Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

50 Hektar Sawah di Rorotan Kekeringan, Petani Gigit Jari

Selamat Saragih
12/10/2023 17:43
50 Hektar Sawah di Rorotan Kekeringan, Petani Gigit Jari
Sawah di Depok mengalami kekeringan(Ist)

KETUA Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Maju, Sirojudin Abas, mengatakan, pihaknya merasa prihatin karena sekitar 50 hektar lahan di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara, mengalami kekeringan. Namun demikian, Abas megucap syukur karena seluas 250 hektar lahan di Rorotan masih dalam kondisi relatif baik di tengah kemarau panjang ini.

"Kalau dari kasat mata saya sih lebih dari 50 hektar kekeringan. Semua lahan di Rorotan kalau enggak salah itu tinggal 300 hektar," ungkap Abas, di Jakarta, Kamis (12/10).

"Iya, memang kekeringan saat ini. Tidak hanya melanda Rorotan, menurut saya, semua, termasuk Bekasi pun kekeringan. Tapi, kita yang di samping Kali Gendong, BKT, kena saluran air dari situ. Alhamdulillah, kita bisa tanam," lanjut Abas.

Baca juga: Padang Mulai Dilanda Kekeringan

Dia menambahkan, upaya para petani di Rorotan mengalami kekeringan ini. Maka para petani berbondong-bondong memompa air dari sumber terdekat yakni kali dan danau.

"Memang airnya tetap mengalir kalau di Rorotan ini, cuma tidak maksimal. Pernah ada kejadian, anggota saya di belakang itu, padi sudah bersemai, tapi sekarang kekeringan. Artinya, gagal," keluh Abas.

Baca juga: Kekeringan Berdampak pada Puluhan Ribu Jiwa di Kabupaten Cirebon

Sejumlah petani di Rorotan pun hanya bisa gigit jari karena kekeringan ini.

Sesuai pengakuan Yudanto salah satu petani yang terdampak kekeringan di Rorotan. Lahan seluas tiga hektar yang disewa dari seseorang itu mengalami kekeringan akibat kemarau panjang di DKI Jakarta.

“Di Rorotan kering dan tandus, enggak ada air,” ungkap Yudanto petani asal Karawang, Jawa Barat, sambil melihat tanah lempung di sawahnya pecah-pecah, Senin (9/10).

Yudanto mengungkapkan, kekeringan terjadi sejak dua bulan terakhir.

Sebagai upaya mengatasi kekeringan ini, Yudanto dan juga para petani di Rorotan membeli alkon untuk memompa air dari sumber terdekat yakni kali dan danau. Namun, air di danau kini tersisa sedikit dan tidak cukup untuk mengairi sawah petani yang semestinya memasuki proses tandur setelah bibit padi disemai di salah satu petak sawahnya.

“Kondisi danau sekarang kering, paling tinggal sedengkul,” ujar Yudanto dan kawan-kawan menyampaikan keluhan. (Z-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana
Berita Lainnya