Jumat 03 Maret 2023, 10:33 WIB

Marak Pelecehan di Bus Transjakarta, DPRD Minta Bus Pink Ditambah

Putri Anisa Yuliani | Megapolitan
Marak Pelecehan di Bus Transjakarta, DPRD Minta Bus Pink Ditambah

ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Penumpang duduk di dalam bus Transjakarta khusus wanita di kawasan Pasar Baru, Jakarta.

 

KETUA Komisi B DPRD DKI Jakarta Ismail meminta PT Transjakarta memperbanyak bus Transjakarta khusus perempuan untuk mencegah terjadinya tindak asusila.

Politikus PKS itu mengatakan, perlu ada solusi jangka pendek dan jangka panjang untuk merealisasikan percepatan penambahan bus khusus perempuan.

"Untuk jangka pendek, pengadaan bus khusus perempuan bisa dilakukan dengan memanfaatkan bus yang ada dengan penanda khusus melalui running text di bus. Sehingga, penumpang juga mudah mengidentifikasi bus khusus itu," ujarnya, Kamis (3/3).

Menurutnya, dengan memanfaatkan bus reguler yang ada maka headway bagi penumpang bus perempuan saat jam sibuk tidak terlalu lama. Pasalnya, sejauh ini armada bus pink masih sangat terbatas.

Baca juga: Cegah Pelecehan Seksual, Heru Minta Petugas Halte Trans-Jakarta Siaga di Jam Rawan

"Kasus pelecehan seksual ini banyak terjadi saat berlangsung jam padat penumpang. Harus bisa diantisipasi segera. Saya meyakini banyak juga mereka yang mengalami pelecehan tapi tidak melapor dengan berbagai pertimbangan," terangnya.

Untuk jangka panjang, Ismail menambahkan, bisa dilakukan dengan penambahan armada bus pink mengingat pengguna bus Transjakarta juga hampir separuhnya kaum perempuan.

"Tentu ini perlu penganggaran dan pembahasan lebih lanjut. Terpenting, saya ingin PT Transjakarta segera memberikan kebijakan solutif secara cepat," ungkapnya.

Ismail tidak menginginkan, berulangnya kasus tindak asusila di bus Transjakarta ini akan membuat pengguna transportasi umum justru berkurang. Sehingga, juga perlu dilakukan ketegasan terhadap pelaku, termasuk pemberian sanksi sosial.

"Rasa aman dan nyaman itu penting. Tidak hanya bagi perempuan pengguna bus Transjakarta, tapi juga menghadirkan ketenangan bagi keluarganya," ucap Ismail.

Sementara itu, Legislator Komisi B DPRD DKI Jakarta, Adi Kurnia Setiadi berharap, PT Transjakarta bisa betul-betul melakukan mapping pergerakan penumpang dan kesiapan atau kebutuhan jumlah armada saat jam-jam sibuk.

"Harus ada evaluasi agar penumpang tidak terlalu berdesakan hingga memicu atau memberikan kesempatan terjadinya pelecehan seksual," bebernya.

Adi menambahkan, untuk percepatan memberikan rasa aman dan nyaman bagi penumpang perempuan juga bisa dilakukan dengan kanalisasi bus. Terlebih, PT Transjakarta juga memiliki bus-bus articulated (gandeng).

"Bisa digunakan sekat, seperti kereta itu ada gerbong khusus. Saya kira ini juga bisa menjadi alternatif," tandasnya.(Put/OL-09)

Baca Juga

MI/GABRIEL

Polda Metro Jaya Petakan Titik Berburu Takjil Ramadan

👤Khoerun Nadif Rahmat 🕔Rabu 22 Maret 2023, 16:49 WIB
POLDA Metro Jaya siapkan telah memetakan titik-titik tempat yang akan diserbu masyarakat untuk berburu kebutuhan makanan selama bulan...
Dok.MI

Polisi Amankan Delapan Pelaku Penyerangan Terhadap Pelajar di Kawasan Jakbar

👤 Khoerun Nadif Rahmat 🕔Rabu 22 Maret 2023, 14:25 WIB
Akibat aksi penyerangan, korban berinisial NV mengalami luka robek pada bagian kepala. Luka tersebut diakibatkan oleh sabetan senjata tajam...
ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

PNS Wajib Pulang Jam 2 Siang Selama Ramadan

👤Mohamad Farhan Zhuhri 🕔Rabu 22 Maret 2023, 14:25 WIB
Hal ini dilakukan untuk mengurai kepadatan lalu...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

Top Tags

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya