ARUS lalu lintas di Jalan Plenongan dan sejajar rel kereta api Dewi Sartika, Pancoran Mas, Kota Depok, Jawa Barat macet parah. Dinas Perhubungan Kota Depok terpaksa melakukan manajemen dan rekayasa lalu lintas. Yakni pengalihan kendaraan dari Jalan Plenongan menuju ke Sawangan dan Arief Rahman Hakim.
Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan (Kabidlalin-Dishub) Kota Depok Marbudiantono, mengatakan pemicu kemacetan di Jalan Plenongan atau di sejajar rel kereta api lantaran pengeboran tanah proyek underpass Jalan Dewi Sartika.
"Hari ini ada pengeboran secara besar-besaran pada underpass sehingga Jalan Plenongan yang menghubungkan Jalan Dewi Sartika, Jalan Arief Rahman Hakim, dan Jalan Margonda macetnya tak ketulungan," kata Marbudiantono, Senin (8/8)
Satu-satunya cara mengurai kemacetan tersebut, Marbudiantono mengatakan Dinas Perhubungan terpaksa melakukan manajemen dan rekayasa lalu lintas.
"Kendaraan-kendaraan roda empat maupun roda dua yang dari Jalan Plenongan atau sejajar rel kami alihkan ke arah Sawangan maupun Arief Rahman Hakim dan Margonda."
Pengalihan arus kendaraan ini, menurut dia berlaku hingga 5 minggu. "Ini hasil rapat Dinas Perhubungan dengan Satuan Lalu Lintas Polres Metropolitan Kota Depok dan Satuan Polisi Pamong Praja (Pol PP) Kota Depok hari ini. Bahwa perlu ada manajemen dan rekayasa lalu lintas di Jalan Plenongan selama 5 minggu," katanya.
Ia memastikan warga masyarakat Kota Depok akan terganggu dengan pengalihan arus lalu lintas ini. Terutama anak-anak sekolah, guru, pegawai pemerintah dan swasta sangat terganggu.
Namun, Marbudiantono mengatakan pengalihan arus lalu lintas ini sifatnya sementara. Setelah pengeboran tanah proyek underpass rel kereta api di Jalan Dewi Sartika selesai arus lalu lintas akan kembali normal.
Pembangunan underpass Jalan Dewi Sartika lagi berproyeksi. Akhir Desember 2022 ini proyek underpass tersebut sudah selesai. Setelah itu terowongan Dewi Sartika dapat dilalui kendaraan baik yang dari Sawangan dan Jalan Nusantara.
"Sekitar lima bulan lagi lah pengerjaan underpass selesai. Maka, warga masyarakat yang sehari-hari terganggu dimohonkan kesabarannya, " ucapnya.
Abdillah, seorang siswa SMA Negeri Kota Depok mengaku terlambat belajar karena kendaraan yang tumpangi terjebak macet di jalan.
Ia mengatakan tidak tahu ada pengalihan arus lalu lintas lantaran tak mendapat informasi. "Arus lalu lintas baik ke arah Sawangan maupun ke Arief Rahman Hakim dan Margonda, sama-sama padat. Kondisi ini berbeda dalam kondisi normal," katanya.
Awalnya dirinya menduga kemacaten itu diakibatkan oleh meningkatkan pengguna jalan baik kendaraan roda dua maupun lebih lantaran masuk sekolah.
Sejak pagi hingga siang kendaraan hanya merayap, sehingga waktu tempuh menjadi lama untuk bergerak dari Jalan Plenongan menuju SMA Negeri 1.
Sebagai gambaran, dari sekitar Plenongan menuju ke SMA Negeri 1 dibutuhkan waktu hampir dua jam. Padahal dalam kondisi normal hanya sekitar setelah jam, itupun singgah beberapa kali di jalan mengambil penumpang.
Keluhan serupa diungkapkan Hasniah yang mengaku terpaksa menggunakan jasa transportasi online karena ingin cepat sampai tujuan. "Namun kenyataannya, juga melambat, karena harus menghadapi kemacetan lalu lintas yang cukup panjang," paparnya (OL-13