Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Sederet Upaya Menjaga Kelestarian Tanah agar Tetap Subur

Wisnu Arto Subari
17/12/2024 17:34
Sederet Upaya Menjaga Kelestarian Tanah agar Tetap Subur
Ilustrasi.(Freepik)

SETELAH mempelajari peran tanah bagi kehidupan, tentu sekarang kamu telah menyadari bahwa tanah begitu penting dalam menunjang kehidupan makhluk hidup di Bumi. Apabila tanah hanya digunakan untuk keperluan manusia, tetapi tidak dijaga dengan baik, akan menurunkan kualitas kesuburan tanah. 

Hilangnya mineral-mineral penting dalam tanah serta mikroorganisme yang ada di dalamnya merupakan tanda berkuranganya kualitas tanah. 

Terdapat beberapa penyebab berkurangnya kualitas tanah, di antaranya erosi yang menyebabkan hilangnya nutrisi tanah, penggunaan pupuk kimia yang berlebihan sehingga menyebabkan pencemaran tanah, pertanian monokultur (pertanian satu jenis tanaman) yang berulang dalam jangka waktu lama, serta pencemaran tanah akibat sampah yang sulit terurai. 

Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya menjaga kelestarian tanah agar tanah di lingkunganmu tetap subur dan terjaga. Berikut beberapa upaya untuk menjaga kelestarian tanah sebagaimana dilansir dari buku Ilmu Pengetahuan Alam/Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Untuk SMP/MTs Kelas IX Semester 2 yang ditulis Siti Zubaidah dkk. 

1. Upaya menjaga kelestarian tanah.

Berikut sejumlah upaya menjaga kelestarian tanah.

a. Pengelolaan tanah menggunakan tanaman penutup tanah.

Upaya untuk menjaga agar nutrisi dan mineral penting dalam tanah tidak terbawa oleh aliran air akibat erosi dapat dilakukan dengan menggunakan tanaman penutup atau melakukan reboisasi

Adanya tanaman penutup tanah berfungsi untuk menahan air hujan agar tidak langsung mengenai permukaan tanah. Dengan demikian, dapat mengurangi pengikisan tanah dan mempertahankan produktivitas tanah. 

b. Pengelolaan lahan miring untuk mengurangi erosi. 

Pengolahan lahan untuk mengurangi erosi dapat dibuat dengan penterasan lahan miring (terasering), yaitu mengubah permukaaan tanah miring menjadi bertingkat-tingkat. 

Penterasan bertujuan mengurangi panjang lereng dan memperkecil kemiringan lereng sehingga dapat memperlambat kecepatan aliran air di permukaan. Selain itu, untuk menampung dan mengalirkan aliran air permukaan sehingga memungkinkan penyerapan oleh tanah. 

Dengan demikian, terasering dapat mengurangi erosi. Perhatikan gambar di bawah ini.

Keterangan gambar: Terasering pada sawah.

c. Mengurangi penggunaan pupuk kimia.

Penggunaan pupuk kimia pada takaran dan waktu yang tepat memang dapat meningkatkan produksi pertanian. Ini karena senyawa di dalam pupuk kimia merupakan senyawa sederhana yang dapat langsung diserap oleh tumbuhan. 

Namun, jika pemupukan kimia dilakukan secara terus-menerus dan berlebihan, akan berpotensi mencemari tanah atau dapat menurunkan kualitas tanah. Pupuk kimia atau pupuk buatan merupakan pupuk yang terbuat dari bahan-bahan anorganik dengan komposisi zat tertentu yang diproses secara kimia. 

Upaya untuk mengurangi dampak penggunaan pupuk kimia yaitu menggunakan pupuk organik. Pupuk organik merupakan pupuk yang berasal dari pelapukan sisa-sisa tanaman, hewan, dan manusia. 

Sumber bahan organik dapat berupa kompos, pupuk hijau, pupuk kandang, limbah ternak, limbah industri yang menggunakan bahan pertanian, dan limbah kota (sampah). Pupuk organik berasal dari bahan yang dapat terurai dan dapat memperbaiki struktur tanah serta menjaga populasi mikroorganisme tanah sehingga menjaga kualitas tanah dalam jangka panjang. 

d. Pengolahan tanah yang tepat untuk pertanian monokultur.

Pertanian monokultur merupakan penanaman satu jenis tumbuhan pada suatu lahan dalam jangka waktu tertentu atau sesuai dengan umur tanaman. Misalnya penanaman padi, jagung, kedelai, tebu, dan tanaman budi daya lain. 

Bila pertanian monokultur ini dilakukan secara terus-menerus tanpa ada pengolahan tanah yang tepat, ini dapat menurunkan tingkat kesuburan tanah. Lahan yang ditanami satu jenis tumbuhan cenderung mengurangi keanekaragaman hayati pada lahan tersebut, termasuk mikrorganisme di dalam tanah. 

Salah satu upaya pengolahan tanah yang tepat untuk pertanian monokultur adalah dengan dilakukan pergiliran tanaman. Lahan yang biasa ditanami padi, pada musim kemarau dapat ditanami tanaman palawija atau tanaman yang dapat mengikat nitrogen dari udara dengan bantuan bakteri Rhizobium. 

Tanaman yang termasuk kelompok ini yaitu tanaman kacang-kacangan seperti kacang tanah, kedelai, buncis, kacang hijau dan kara. Dengan demikian, ketersediaan unsur hara pada lahan tersebut dapat terjaga tanpa penambahan pupuk kimia yang berbahaya dan berpotensi mengurangi tingkat kesuburan tanah. 

2. Daur ulang sampah yang sulit terurai. 

Sampah yang sulit terurai seperti plastik, kaca, logam berpotensi mengurangi tingkat kesuburan tanah. Mikroorganisme dalam tanah memang dapat menguraikan sampah-sampah tersebut, tetapi membutuhkan waktu yang sangat lama. 

Apabila tidak ada pengolahan sampah yang tepat, akan terjadi penumpukan sampah yang sulit terurai. Akibatnya, tanah menjadi tidak subur. 

Upaya yang dapat kamu lakukan di antaranya dengan memisahkan antara sampah yang mudah terurai dengan sampah yang sulit terurai. Sampah yang sulit terurai seperti plastik, kaleng, atau kaca dapat kamu daur ulang menjadi barang-barang yang berguna. 

Keterangan gambar: Hasil daur ulang sampah.

Selain dapat membantu menjaga kelestarian tanah, kamu juga dapat mengubah barang bekas menjadi barang yang memiliki nilai ekonomi. Nah, sebagai siswa yang peduli lingkungan coba gunakan kreativitasmu untuk membuat sampah-sampah yang sulit terurai menjadi barang-barang yang lebih berguna dan memiliki nilai ekonomi tinggi. (Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya