Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Polisi Sita CCTV dalam Perjalanan Magelang ke Jakarta

Siti Yona Hukmana
22/7/2022 20:06
Polisi Sita CCTV dalam Perjalanan Magelang ke Jakarta
Sebuah CCTV terpasang di Jalan.(ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)

TIM khusus gabungan pengusutan kasus tewasnya Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat juga menyita rekaman CCTV dalam perjalanan dari Magelang ke Jakarta. Bukti itu tengah di dalami oleh tim di laboratorium forensik (labfor).

"Ya semuanya (CCTV disita). Semua yang terkait menyangkut peristiwa ini sudah didalami dan dilakukan proses oleh laboratorium forensik," kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, hari ini.

Dedi mengatakan ada beberapa titik CCTV yang sudah disita tim khusus (timsus). Namun, dia tak membeberkan detail masing-masing titiknya. Hanya, sebelumnya Dedi menyebut titik lain berada di sepanjang jalan sekitar tempat kejadian perkara (TKP). Artinya, salah satunya berada di dekat rumah dinas Irjen Ferdy Sambo.

"Saat ini masih proses pendalaman oleh labfor, karena harus dikalibrasi dan semuanya harus direkam dengan sangat baik, karena harus ada penyesuaian waktu ya. Ini masih didalami oleh labfor, nanti hasilnya pun secara scientific oleh labfor," ungkap Dedi.

Dedi juga enggan membeberkan jumlah CCTV yang disita. Dia tak mau banyak bicara mengenai bukti. Dia berdalih hanya orang ahli di bidangnya yang pas untuk menyampaikan.

"Nanti dari labfor yang akan bisa menjelaskan dan tentunya kalau misal dibuka di sidang pengadilan tentu akan dibuka. Nanti akan diuji di pengadilan dalam rangka membuktikan suatu peristiwa pidana," jelas jenderal bintang dua itu.

Brigadir Yosua terlibat baku tembak dengan ajudan Irjen Ferdy Sambo lainnya di rumah dinas Sambo, Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan pukul 17.00 WIB pada Jumat, 8 Juli 2022. Keterangan versi Mabes Polri, Brigadir Yosua, yang merupakan sopir istri Sambo ditembak hingga tewas oleh Bhayangkara Dua (Bharada) RE, sopir Sambo.

Baca juga: Ditemukan Unsur Pidana, Kasus Tewasnya Brigadir J Naik Penyidikan

Penembakan itu disinyalir karena Brigadir Yosua melakukan pelecehan seksual dan penodongan senjata kepada istri Sambo. Namun, versi keluarga menyatakan Brigadir Yosua meninggal bukan karena senjata api, melainkan pembunuhan berencana. Brigadir Yosua diyakini disiksa dalam perjalanan dari Magelang ke Jakarta.

Keluarga meminta polisi melakukan autopsi ulang. Sebab, hasil autopsi awal yang menyebutkan Brigadir Yosua tewas akibat ditembak dinilai tidak dapat dipercaya.

Kasus tewasnya Brigadir Yosua menjadi sorotan. Publik menyoroti sejumlah kejanggalan usai hasil autopsi dibeberkan ke publik.

Kasus ini berbuntut panjang. Sebanyak dua perwira tinggi (pati) polisi dicopot dari jabatannya guna menjaga proses penyelidikan berlangsung objektif. Kedua pati Polri yang dicopot yakni Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo dan Karo Paminal Divisi Propam Polri Brigjen Hendra Kurniawan.

Lalu, Kapolres Jakarta Selatan Kombes Budhi Herdi Susanto juga dinonaktifkan. Jabatannya diisi sementara oleh Kombes Yandri Irsan yang saat ini menjabat Direktur Pamobvit Polda Metro Jaya.(OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya