Headline

Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.

Fokus

Pasukan Putih menyasar pasien dengan ketergantungan berat

Korban Kebakaran Plumpang Dapat Kompensasi Rp5,6 Juta untuk Kontrak Rumah

Mohamad Farhan Zhuhri
11/3/2023 19:05
Korban Kebakaran Plumpang Dapat Kompensasi Rp5,6 Juta untuk Kontrak Rumah
Kondisi para pengungsi korban kebakaran Depo Plumpang Pertamina(MI)

KORBAN kebakaran Depo Pertamina Plumpang yang rumahnya hangus terbakar mendapatkan kompensasi biaya tempat tinggal sementara dari Pertamina senilai Rp5,6 juta. Kompensasi tersebut diberikan untuk 160 kepala keluarga (KK) yang kehilangan tempat tinggal. Masing-masing KK dipastikan mendapatkan Rp3,6 juta untuk biaya kontrak rumah selama 3 bulan dan tambahan Rp2 juta untuk kebutuhan hidup sehari-hari. 

Ketua Rukun Warga (RW) 01 Rawa Badak Selatan (RBS), Koja, Jakarta Utara, Bambang Setiyono mengatakan para penerima dana kompnesasi dibebaskan untuk mencari kontrakan secara mandiri dengan uang tersebut. 

“Per KK yang ngontrak karena kebakaran, total Rp5,6 juta per orang. Kontrakannya dibebaskan untuk cari masing-masing," papar Bambang.

Baca juga : Pemkot Jakut Bakal Carikan Kontrakan untuk Korban Plumpang

Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting Irto menuturkan bantuan kepada warga Tanah Merah Bantuan sudah disalurkan sejak Jumat (10/3), dan masih terus berlangsung. Irto menyebut bantuan biaya kontrakan dikirim melalui rekening warga penerima.

Pertamina, lanjut Irto, juga memberikan bantuan lainnya yakni untuk biaya pemakaman tiap korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang sebesar Rp10 juta.

Baca juga : Gerindra Apresiasi Pemkot Jakut Pindahkan Korban Plumpang ke Kontrakan

"Semua akan diberikan bantuan biaya kontrakan," tegas Irto.

Di tempat terpisah, Ketua Komisi VII DPR RI Sugeng Suparwoto menyampaikan, selain pemberian bantuan, Pertamina juga diminta untuk mengaudit keamanan kilang atau depo secara menyeluruh. 

"Bahwa fasilitas kilang Pertamina harus diaudit ulang secara menyeluruh karena sebagian kilang itu sudah tua umurnya," ungkapnya.

Politikus NasDem itu menekankan harus ada perubahan standarisasi keamanan kilang Pertamina karena ekosistem di area kilang tersebut berubah. Terlebih, kawasan Depo Pertamina Plumpang dekat dengan pemukiman warga yang dianggap berbahaya.

"Saat dibangun sejak 1970-an beda dengan sekarang, ada kenaikan suhu, tanah semakin sempit. Makanya saya dukung relokasi Depo Plumpang itu ke lahan Pelindo," jelasnya. (Z-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putra Ananda
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik