Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
SEKRETARIS Daerah (Sekda) Provinsi DKI Jakarta Joko Agus Setyono menegaskan pihaknya akan berusaha semaksimal mungkin ketika disinggung soal Key Performance Indicator (KPI) banjir Jakarta yang ditargetkan surut dalam waktu enam jam pada masa pemerintahan Anies Baswedan.
Joko menjabarkan usaha apa saja yang sudah dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) dalam menanggulangi genangan ataupun banjir yang terjadi belakangan ini
"KPI itu tentunya menjadi tolak ukur kita juga. Ya kalau pemerintahan sebelumnya mengatakan enam jam surut, kita akan berusaha. Mudah-mudahan hujan tidak akan lebih lebat lagi dari kemarin. Ini juga arahan dan bantuan dari pemerintah pusat juga luar biasa dari pembuatan waduk Ciawi Sukamahi. Manfaatnya luar biasa. Kemudian normalisasi kali Ciliwung juga sudah berjalan, juga kita mengeruk sungai karena sungai ini sedimentasinya luar biasa dan lain sebagainya," kata Joko.
Baca juga: Banjir Tersisa di 9 RT, 53 Jiwa Masih Mengungsi
Selain itu, pada saat kunjungannya, Rabu (1/3), sembari menunjuk indikator tinggi air di Pintu Air Manggarai yang sudah di bawah normal, Joko mengklaim penanggulangam banjir bisa dikatakan berhasil.
"Kita lihat bahwa dengan curah hujan yang sedemikian tinggi, bisa dilihat indikatornya di belakang kita. Pada hari ini, kita masih di bawah normal. Artinya program penanggulangan atau mengatasi banjir kita itu bisa dikatakan berhasil. Ini berkat arahan dan perintah dari Pj Gubernur, beliau itu tidak banyak bicara tapi kita diminta untuk secara bersama-sama untuk bekerja terus," tegas Joko.
Banjir di Jakarta terjadi karena banyak faktor. Namun tidak bisa terus dikatakan bahwa ini banjir kiriman. Hingga saat ini pun permasalah banjir menjadi salah satu yang menjadi fokus utama Pemprov DKI Jakarta.
"Kita ketahui penyebab banjir di Jakarta banyak faktor, pertama Jakarta itu ada di dataran rendah. Kemudian, ada 13 sungai dan itu kalau namanya kali dari hulu sampai ke sini, kita nggak katakan itu banjir kiriman, ini kalau saya katakan faktor hidrometeorologi, itulah sebenarnya faktor alam. Kita tidak akan menyalahkan daerah sekitar kita dan lebih penting bagaimana kita melakukan upaya koordinasi dengan Pemda di sekitar kita melibatkan Pemerintah Pusat, sesuai perintah Presiden Jokowi kita harus berikan pelayanan kepada masyarakat secara maksimal," tutur Joko.
Maka dari itu, Joko juga menjelaskan setiap pekerjaan pasti mempunyai target, salah satunya upaya menanggulangi banjir ini tidak hanya dari Pemerintah saja namun harus dari kesadaran masyarakatnya juga.
"Target banjir, kita pasti yang namanya bekerja ada targetnya, ini adalah upaya kita untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat, supaya masyarakat merasa nyaman, tenang. Mudah-mudahan, kita sama-sama menjaga juga, jangan membuang sampah sembarangan dan saya melihat juga udah ada peningkatan kesadaran itu, dan kita liat juga di belakang (Pintu Air Manggarai), sampahnya sudah sedikit jadi sudah okelah kita itu, pembersihan kali itu selalu terus menerus kita lakukan," pungkas Joko. (OL-1)
Banjir besar di Potiskum, Nigeria, merusak ratusan rumah dan memaksa ratusan warga mengungsi.
Mou diteken antara Pemkab Bogor- Pemkab Jawa Barat (Jabar)- Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), dan Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA), di Pendopo Bupati Cianjur, Selasa (12/8).
Dari Pemkab Bogor, penandatanganan dilakukan langsung oleh Bupati Bogor Rudy Susmanto dan dari Provinsi Jabar oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi atau KDM (Kang Dedi Mulyadi).
MENTERI Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno mengingatkan semua pihak untuk mewaspadai potensi banjir di wilayah Jabodetabek.
Untuk kota-kota besar di Indonesia, akan mengalami potensi berawan, berawan tebal, cerah berawan, hujan ringan, hujan sedang, hingga hujan disertai petir
KOTA Sukabumi, Jawa Barat, kembali diterjang bencana hidrometeorologi, Sabtu (9/8) malam.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved