Headline
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
KOMISI C DPRD DKI Jakarta mendorong Perusahaan Umum Daerah Pengelolaan Air Limbah (Perumda PAL Jaya) lebih serius mengolah limbah bahan berbahaya dan beracun (B3). Karena itu, pengelolaan limbah B3 perlu langkah efektif dengan memperbanyak unit instalasi.
Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta Lukmanul Hakim mengatakan, proses pengelolaan limbah B3 masih terkendala penyediaan lokasi pembangunan instalasi. Sementara pencemaran limbah B3 harus segera diatasi.
“Mereka (Perumda PAL Jaya) sudah diberikan PMD (Penyertaan Modal Daerah) kemarin, untuk membangun tempat pengelolaan limbah B3. Ternyata masih ada kendala di badan aset,” ujar Lukman melalui keterangan tertulis, Minggu (10/8).
Guna mengatasi kendala tersebut, Lukmanul meminta Perumda PAL Jaya bersinergi dengan Badan Pengelolaan Aset Daerah (BPAD) terkait pemanfaatan aset milik Pemprov DKI Jakarta untuk mengelola limbah B3.
“Maka kita harap pemanfaatan aset itu dipersingkat proses administrasinya agar lebih efektif,” tandas dia.
Selain itu, Lukmanul mendorong Perumda PAL Jaya menyediakan sarana pengelolaan limbah B3 medis di seluruh Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas).
Termasuk pengelolaan limbah seluruh rumah sakit swasta di Jakarta.
“Kita harus menjadi BUMD yang lebih besar,” kata Lukmanul.
Harapannya, PAL Jaya tumbuh menjadi perusahaan besar khusus mengolah limbah.
“Holding besar di Jakarta, khusus bidang mengolah limbah,” tambah dia.
Sementara, Direktur Utama Perumda PAL Jaya Untung Suryadi menegaskan, layanan pengelolaan limbah B3 medis di RSUD masih bersaing dengan swasta. Setiap tahun, RSUD menggelar lelang.
Bahkan, ungkap Untung, PAL Jaya kehilangan tiga kontrak dengan RSUD karena kalah bersaing dengan pihak swasta.
“Alasan utamanya adalah harga karena mereka memiliki fasilitas pengolahan sendiri,” beber Untung.
Terkait Penyertaan Modal Daerah (PMD), jelas Untung, telah digunakan untuk membangun fasilitas pengolahan limbah B3 di area Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) di Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur.
Pembangunan fasilitas itu menggunakan lahan milik Perumda PAL Jaya. “Fasilitas ini nantinya tidak hanya akan digunakan untuk pengolahan lumpur tinja, tetapi juga limbah B3,” tutur Untung.
Pengolahan lumpur tinja sebelumnya ditangani oleh Dinas Kebersihan. “Kami sedang dalam proses pengurusan izin untuk memperluas pemanfaatannya,” pungkas Untung. (Far/P-3)
PENGELOLAAN limbah bahan beracun dan berbahaya atau B3 terus digenjot guna mewujudkan net zero emissions (NZE) dan keberlanjutan lingkungan.
Ribuan pelaku industri di Bekasi harus dipastikan teredukasi terhadap kondisi darurat.
Cagub Jabar Dedi Mulyadi (KDM) mendorong pengelolaan sampah dan limbah bukan sekadar omon-omon. Sebab kini pabrik pengelolaan sedang dibangun di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat
Limbah B3 yang dikelola lebih lanjut mencapai 8.048,60 ton. Sisanya disimpan di Tempat Penyimpanan Sementara Limbah B3 sebesar 28.696,22 ton
Tiga metode pembuatan sabun dari minyak jelantah, yaitu metode Cold Press (CP), Hot Process (HP), dan Melt & Pour (MP).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved