Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
Polres Metro Bekasi masih tetap mengizinkan kegiatan konser dan hiburan berskala besar digelar di daerah industri terbesar se-Asia Tenggara tersebut. Asalkan sesuai kelayakan hasil asesmen aspek pengamanannya.
Sebelumnya, Polda Metro Jaya dan Polres Metro Bekasi Kota tidak lagi mengizinkan konser berskala besar. Kebijakan itu terkait konser musik berdendang bergoyang yang kelebihan penonton sehingga mengakibatkan jatuh pingsannya puluhan penonton.
"Bukan soal besar kecil. Tapi kita asesmen dulu aspek kesiapan pengamaannya. Kalau gak layak tidak kita izinkan," kata Kapolres Metro Bekasi Komisaris Besar (Kombes) Gidion Arif Setyawan kepada Media Indonesia, Kamis (3/10).
Ia menjelaskan, kelayakan perizinan sebuah konser musik dan hiburan tergantung pada hasil asesmen. Diantaranya penilaian atas perkiraan jumlah penonton, kapasitas tempat, dan jumlah personel pengamanannya.
"Layak atau tidaknya ya berdasarkan jumlah asesmennya," ujar Gidion.
Sementara Polres Metro Bekasi tidak akan memberikan izin terhadap kegiatan konser berskala besar di Kota Bekasi. Meskipun konser tersebut digelar pada lapangan terbuka.
"Melihat kondisi yang ada mulai berikutnya kami tidak mengizinkan konser-konser berskala besar di lapangan terbuka karena banyak mudaratnya dan menimbulkan hal-hal yang kurang baik," kata Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Hengki.
Ia mengungkapkan, pengecualian izin konser diberikan apabila penyelenggara mengadakan konser di gedung. Pasalnya, konser di dalam gedung bisa meminimalisir adanya kelebihan (over crowded) penonton dan gangguan keamanan serta ketertiban masyarakat.
"Kecuali mereka di gedung dengan jumlah kapasitas tiket dijual, penonton berapa yang hadir, dan kerawanan itu bisa diminimalisir," pungkas Hengki. (OL-12)
Tim Unit Ranmor dan Tim Opsnal Unit Reskrim Polsek Bantar Gebang menangkap kedua pelaku pada 19 Juli 2025
Machiko Kennedy baru saja dinobatkan sebagai Puteri Kebudayaan Remaja Indonesia 2025 di ajang nasional yang berlangsung di Yogyakarta.
Pelajar bernama Keimita, asal Kabupaten Bekasi, menjadi perhatian publik setelah video curhatnya viral. Dalam video itu, ia mengaku sedih karena kesulitan mendaftar sekolah negeri.
Kerusakan terjadi saat hujan deras hingga membuat tembok retak sebelum akhirnya ambrol.
Warga protes karena sulit mendapat distribusi air bersih yang sudah berlangsung selama tiga bulan terakhir.
POLISI mengungkap kronologi pembunuhan notaris wanita di Bekasi yang jasadnya ditemukan di sungai Citarum.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved