Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Masyarakat Kota Bekasi Diimbau Waspadai Penyakit Cacar Monyet

Rudi Kurniawansyah
14/7/2022 10:02
Masyarakat Kota Bekasi Diimbau Waspadai Penyakit Cacar Monyet
Foto yang menunjukkan geja;a bagian tubuh yang terinfeksi cacar monyet atau 'monkeypox'.(Handout / UK Health Security Agency / AFP)

PEMERINTAH Kota (Pemkot) Bekasi melalui Dinas Kesehatan mengimbau kepada seluruh masyarakat Kota Bekasi untuk mewaspadai dan mencegah penyebaran penyakit monkeypox atau cacar monyet.

"Gejala yang terjadi pada kategori suspek monkeypox ini ialah sakit kepala, demam akut lebih dari 38,5 derajat Celcius, pembesaran kelenjar getah bening, nyeri otot, terjadinya sakit punggung, dan makin melemahnya daya tahan tubuh," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi Tanti Rohilawati, Kamis (14/7).

Ia menjelaskan, monkeypox atau nama lainnya ialah cacar monyet merupakan penyakit zoonosis.\ Penyakit itu bersifat gejala yang ringan berlangsung selama 2 hingga 4 minggu namun bisa berkembang menjadi gejala yang berat atau bahkan sampai kematian.

Sejauh ini, lanjutnya, berdasarkan survey yang terjadi, tingkat kematian sudah mencapai 3 hingga 6%.

Adapun penularan terjadi terhadap manusia melalui kontak langsung dengan orang, hewan yang terinfeksi, atau melalui benda yang terkontaminasi oleh virus tersebut.

"Pada kategori probabel memiliki gejala seperti memenuhi kriteria suspek, dan telah melakukan aktivitas seperti tatap muka, kontak fisik dengan kulit atau lesi kulit, kontak seksual serta kontak dengan benda yang telah terkotaminasi dari kasus konfirmasi 21 hari," jelasnya.

Baca juga: Belum ada Laporan Kasus Cacar Monyet di Indonesia

Dikatakannya, pada tahap konfirmasi bisa terlihat dari hasil pemeriksaan laboratorium sekuensing monkeypox atau PCR. Kemudian pada tahap discarded dalam pengecekan sekuensing atau PCR suspek dinyatakan negatif.

Selanjutnya pada tahap terakhir yakni kontak erat bisa dinyatakan dari orang yang memiliki kontak dengan kasus probable atau kasus terkonfirmasi monkeypox.

Ia mengungkapkan, banyaknya pertumbuhan dan penambahan kasus monkeypox saat ini berasal dari negara non-endemis yang sekarang meluas ke 3 regional WHO yakni regional Eropa, Amerika, dan Western Pacific.

Saat ini, penyelidikan kasus terus diberlakukan demi mengetahui pola penularan di negara-negara non endemis monkeypox.

"Sebagian besar kasus yang terjadi dari pasien tidak memiliki riwayat perjalanan ke negara-negara endemis dan sebagian kasus berhubungan dengan adanya keikutsertaan pada pertemuan besar yang mana dapat meningkatkan risiko kontak, baik melalui lesi, cairan tubuh, droplet dan benda yang telah terkontaminasi," jelasnya.

Sejauh ini, lanjutnya, Pemkot Bekasi telah memberikan pengertian terhadap masing-masing pihak kesehatan dan masyarakat Kota Bekasi untuk menekan angka penyebaran monkeypox.

Selain itu meningkatkan dukungan pemerintah daerah, dan fasilitas pelayanan kesehatan, seperti pemantauan dan laporan kasus yang ditemukan sesuai dengan definisi operasional kepada Dirjen P2P, Kantor Kesehatan Pelabuhan untuk terlibat dalam pengawasan terhadap awak, personel, penumpang, alat angkut, barang bawaan lainnya.

"Itu melibatkan peran laboratorium kesehatan masyarakat untuk melaporkan bila menemukan hasil laboratorium konfirmasi monkeypox melalui Public Helath Emergency Operation Center (PHEOC) di nomor Telepon/WhatsApp 0866-7759-1097 atau e-mail: [email protected]," jelasnya.(RK/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya