Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PENUMPANG TransJakarta diperkenankan untuk membatalkan puasa Ramadan saat berada di halte dan dalam bus. Hal ini berbeda dengan hari biasanya kegiatan tersebut dilarang.
Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan Transjakarta Apriastini Bakti Bugiansri mengatakan terdapat beberapa aturan yang wajib ditaati oleh penumpang saat berbuka puasa. Seperti waktu untuk makan dan minum dibatasi.
"Makan dan minum hanya diperbolehkan maksimal 10 menit sejak azan Magrib," ujar Apri dalam keterangan tertulis (28/3).
Baca juga: Tata Cara Berbuka Puasa di Perjalanan Commuterline
Penumpang tidak diperkenankan untuk mengkonsumsi makanan berat seperti nasi, lauk pauk, dan makanan siap saji lainnya. Hanya diperbolehkan membatalkan puasa dengan mengkonsumsi air minum, kurma atau makanan ringan.
Selain itu, protokol covid-19 harus tetap dijaga. Sehingga setelah membatalkan puasa, penumpang harus kembali mengenakan masker.
Baca juga: Penumpang KRL Diperkenankan Buka Puasa di Dalam Kereta
"Saat melepas masker untuk makan dan minum, tidak diperkenankan untuk berbicara langsung maupun melalui handphone," terangnya.
Kemudian, penumpang diminta memperhatikan kebersihan dengan tidak membuang kemasan makanan dan minuman secara sebarangan. (Z-7)
Bagi penonton yang akan menyaksikan pertandingan Indonesia vs Arab Saudi secara langsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), ada berbagai rute transportasi umum yang bisa jadi pilihan.
Layanan Transportasi Umum yang Tersedia di Area Ganjil Genap.
Sejak hari pertama kebijakan ganjil genap diberlakukan, tren pertumbuhan penumpang menunjukkan peningkatan secara bertahap mencapai 12%.
Melalui Jak Lingko, bus rapid transit (BRT) terintegrasi dengan moda raya terpadu (MRT) dan lintas raya terpadu (LRT).
Separator yang dianggarkan adalah pembatas berbahan dasar beton dengan tinggi setengah meter dan tebalnya mencapai 30 centimeter.
Kendaraan mewah Lexus bernomor B 1 UNO menerobos jalur Transjakarta dengan dikawal aparat.
Halte Transjakarta Hotel Bundaran Indonesia itu menghalangi visual dari objek diduga cagar budaya (ODCB), yaitu Patung Selamat Datang.
Politikus Partai Gerindra itu yakin Transjakarta tidak akan sembarangan dalam melakukan pembangunan infrastruktur, apalagi yang melibatkan ODCB.
PEMBANGUNAN halte Bus Transjakarta di kawasan Bundaran HI mengundang polemik. Pembangunan hal tersebut dinilai mengganggu kawasan ikonik Bundaran HI yang bersejarah bagi bangsa Indonesia.
Sistem ini menerapkan satu tiket uang elektronik yang hanya berlaku satu orang layaknya yang diterapkan terlebih dulu oleh PT KAI Commuter di angkutan KRL Jabodetabek.
"Gagasan itu sendiri bertentangan dengan gagasan Gubernur. Gubernur merobohkan JPO dengan alasan kita harus bisa melihat dengan clear Patung Selamat Datang."
PT Transjakarta berencana menjadikan Halte Hotel Indonesia (HI) dan Halte Lebak Bulus sebagai proyek percontohan (pilot project) halte yang ramah bagi pelanggan difabel.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved