Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Bahas RAPBD 2023, Ketua DPRD DKI Minta Macet dan Banjir Jadi Prioritas

Putri Anisa Yuliani
28/10/2022 21:57
Bahas RAPBD 2023, Ketua DPRD DKI Minta Macet dan Banjir Jadi Prioritas
ilustrasi: Kawasan langganan banjir harus mewaspadai potensi hujan deras hari ini.(ANTARA)

DPRD DKI Jakarta akan segera melakukan pembahasan Rancangan APBD DKI Jakarta 2023. Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi pun meminta anggota DPRD untuk memperhatikan pos-pos anggaran terutama yang berkaitan dengan kemacetan dan penanganan banjir. 

Sebelumnya Pemprov DKI Jakarta telah mengajukan Rancangan Kebijakan Umum APBD 2023 senilai Rp85,5 triliun. Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono memiliki sejumlah prioritas anggaran termasuk yang berkaitan dengan penanganan banjir dan kemacetan sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo. 

Baca juga: Pasangan Pelaku Diduga Kubur Bayi di Ciracas Diringkus

"Kepada jajaran DPRD DKI Jakarta saya telah mengingatkan bahwa setiap anggaran kegiatan pemerintah di tahun depan harus fokus menuntaskan dua masalah besar Jakarta, yakni banjir dan kemacetan. Kemudian pemulihan ekonomi serta antisipasi menghadapi resesi. Tidak ada lagi program kerja khayalan," ujar Prasetio dalam unggahan di akun Instagram, Jumat (28/10). 

 

Di sisi lain, ia optimistis melihat Rancangan APBD 2023 yang diajukan Pj Gubernur Heru Budi. 

 

"Optimistis Jakarta Makin Baik. Saya merasakan getaran optimisme dari rancangan Kebijakan Umum Anggaran dan Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) APBD tahun 2023 yang dipaparkan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Pemprov DKI Jakarta kemarin sore," ungkapnya. 

 

Secara garis besar terjadi peningkatan sejumlah proyeksi pendapatan, sehingga besaran kebijakan umum APBD tahun 2023 yang diusulkan kepada Badan Anggaran DPRD DKI mencapai Rp85,5 triliun.

 

Sementara itu, rincian postur APBD DKI 2023 Rp85,57 triliun terdiri dari pendapatan daerah senilai Rp77,44 triliun dan penerimaan pembiayaan Rp8,12 triliun. Kemudian pengeluaran pembiayaan daerah senilai Rp8,19 triliun. 

 

Diketahui, postur APBD 2022 yakni Rp82,7 triliun dengan rincian pendapatan daerah Rp77,4 triliun. Dari segi pembiayaan daerah, penerimaan pembiayaan dianggarkan Rp5 triliun, termasuk di dalamnya sisa lebih perhitungan anggaran (Silpa) tahun 2021 Rp4 triliun. (Put)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya