Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
ANGGOTA Komisi C DPRD DKI Jakarta S Andyka menilai saat ini bukanlah waktu yang tepat untuk menaikkan tarif Trans-Jakarta. Sebab, perekonomian masyarakat belum sepenuhnya pulih dari hantaman pandemi covid-19.
Ekonomi Jakarta memang mengalami pertumbuhan. Namun, Andyka menilai pertumbuhannya masih berjalan lambat dan belum signifikan.
Ia meminta Pemprov DKI Jakarta agar mempertimbangkan kembali rencana kenaikan tarif transportasi andalan warga Ibu Kota tersebut.
Baca juga: Publik Kritik Rencana Kenaikan Tarif Transjakarta
"Sekarang, menurut saya, bukan waktu yang tepat. Masyarakat kita masih menghadapi kesulitan," ungkap Andyka saat dihubungi, Kamis (13/4).
Ia pun meminta Pemprov DKI maupun PT TransJakarta agar bisa berkonsultasi lebih dulu perihal rencana kajian kenaikan tarif dengan DPRD DKI, terutama Komisi C, yang membidangi keuangan.
Sebab, pihaknya harus tahu ada atau tidaknya pengaruh kenaikan tarif terhadap alokasi anggaran subsidi Pemprov DKI kepada PT TransJakarta.
Baca juga: Keputusan Kenaikan Tarif TransJakarta Milik Pemprov DKI
"Karena bagaimanapun, kenaikan tarif akan berpengaruh pada anggaran subsidi. Apakah ini akan berkurang atau malah tidak ada pengaruhnya. Di samping itu, Trans-Jakarta juga harus menjelaskan, efeknya jika ada kenaikan tarif. Apa ada jaminan pelayanan akan meningkat. Atau jika tarif tidak meningkat, pelayanan tidak bisa meningkat atau malah menurun," terang politikus Partai Gerindra itu.
Sebelumnya, baik Dinas Perhubungan DKI Jakarta dan PT TransJakarta melakukan survei kesediaan penumpang atas rencana kenaikan tarif Trans-Jakarta. Survei tersebut dilakukan sebagai respons atas usulan yang datang dari Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ).
Rinciannya, bus BRT dan non-BRT serta Transjabodetabek naik menjadi Rp4.000 sepanjang hari atau Rp5.000 sepanjang hari, atau Rp4.000 pukul 05.00 WIB-19.00 WIB atau Rp5.000 pukul 19.00 WIB-22.00 WIB.
Saat ini, tarif Trans-Jakarta baik BRT maupun non-BRT adalah Rp3.500. Tarifnya menjadi lebih murah yakni Rp2.000 saat pukul 05.00-07.00 WIB. Sementara untuk angkutan mikrotrans tidak dikenakan tarif alias gratis. Namun, penumpang tetap harus melakukan tap in tiket untuk pendataan penumpang. (Z-1)
GUBERNUR DKI Jakarta Pramono Anung menanggapi usulan dari DPRD DKI Jakarta untuk membuat kebijakan Kartu Janda Jakarta sebagai salah satu program bantuan sosial (bansos) baru.
Yuke mengatakan bahwa musibah kebakaran yang terjadi beberapa hari ini dan menyebabkan korban meninggal dunia harus menjadi pelajaran yang berharga.
Anggota DPRD DKI Jakarta Ali Lubis menyatakan tindakan Satpol PP terhadap PKL dan parkir liar di Blok M sebenarnya dapat dibenarkan secara hukum, namun harus adil.
Banyak tempat olahraga yang digunakan masyarakat menengah ke bawah sehingga omzet yang didapatkan juga terbilang rendah.
Komisi E DPRD Jakarta meminta kepada Dinas Pendidikan DKI untuk segera merealisasikan 40 sekolah gratis pada tahun ajaran 2025/2026
ANGGOTA DPRD DKI Jakarta Bun Joi Phiau meminta pejabat di lingkungan Pemprov DKI jangan hanya ahli retorika saat bencana datang.
Peluncuran rute Ancol-Blok M sekaligus menjadi peluncuran 70 armada bus listrik high deck pertama di Jakarta.
TransJakarta menggandeng blu by BCA Digital untuk memperkenalkan sistem pembayaran digital baru, guna meningkatkan kenyamanan dan efisiensi bagi pengguna
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengungkapkan rute baru TransJabodetabek dengan trayek Bekasi-Dukuh Atas yang melalui Tol Becakayu segera diresmikan.
Saat pembangunan LRT Jakarta, aktivitas naik dan turun penumpang dialihkan sementara di halte Utan Kayu sisi kiri dan sisi kanan mulai 27 Juni 2025 - 27 Juli 2025.
Dishub DKI Jakarta juga menambah jam operasional layanan tiga angkutan umum tersebut. Kebijakan ini berlaku selama 24 jam pada 22 Juni 2025, mulai pukul 00.00 WIB hingga 23.59 WIB.
Bagi warga Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) atau luar daerah lainnya, Anda bisa menjajal ragam transportasi umum untuk pergi ke Jakarta Fair.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved