Headline
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
KETUA Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Maju, Sirojudin Abas, mengatakan, pihaknya merasa prihatin karena sekitar 50 hektar lahan di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara, mengalami kekeringan. Namun demikian, Abas megucap syukur karena seluas 250 hektar lahan di Rorotan masih dalam kondisi relatif baik di tengah kemarau panjang ini.
"Kalau dari kasat mata saya sih lebih dari 50 hektar kekeringan. Semua lahan di Rorotan kalau enggak salah itu tinggal 300 hektar," ungkap Abas, di Jakarta, Kamis (12/10).
"Iya, memang kekeringan saat ini. Tidak hanya melanda Rorotan, menurut saya, semua, termasuk Bekasi pun kekeringan. Tapi, kita yang di samping Kali Gendong, BKT, kena saluran air dari situ. Alhamdulillah, kita bisa tanam," lanjut Abas.
Baca juga: Padang Mulai Dilanda Kekeringan
Dia menambahkan, upaya para petani di Rorotan mengalami kekeringan ini. Maka para petani berbondong-bondong memompa air dari sumber terdekat yakni kali dan danau.
"Memang airnya tetap mengalir kalau di Rorotan ini, cuma tidak maksimal. Pernah ada kejadian, anggota saya di belakang itu, padi sudah bersemai, tapi sekarang kekeringan. Artinya, gagal," keluh Abas.
Baca juga: Kekeringan Berdampak pada Puluhan Ribu Jiwa di Kabupaten Cirebon
Sejumlah petani di Rorotan pun hanya bisa gigit jari karena kekeringan ini.
Sesuai pengakuan Yudanto salah satu petani yang terdampak kekeringan di Rorotan. Lahan seluas tiga hektar yang disewa dari seseorang itu mengalami kekeringan akibat kemarau panjang di DKI Jakarta.
“Di Rorotan kering dan tandus, enggak ada air,” ungkap Yudanto petani asal Karawang, Jawa Barat, sambil melihat tanah lempung di sawahnya pecah-pecah, Senin (9/10).
Yudanto mengungkapkan, kekeringan terjadi sejak dua bulan terakhir.
Sebagai upaya mengatasi kekeringan ini, Yudanto dan juga para petani di Rorotan membeli alkon untuk memompa air dari sumber terdekat yakni kali dan danau. Namun, air di danau kini tersisa sedikit dan tidak cukup untuk mengairi sawah petani yang semestinya memasuki proses tandur setelah bibit padi disemai di salah satu petak sawahnya.
“Kondisi danau sekarang kering, paling tinggal sedengkul,” ujar Yudanto dan kawan-kawan menyampaikan keluhan. (Z-10)
Mundurnya musim tanam disebabkan adanya revitalisasi atau perbaikan saluran irigasi baik air yang mengalir melalui Saluran Induk Cipelang dan Saluran Induk Sindupraja.
Selain itu, BPBD juga akan membangun tiga sumur bor untuk mengatasi krisis air bersih.
KEMARAU panjang semakin berlanjut menyelimuti kawasan Provinsi Aceh.
“Sampai hari ini belum ada permintaan, meskipun prakiraan musim kemarau sebenarnya sudah dimulai pada dasarian ketiga bulan Mei. Tapi kita siapkan,”
TIGA daerah di Jawa Timur dalam status siaga darurat kekeringan akibat kemarau yang mulai melanda.
Warga berdoa agar hujan turun di tengah kekeringan yang melanda kawasan tersebut.
PENCEMARAN laut dan cuaca ekstrem El Nino menyebabkan hasil tangkapan nelayan di Kota Padang, Sumatra Barat, turun drastis hingga 40 persen.
Di tengah terjadinya fenomena El Nino yang memicu kekeringan di berbagai wilayah Indonesia, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat adanya anomali yang menarik pada komoditas beras
BPS memperkirakan produksi beras nasional tahun 2024 turun 760 ribu ton atau 2,43% dibandingkan 2023. Kementan meresponsnya dengan mengklaim sudah mengambil langkah mitigasi
Pada periode ini, fenomena El Nino memang menimpa Indonesia. Namun, itu sebenarnya sudah diprediksi sejak akhir 2023.
PETANI melon di kawasan Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh, merasa gembira dan bersyukur atas keberhasilan menanam melon.
Upaya pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan terus digencarkan. Salah satu langkah konkrit yang dilakukan adalah melalui program irigasi perpompaan (Irpom).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved