Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Pasar Jaya Bakal Lelang Beras Sisa di Gudang Pulo Gadung

Putri Anisa Yuliani
18/1/2023 12:51
Pasar Jaya Bakal Lelang Beras Sisa di Gudang Pulo Gadung
Ilustrasi beras.(ANTARA FOTO/Galih Pradipta )

PERUMDA Pasar Jaya bakal melelang beras sisa stok usaha retail yang menumpuk di gudang Pulo Gadung, Jakarta Timur. Corporate Secretary Pasar Jaya Muhammad Fahri mengatakan, lelang sudah dilakukan pada 31 Oktober 2022 lalu.

"Kami umumkan lelang pertama di media cetak nasional 31 Oktober 2022. Jauh sebelum isu ini sudah kami lelang. Kami tidak mungkin lelang kalau bukan punya kami. Lelang kami umumkan melalui Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang," ujar Fahri saat dihubungi, Rabu (18/1).

Beras itu, lanjut Fahri, merupakan sisa usaha retail sebanyak 920 ton. Ia juga telah mengumumkan setransparan mungkin terkait kondisi beras yang sudah menurun kualitasnya yakni menguning dan berjamur.

"Lelang sudah berjalan di November 2022. Beras itu juga disampaikan sudah tidak layak untuk dikonsumsi. Di dalam pengumuman lelang sudah disampaikan secara jelas. Ya kalau peminatnya mau 'reprocessing' lagi untuk hal lain, saya kurang tahu ya. Tapi setidaknya harus memenuhi ketentuan UU Pangan," imbuhnya.

Fahri melanjutkan, lelang pertama gagal dan pihaknya akan mengajukan lelang kembali. Pihaknya pun sudah mendapatkan kepastian lelang beras akan diumumkan pada 31 Januari mendatang.

Di sisi lain, Fahri menegaskan untuk penugasan pendistribusian bantuan sosial (bansos) di era pendemi covid-19 sudah selesai dilakukan oleh Pasar Jaya. Ia pun membantah ada kelalaian dan korupsi dalam proses pendistribusian bansos tersebut.

"Misal kami diamanatkan untuk distribusi bansos 10. Maka kami pesan 15. Itu untuk menjaga supaya kalau ada beras yang rusak atau beras yang karungnya pecah. Supaya customer itu puas. Kami menyebutnya 'buffer'," terangnya.

Ia menegaskan stok 'buffer' ini tidak langsung ada sebanyak jumlah tersebut melainkan merupakan akumulasi dari pengadaan yang dilakukan oleh Pasar Jaya. "Tapi bertahap karena kan pemberian bansos ada 11 tahap dari April-Desember 2020," imbuhnya.

Sebelumnya, salah satu seorang pegiat sosial media, Rudi Valenka, melalui sebuah utas atau thread di akun Twitter @kurawa pada 9 Januari 2023 siang menjabarkan tentang dugaan korupsi bansos 2020.

Menurut dia, Pemprov DKI saat itu hendak menanggulangi pandemi covid-19 dengan manyalurkan bansos senilai Rp3,65 triliun dalam bentuk sembako.

Lewat program itu, Rudi menyebutkan, Dinas Sosial DKI menunjuk tiga rekanan terpilih untuk menyalurkan paket sembako senilai Rp3,65 triliun lewat Perumda Pasar Jaya, PT Food Station, dan PT Trimedia Imaji Rekso Abadi. Namun, porsi terbesar diberikan pada Pasar Jaya dengan nilai Rp2,85 triliun.

Ia turut serta membeberkan ada temuan 1.000 ton beras dengan bentuk paket lima kilogram di sebuah tempat penyimpanan dengan kondisi sudah rusak.

Rudi mengatakan beras itu seharusnya disalurkan pada 2020-2021 untuk warga Ibu Kota. Namun, kata akun @kurawa, hingga kini beras itu masih berada di tempat penyimpanan tersebut. (OL-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Retno Hemawati
Berita Lainnya