Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
SUKARELAWAN Santri Dukung Ganjar (SDG) mengadakan pelatihan pembuatan pupuk organik dari sampah rumah tangga bareng masyarakat di Desa Cihowe Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Koordinator Wilayah SDG Jabodetabek, Farhan Ikhsan mengatakan kegiatan tersebut dinilai bermanfaat karena bisa mengetahui cara membuat pupuk organik.
"Kami mendorong masyarakat bagaimana caranya sampah rumah tangga bisa menjadi nilai manfaat," kata Farhan dalam keterangan tertulisnya, Kamis (21/9).
Baca juga : Cetak Jurnalis Berintegritas, GMC Gelar Pelatihan Jurnalistik di Kalbar
Dia menambahkan kegiatan tersebut mendapatkan antusias yang tinggi dari masyarakat sekitar terutama para ibu-ibu.
Menurut dia, para ibu-ibu mengikuti pelatihan ini lantaran ingin mengetahui bagaimana proses sampah menjadi pupuk.
Baca juga : Atasi Kebakaran Lahan Gambut, Relawan Ini Beri Edukasi untuk Pemuda Kalsel
Farhan menjelaskan pembuatan pupuk organik dari sampah rumah tangga terbilang sangat murah dan mudah.
Hanya menggunakan sayuran, gula merah dan cairan untuk membuat pupuk. Semua bahan tersebut kemudian dicampur dan disimpan di tempat suhu yang dingin selama 20 hari sampai cairannya tidak mengeluarkan aroma busuk.
"Di simpan saja selama beberapa hari hasilnya nanti sampah rumah tangga itu akan menjadi pupuk organik yang sangat bermanfaat dan bernilai," paparnya. (Z-5)
Di Kabupaten Indramayu, penggunaan pupuk kimia masih mendominasi dan ketersediaan pupuk sulit ditemukan terlebih di saat musim tanam.
Ketua DPRD Kota Bekasi Choiroman Juwono Putro mendukung komunitas Bijak Olah Sampah (BOS) nusantara yang berorientasi untuk menjaga kelestarian lingkungan.
Eco Enzyme termasuk dalam “green product” yang memiliki banyak fungsi seperti nutrisi untuk kegiatan pertanian, peternakan dan perikanan.
Jimmy Hantu Foundation adalah rumah besar yang bergerak di bidang Pertanian, Sosial, dan Kemasyarakatan serta memproduksi pupuk organik secara mandiri
Melalui revitalisasi, Pusri diharapkan menghasilkan produk yang berdaya saing dari sisi harga karena sudah terjadi penurunan biaya produksi.
Sisa konsumsi bukan lah sampah tetapi bahan untuk proses selanjutnya
Penghematan berasal dari berkurangnya jumlah pengangkutan sampah ke TPST Bantargebang.
Curah hujan yang tinggi sejak Minggu (4/10) malam menyebabkan sampah yang terbawa arus air ke Banjir Kanal Barat (BKB) meningkat 15 kali lipat.
Teknologi ini mampu mengurangi residu sampah hingga tersisa hanya 10% dan efisien dari segi operasional.
Lurah Galur Atik Kusmiati mengatakan pihaknya sering mengingatkan warga untuk tidak membuang sampah ke Kali Sentiong.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved