perawatan
Diberitakan sebelumnya, mayat pria berusia 50 tahun dan balita berusia 2 tahun diduga anaknya ditemukan tewas membusuk di rumahnya, kawasan Koja, Jakarta Utara. Polisi menyebut jenazah si ayah ditemukan di sudut ruangan.
"(Jenazah si ayah ditemukan) di dalam rumah. Di salah satu ruangan, di sudut ruangan," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara AKBP Iver Son Manossoh saat dihubungi, Sabtu (28/10).
Sementara itu, jenazah si anak ditemukan di lokasi berbeda, tapi tak jauh dari jenazah si ayah. Keduanya, lanjut Iver Son, sudah dalam kondisi tewas membusuk.
"(Penemuan jenazah anak) tidak jauh, nggak satu tempat. Anaknya tidak jauh dari bapaknya. Dua-duanya membusuk. Kita belum bisa memperkirakan masa lamanya kedua almarhum di rumah itu, kita belum bisa, itu biar nanti dokter ya. Perlakuan analisa secara medis," ujarnya.
Iver Son menyebut pihaknya masih harus memastikan identitas pasti kedua korban melalui kartu tanda penduduk (KTP) yang ditemukan di lokasi. Saat ini penyidik masih mendalami kasus tersebut.
"Kami sudah punya data sebenarnya, tapi kan jenazah ini butuh identifikasi karena KTP-nya tidak melekat pada badan. Sementara yang kami tahu ini warga Koja, Jakarta Utara, lebih lanjut siapa korban ini, kami perlu identifikasi karena KTP tidak melekat di badannya," jelasnya.
(Z-9)
Polisi masih menyelidiki penemuan mayat pemilik toko sembako berinisial AS, berusia 64 tahun, di kawasan Pondok Gede, Kota Bekasi, Jawa Barat.
SEORANG praja IPDN (Institut Pemerintahan Dalam Negeri) bernama Muhammad Daib Hawari, 23 tahun ditemukan tewas dalam mobil bersama seorang wanita bernama Diva Wanda Azzahra, 21 tahun.
SEORANG wanita berinisial LD, 58, ditemukan tewas membusuk dalam rumahnya di Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara. Korban ditemukan usai terdengar suara tangisan dalam rumahnya.
Pelaku penemuan jasad seorang pria yang terbungkus dalam karung, Selasa (22/4) kemarin terekam CCTV
MAYAT berjenis kelamin perempuan ditemukan di Kali Cengkareng, Jakarta Barat (Jakbar), pada Minggu (6/4). Polisi turun tangan melakukan penyelidikan.
MAYAT bayi ditemukan warga di Kampung Bali, Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada Selasa (25/3). Bayi yang diketahui berjenis kelamin perempuan tersebut ditemukan dalam tumpukan sampah.
Polres Jakarta Selatan telah melakukan proses identifikasi mayat. Kondisi korban disebut mengalami patah dan luka bagian kepala.
Pihaknya menyayangkan adanya korban jiwa atas temperan yang terjadi tersebut, yakni pengendara motor.
Peristiwa bermula ketika kendaraan pertama mengalami oleng dan menabrak beton pembatas tengah.
Kepolisian sudah mengumpulkan barang bukti berupa botol bekas minuman, patahan pagar, batu. "Kita juga sudah melakukan autopsi.
Kenzaha Walewangko tewas karena diduga dikeroyok sejumlah mahasiswa Fakultas Hukum (FH) UKI.
Jasad korban telah dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati. Polisi juga tengah melakukan pendalaman terkait kasus tersebut. (
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved