Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KETUA Komisi D DPRD DKI Jakarta Ida Mahmudah mencecar jajaran Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) DKI Jakarta dalam agenda rapat kerja hari ini.
Hal itu karena masih banyak warga yang tinggal di kolong jembatan, kolong jalan tol, bahkan di atas lautan sampah seperti di Kapuk Muara.
Akibat fakta ini, Ida dan rekan-rekan sesama legislator DKI dari PDIP dimarahi Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Kemarahan Mega cukup beralasan sebab, Ketua DPRD DKI hingga Ketua Komisi D yang bermitra dengan DPRKP berasal dari PDIP.
Baca juga : Permukiman Liar Potret Kumuh Kota Jakarta
"Kita di rakernas itu tiga hari. Tiga hari itu juga kami dimarahi Bu Mega. 'Kalian ini kerjaannya ngapain aja? Kok, masih banyak warga tinggal di kolong jembatan di DKI'. Tapi ternyata bukan dari partai kami aja yang kesulitan untuk akses ke rusun. Rekan dari partai lain pun sulit," ujar Ida, Selasa (11/7).
Menurut dia, masih banyaknya warga yang tinggal di lokasi-lokasi yang tidak layak ini harus dikerjakan bersama-sama seluruh jajaran Pemprov DKI.
Baca juga : Masih Banyaknya Warga Jakarta yang Memiliki Hunian tidak Layak
Lurah hingga walikota harus peka terhadap warga. Rusun-rusun di Jakarta sesungguhnya masih tersedia cukup banyak. Namun, urusan birokrasi yang sulit lagi-lagi menjadi batu sandungan bagi warga yang ingin menempati rusun.
"Prihatin warga DKI banyak yang di kolong tol. Padahal rusun 5 ribu unit yang kosong. Mereka nggak mau atau kita yang nggak mau menempatkan? Kalau harus kita pancing kasih kulkas, kompor, seperti dulu caranya Pak Jokowi, kenapa nggak? Kita bisa cari. Nggak pakai APBD bisa kok," tuturnya.
"Kalau bicara warga memang senang di kolong tol ya memang. Mereka mau hidup bebas. Tapi kita yang penyelenggara negara ini yang harus prihatin," sambungnya.
Kesulitan birokrasi untuk mendapat unit hunian rusun sempat ia alami. Ida mengatakan pernah berkomunikasi dengan Kepala Unit Pengelola Rusun (UPRS) Penjaringan. Di rusun itu masih terdapat unit yang kosong. Namun, warga yang ingin ia bantu mengurus birokrasi agar mendapatkan unit justru tidak mendapat jawaban hingga hari ini.
"Saya aja minta satu unit buat warga kolong jembatan Penjaringan ini susahnya minta ampun. Dia ini janda, anaknya tiga baru satu yang kerja. Berkas sudah lengkap, sampai buka rekening Bank DKI," tuturnya.
Rusun, lanjutnya, justru dapat dinikmati warga yang tergolong mampu. Padahal, rusunawa Pemprov DKI diperuntukkan bagi warga berpenghasilan rendah antara Rp2,5 juta hingga Rp7 juta dengan harga sewa yang bervariasi antara Rp125 ribu hingga Rp765 ribu per bulan tanpa adanya uang iuran.
"Banyak lho warga yang mampu. Saya tahu kok. Saya kan beberapa kali ngecek ke Penjaringan. Saya bisa lihat dari potongannya itu seperti bos dan memang beneran bos," kata Ida.
Ida pun meminta agar penghuni rusun dapat ditertibkan sehingga yang menikmati rusun adalah murni warga yang berhak. (Z-4)
Besaran Rp451 juta itu akan digunakan per kelurahan atau per rukun warga tergantu dari kajian dan penyesuaian yang dilakukan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Jakarta
Ada empat prioritas permasalahan yang harus dientaskan seperti kemacetan, kampung kumuh, banjir, dan pemberdayaan masyarakat.
Pemerintah Provinsi DKI berencana menata 11 rukun warga (RW). Penataan itu menggunakan anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) 2020.
Dalam uji kelayakan dan kepatutan calon Wali Kota Jakarta Pusat Dhany Sukma, ia meminta persoalan kawasan kumuh menjadi fokus perhatian untuk segera dituntaskan.
“Kampung kota Jakarta mulai dibenahi secara bertahap melalui proses pelibatan dan pemberdayaan warga."
Berdasarkan data BPS DKI, pada 2017 terdapat 445 RW yang terkategorisasi kumuh atau 16,2%. Lalu, jumlahnya berkurang menjadi 225 RW atau 14,4% pada 2022.
Pemudik yang akan melewati ruas tol tersebut diminta menyiapkan kondisi fisik yang prima. Kalau mengantuk silahkan berisirahat di rest area.
Jalan Tol Bogor Ciawi Sukabumi (Bocimi) tepatnya di pintu keluar Tol Parungkuda kilometer 64-600 dikabarkan longsor.
Sampai saat ini total nilai pembebasan lahan yang telah dibayarkan Rp517.5 miliar.
Di Kabupaten Cianjur, sesuai rencana akan dibangun dua titik pintu keluar. Lokasinya berada di dua kecamatan.
KAKORLANTAS Polri Brigjen Agus Suryonugrohoo menjelaskan berdasarkan survei yang dilakukan di ruas Tol Cipularang, diketahui ada beberapa titik yang mengalami kerusakan.
Pemkab Indramayu tidak perlu ragu untuk menggandeng pihak swasta jika ingin ruas jalan tol tersebut segera terealisasi
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved