Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
SETIAP elemen masyarakat diminta ikut terlibat dalam menangani masalah polusi di Jakarta. Terkhusus komunitas pelari yang sangat membutuhkan akses udara bersih.
Community Specialist dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Bicara Udara, Primadita Rahma menyampaikan polusi udara bukan sekadar masalah lingkungan. Melainkan kesehatan publik masyarakat.
"Bicara Udara bermaksud mengajak komunitas pelari untuk melakukan langkah mitigasi risiko demi lari tetap sehat," ujar Prima dalam keterangan tertulis, Rabu, (25/10).
Baca juga : Satgas PPU Sebut 166 Watermist Telah Terpasang
Prima menjelaskan pihaknya ingin memastikan bahwa pelari bisa menikmati olahraga tanpa memikirkan risiko kesehatan. Bicara Udara telah menyuarakan isu penting ini dalam momen Jakarta Marathon 2023 pada Minggu lalu.
Baca juga : Atasi Polusi, 135 Water Mist Telah Terpasang di Jakarta
"Kami juga ingin memastikan bahwa udara yang mereka (pelari) hirup adalah udara bersih," imbuhnya.
Sementara itu, kualitas udara di Jakarta pada Selasa pagi, 24 Oktober 2023, tercatat tidak sehat dan menempati peringkat ke 4 terburuk di dunia. Hal itu didasari data IQAir, tingkat polusi di Ibu Kota berada di angka 170 AQI US pada pukul 06.00 WIB.
Level ini dapat diartikan udara Jakarta tidak sehat bagi masyarakat. Selanjutnya, untuk tingkat konsentrasi PM2.5 sebesar 93,2 µg/m³ atau setara dengan 18.6 kali dari nilai panduan kualitas udara tahunan World Health Organization (WHO). (Z-8)
Kemudian ada teknologi sensor supaya tahu kapan zona merah. Selain itu, ada truk embun sudah dilakukan di kota-kota Tiongkok.
DINAS Lingkungan Hidup DKI Jakarta dengan WRI Indonesia secara resmi memperkenalkan tiga peralatan pemantau kualitas udara baru bertaraf reference-grade.
Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Idris Ahmad meminta Pemprov DKI Jakarta melakukan upaya-upaya untuk menjaga kesehatan masyarakat dari buruknya kualitas udara di Jakarta.
Kondisi air dan udara, terutama di Ibu Kota Jakarta, yang akhir-akhir ini semakin memprihatinkan. Polusi udaranya memburuk dan masuk dalam kategori tidak sehat.
Anggota Komisi D Fraksi PSI, Justin Adrian mengatakan Pj Heru dianggap memandang remeh polusi udara yang menyebabkan banyak penyakit khususnya Iritasi Saluran Pernapasan Atas (ISPA)
Munculnya jerawat pada wajah dapat disebabkan berbagai faktor, salah satunya makanan yang dikonsumsi.
Mencegah polutan di rumah bisa dimulai dengan mengidentifikasi sumbernya dari mana sehingga bisa dihilangkan.
Buah yang mengandung banyak air, seperti semangka dan jeruk, sangat bagus untuk memenuhi kebutuhan mikronutrien anak-anak.
Jangka pendek, bahaya timbel bisa masuk ke tubuh melalui inhalasi atau ingesti yang dihirup atau pun melalui makanan yang terserap oleh darah dan mengganggu fungsi organ.
Risiko ini akan menjadi jauh lebih mungkin dialami oleh masyarakat yang tinggal di kawasan metropolitan seperti Jabodetabek.
Kemajuan di bidang kedokteran estetika menghasilkan terapi yang dapat memperbaiki kondisi kulit, termasuk menyamarkan tanda-tanda penuaan di wajah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved