Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Terima Kasih Heru untuk 6 Gubernur DKI

Putri Anisa Yuliani
28/7/2023 15:36
Terima Kasih Heru untuk 6 Gubernur DKI
Foto udara umat Islam melaksanakan Shalat Idul Fitri 1443 H di kawasan Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta, Senin (2/5/2022).(ANTARA/APRILLIO AKBAR)

PENJABAT Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono meminta agar polemik terkait renovasi Jakarta International Stadium (JIS) disudahi. Ia menegaskan, dirinya tak pernah menyebut bahwa JIS bermasalah dan harus direvitalisasi. Pernyataan itu justru dikeluarkan oleh media.

Di sisi lain, optimalisasi sarana dan prasarana JIS sebelumnya memang sudah berniat dilakukan oleh Pemprov DKI setelah adanya permohonan atensi dari Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

Hal itu didukung Indonesia yang ditunjuk oleh FIFA menjadi tuan rumah Piala Dunia U-17 dan JIS digunakan sebagai salah satu arena pertandingan. Pemerintah pusat pun ikut terjun untuk menyempurnakan JIS.

"Berikutnya JIS itu memang BPKP menyampaikan dalam atensinya perlu ada peningkatan sarana dan prasana terkait dengan JIS agar bisa dioptimalkan. Agar bisa dioptimalkan BPKP menyarankan atensi optimalkan sarana dan prasana. Kemarin atau bulan ini Pemda DKI bersama pemerintah pusat melakukan optimalisasi sarana prasarana menuju dan keluar dari JIS," terang Heru di Balai Kota, Jumat (28/7).

Baca juga: Heru Budi Minta Polemik Soal JIS Disudahi

Heru pun berterima kasih kepada para gubernur-gubernur sebelumnya yang berperan sehingga hari ini Jakarta memiliki JIS sebagai salah satu stadion sepak bola yang megah. Ia paham betul bagaimana proses panjang JIS bisa terbangun karena pernah menjadi PNS di Jakarta.

Seperti diketahui, riwayat JIS dulunya berawal dari sebuah taman bernama Taman BMW (Bersih Manusiawi Wibawa). Wiyogo Atmodarminto yang menjabat Gubernur DKI pada 1987-1992 mendapatkan lahan tersebut dari para pengembang sebagai kewajiban pengembang.

Oleh Gubernur Soerjadi Soedirdja yang menjabat pada 1992-1997, lahan dari pengembang itu dirawat sebagai aset Pemprov DKI. Kemudian pada era Gubernur Sutiyoso (1997-2007) dan Gubernur Fauzi Bowo (2007-2012), lahan itu dikosongkan di sejumlah titik serta dijadikan taman.

Baca juga: JIS Sudah Bagus, tapi Perlu Disempurnakan

Kemudian, Gubernur Joko Widodo (2012-2014), taman itu dicanangkan menjadi stadion sebagai pengganti Lebak Bulus yang dirobohkan untuk keperluan menjadi depo MRT Jakarta.

Sementara itu, pada era Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (2016) sengketa lahan tersebut berupaya diselesaikan dan selesai pada era Gubernur Anies Baswedan (2017-2022). Di era Anies pula, JIS dibangun dan selesai tepat sebelum periode jabatannya selesai.

"Terus berikutnya Pak Basuki mengamankan lokasi. Saya terima kasih kepada beliau-beliau. Lanjut jamannya Pak Anies Baswedan membangun JIS yang saat ini, saya harus berterimakasih kepada beliau karena sudah terbangun itu stadion yang bagus yang harus kita banggakan. Hari ini saya dengan kementerian terkait, menyempurnakan lokasi itu," jelas Heru.

"Saya waktu itu di wilayah Jakarta Utara bagian dari yang melakukan mengamankan aset itu seluas 80 hektare. Jadi terimakasih kepada senior-senior saya yang sudah membangun, dan JIS hari ini bagian dari kebanggaan DKai Jakarta yang harus saya harus rawat," ungkapnya. (Z-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto
Berita Lainnya