Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Kepuasan Publik Ke Pemkot Tangsel Naik, Masalah Banjir Dan Sampah Jadi Sorotan

Syarief Oebaidillah
14/12/2022 18:03
Kepuasan Publik Ke Pemkot Tangsel Naik, Masalah Banjir Dan Sampah Jadi Sorotan
Wali Kota Tangsel Banten, Benyamin Davnie.(DOK Humas Pemkot Tangsel)

KEPUASAN publik terhadap kinerja Benyamin Davnie dan Pilar Saga Ichsan sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tangsel naik cukup signifikan. Masalah sampah dan banjir masih menjadi perhatian publik untuk dibenahi. 

Hal itu terungkap dalam hasil survei yang dilakukan Media Survei Indonesia (MSI) bertajuk "Evaluasi Akhir Tahun Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tangerang Selatan". Survei dilakukan pada 10-15 November secara tatap muda dengan jumlah responden 500 yang tersebar di 7 kecamatan. 

Manajer Riset MSI, Adi Imam Taufik mengatakan, survei menggunakan metode multistage random sampling, dengan margin of error diperkirakan +-4.5 persen dan tingkat kepercayaan 95%. Adi Imam mengatakan pada November tingkat kepuasan publik terhadap Wali Kota Benyamin Davnie dan Wakil Wali Kota Pilar Saga Ichsan masing-masing sebanyak 72.4% dan 63.4%. Angka ini naik tajam jika dibandingkan dengan survei April 2022.

"Tren kepuasan kinerja Wali Kota Benyamin terlihat naik signifikan, dari 55,8% di April ke 72,4% di November 2022. Angka kenaikannya 16,6%. Begitu pun dengan Wakil Wali Kota Pilar meningkat dari 49.2% ke 63,4%, atau naik sekitar 14,2%" ungkap Adi.

Peningkatan kepuasan publik, lanjut Adi, tercatat juga pada angka gabungan Wali Kota-Wakil Wali Kota. Jika sebelumnya hanya 61,2%, saat ini sudah mencapai 70,7 persen. Adi menilai naiknya angka kepuasan ditopang karena tingginya penilaian warga terhadap kemampuan Wali Kota-Wakil Wali Kota dalam menyelesaikan persoalan yang ada di Tangsel.

"Sebanyak 74,4 persen menyebut Benyamin-Pilar mampu dalam selesaikan masalah di Tangsel. Angka kemampuan ini turut memberi kontribusi pada kepuasan publik secara keseluruhan," ujarnya.

Secara kuantitatif, menurut Adi, banyak program yang direspon positif oleh masyarakat Tangsel, dengan angka kepuasan di atas 70 persen, antara lain penanganan covid-19 (86,6%), menyediakan kebutuhan pokok sehari-hari (79,2%), penyediaan sarana/prasarana pendidikan (75,8%), mempermudah pelayanan kantor Pemda (75,4%), penyediaan sarana/prasarana kesehatan (75,2%), bangun/perbaiki infrastruktur yang rusak (74%), mengatasi kriminalitas & rasa aman (73,2%), dan transportasi publik yang terkoneksi (71%).

Ada pun program yang angka penilaiannya di atas 50% diantaranya tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih (69,2%), pemberdayaan UMKM (66%), penegakan hukum (64%), memangkas biaya perizinan (63,4%), menangani masalah kekerasan perempuan & anak (62%), mengatasi masalah narkoba (59,4%), menata PKL (59%), masalah sampah (54,8%), memberantas KKN di lingkungan Pemkot (52,8%), mengundang investor (51,6%), dan menangani masalah sosial (50,4%).

Sedangkan, program kerja yang masih dinilai kurang dari 50% yaitu mengatasi kemacetan (34,6%), menyediakan lapangan kerja (39,4%), dan mengatasi banjir (45,6%). Begitupun masalah sampah, angka yang tidak puas sekitar 44,6%.

"Pemkot harus kerja lebih keras lagi menyelesaikan persoalan utama di Tangsel, yakni macet, banjir, sampah, termasuk lapangan kerja. Jika itu diselesaikan secara tuntas, maka kami prediksi di tahun depan kepuasan publik akan semakin tinggi, bisa di atas 80%," pungkasnya. (OL-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya