Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

DLH DKI Selidiki Sumber Debu Hitam Cemari Rumah Warga Marunda

Mohamad Farhan Zhuhri
07/9/2022 15:28
DLH DKI Selidiki Sumber Debu Hitam Cemari Rumah Warga Marunda
Ilustrasi: Sejumlah bocah dengan mengenakan masker bermain di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Si Pitung karena cemaran debu(ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

PEMERINTAH Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Lingkungan Hidup masih mengkaji dugaan debu hitam batu bara yang mulai bermunculan kembali di permukiman kawasan pelabuhan Marunda, Jakarta Utara.

Hal tersebut belum diketahui apakah berasal dari PT Karya Citra Nusantara (KCN) yang tengah melakukan pemindahan dan pengosongan timbunan batu bara atau bukan.

"Jadi itu yang sedang dikosongkan, mereka minta waktu 90 hari untuk mengosongkan timbunan-timbunan batu bara yang ada di situ," kata Humas DLH DKI Jakarta Yogi Ichwan kepada Media Indonesia, Rabu (7/9).

Ia melanjutkan, operasional PT KCN sudah berhenti total. Oleh karena itu, pihaknya akan mendalami sumber debu batu bara masih mencemari kawasan marunda.

“Kita sudah mengutus tim untuk mempelajarinya, kita akan memperdalam apakah pengaruh dari kcn atau sumber yang lainnya,” ujarnya.

Yogi menjelaskan PT KCN meminta waktu hingga 3 bulan untuk mobilisasi guna mengosongkan stock pile. Ia juga memastikan PT KCN sudah tidak beroperasi kembali.

“Iya, kalau operasional KCN sudah tidak beroperasional lagi ya sebagai pelabuhan, tetapi memang masih ada aktivitas pengosongan stock pile tadi,” tukasnya.

Baca juga:  Warga Marunda: Pemprov DKI Harus Pastikan KCN tidak Beroperasi

Pemberitaan sebelumnya, warga-warga yang tinggal di wilayah Kelurahan Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, kembali mengeluhkan debu mencemari lingkungan rumah hingga sampai ke area 'Rumah Si Pitung'.

Salah seorang warga Marunda, Cecep Supriadi, mengatakan debu hitam pekat mencemari lingkungan mereka sejak Sabtu (3/9).

"Waktu Sabtu itu debu masuk dari pagi sampai siang. Sampai sekarang juga debunya masih banyak banget," kata Cecep kepada wartawan di Jakarta Utara, Senin (5/9).

Cecep mengatakan debu mengendap ke lantai dan mengotori permukiman setelah sebelumnya sempat berembus angin kencang.

"Debunya sama hitam pekat kayak sebelumnya. Banyak sekali ini, karena dari kemarin angin kencang," ucap Cecep.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya