Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
LEGISLATOR DKI Jakarta mendesak agam warga Plumpang bisa direlokasi ke tempat yang lebih aman. Hal itu diusulkan setelah Komisi D DPRD DKI Jakarta meninjau langsung lokasi kebakaran Plumpang, di Kelurahan Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara.
"Ya saya kemarin kebetulan ke lapangan. Jadi memang dia nempel betul rumah penduduk ini nempel betul-betul dengan pagar Pertamina. Ini tidak berbicara apakah depo mau dipindahkan oleh Pak Eric atau tidak, pindah ini kan butuh waktu, berapa tahun pemindahan itu. Nah, berbicara butuh waktu ini warga yang memang rumahnya sudah habis kan butuh tempat yang memang layak," ungkap Ketua Komisi D DKI Jakarta Ida Mahmudah saat dihubungi, Rabu (8/3).
Ia mengatakan sebenarnya ada dua pilihan lokasi yang bisa dijadikan tempat relokasi bagi warga yakni Rusunawa Nagrak dan Wisma Atlet Namun, saat Ida berdialog dengan warga, warga menolak usul untuk direlokasi ke Rusunawa Nagrak karena lokasinya yang jauh.
Baca juga: Heru Kaji Usulan Korban Kebakaran Plumpang Direlokasi ke Wisma Atlet
"Nah, begitu (bicara) Wisma Atlet , Pak Heru juga mengatakan 'ya sudah, nanti saya komunikasi lagi dengan warga saya'. Nah, ini kan memungkinkan kalau memang mereka mau di Wisma Atlet. Wisma Atlet ini seperti apartemen seperti hotel," tuturnya.
Kemudian, sebagai jalan tengah, politikus PDIP ini pun mengusulkan agar dibangun rusun baru khusus bagi warga Plumpang. Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, lanjut Ida, memiliki lahan di Jalan Yos Sudarso, Jakarta Utara yang bisa dijadikan lokasi rusun.
Baca juga: Relokasi TBBM Pertamina Plumpang, Pelindo Siap Fasilitasi
"Dananya dari mana? CSR Pertamina dong. Boleh tidak? Boleh. Kita sudah punya lahan, kita tinggal minta sama CSR Pertamina untuk membangunkan rusunawa yang memamg kelasnya seperti hotel atau apartemen. Bisa kesana," tuturnya.
Ida mengatakan, rusun ini bisa menjadi alternatif tempat tinggal sementara bagi warga Plumpang selama Pertamina melakukan penataan ulang. Namun, warga sebaiknya bisa dibiarkan memilih untuk menetap permanen di sana atau kembali lagi ke rumah mereka.
"Sementara atau lama? Lama alhamdulillah kalau kalian mau. Tapi paling tidak sambil menunggu rumah tinggal yang layak, kalian di sana. Kasian anak-anaknya, gak tega. Ini jangan ego kita. Karena ngomongnya begini warga 'Bu, kami nggak apa-apa kok tinggalnya seperti kandang kambing tapi kami sudah nyaman dengan lokasi yang memang sudah puluhan tahun tinggal'. Kita nggak bisa ego itu. Kita harus mikirin nyawa kita, ya kita berharap tidak ada musibah lagi tapi kan kita tidak pernah tahu," tegasnya.
Sebelumnya, kebakaran terjadi di depo Pertamina Plumpang pada Jumat (3/3) lalu. Ratusan rumah terbakar dan hingga kini ada 19 korban meninggal dunia akibat kejadian itu. (Z-10)
Melalui proses lelang, PT Pertamina Patra Niaga (PPN) menunjuk Pertagas untuk mengerjakan pembangunan proyek pipa BBM sepanjang ± 96 kilometer dari Cikampek ke Plumpang.
PT Pertamina Patra Niaga masih menunggu putusan lengkap dari Pengadilan Negeri Jakarta Selatan terkait kewajiban ganti rugi Rp23 miliar atas peristiwa Depo Pertamina Plumpang.
Sejumlah warga sudah meminta PT Pertamina Patra Niaga bertanggung jawab atas insiden kebakaran Depo Plumpang
"Jadi pembangunan JIGT ini ada beberapa tahapan. Tahap pertama yaitu terminal BBM. Kita proyeksikan dari US$350 juta-US$550 juta (Rp5,3 triliun-Rp8,3 triliun)," jelasnya.
Menurutnya, Pertamina memiliki kewajiban moral untuk menyampaikan kepada publik mengenai laporan audit.
PT Jakarta Propertindo, menyalurkan 115 paket bantuan untuk puluhan anak-anak usia sekolah terdampak kebakaran Depo Plumpang berbentuk peralatan sekolah
KEBAKARAN melanda tiga petak rumah dan satu lapak rongsok di Gang Kancil I, Lenteng Agung, Jagakarsa, pada Minggu (27/7)
Ada 22 kepala keluarga (KK) dan 69 jiwa yang dapat diselamatkan dari kejadian kebakaran itu.
Selain dikakukan identifikasi terhadap korban, juga dilakukan autopsi untuk mengetahui penyebab meninggalnya kelima korban saat kebakaran terjadi.
Meluasnya kebakaran di lahan gambut di Desa Gambut Jaya tersebut, lantaran sulitnya pekerjaan pemadaman di lahan gambut yang kubahnya mencapai kedalaman 15 meter.
DINAS Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta mencatat sebanyak 951 kasus kebakaran terjadi di Jakarta sejak tanggal 1 Januari 2025 hingga 20 Juli 2025.
Tingginya angka kebakaran juga menjadi peringatan bagi pemerintah daerah dan masyarakat untuk tidak mengabaikan faktor-faktor pemicu yang kerap dianggap sepele.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved