Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
PENGELOLA Terminal Lebak Bulus, Jakarta Selatan, memperkirakan lonjakan jumlah penumpang saat arus mudik tahun 2022 masih terus terjadi hingga H-2 Lebaran.
Sekarang pun para pemudik telah memadati Terminal Lebak Bulus, Jakarta Selatan, sejak H-9 dan H-8 atau Sabtu (23/4) dan Minggu (24/4). Total sebanyak 700 pemudik per hari.
Kepala Terminal Lebak Bulus,Hernanto,mengatakan, jumlah penumpang atau pemudik bus antarkota antarprovinsi (AKAP) pada H-8 dan H-9, itu umumnya paling banyak ke daerah Jawa.
"Rute terbanyak itu di Jawa, misalnya, Jawa Barat ke Kuningan. Kemudian Jawa Tengah dan Jawa Timur," ujar Hernanto saat dihubungi, di Jakarta, Senin (25/4).
Sementara untuk lintas Sumatera, pemudik paling banyak ke daerah Padang. Selain pada momen Lebaran 2022, pemudik ke wilayah Padang itu sudah terjadi Hari Raya Idul Fitri sebelum terjadi pandemi Covid-19.
"Kalau untuk wilayah Sumatera itu biasanya ke Padang," ujar Hernanto.
Baca juga: Dishub DKI: Ganjil Genap Tidak Berlaku Selama Libur Lebaran
Pengelola Terminal Lebak Bulus sebelumnya juga memberikan kelonggaran untuk calon penumpang yang ingin mudik, tetapi yang belum melakukan vaksinasi hingga dosis ketiga atau booster.
Masyarakat yang baru menerima suntik vaksin Covid-19 sampai dosis kedua masih diperbolehkan untuk mudik. Hanya saja, ada persyaratan tambahan yang perlu dipenuhi yakni menunjukkan hasil swab antigen.
Kebijakan itu mengikuti aturan yang ditetapkan pemerintah.
Pemeriksaan atau ramp check untuk bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) di Terminal Lebak Bulus, Jakarta Selatan, juga sudah dilakukan pada Senin, ini.
Pemeriksaan terhadap armada pengangkut pemudik dilakukan oleh pengujian kendaraan bermotor (PKB) Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Sedangkan untuk pemeriksaan sopir dan awak bus AKAP juga dilakukan oleh tim medis dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta.(OL-4)
Pada periode Posko Terpadu Angkutan Udara Lebaran 2025, puncak arus mudik terjadi pada tanggal 28 Maret 2025 dengan 50.576 penumpang dan 324 penerbangan.
Angka ini merupakan akumulasi dari ruas operasional yang terpantau sejak 21 Maret hingga 10 April 2025 serta ruas fungsional yang beroperasi mulai 24 Maret hingga 10 April 2025.
PT Jasa Marga Tbk menutup operasi Satuan Tugas (Satgas) Jasa Marga Siaga Operasional Idul Fitri 1446 H/2025 yang memastikan kelancaran arus mudik dan balik.
WAKIL Ketua MPR Abcandra Muhammad Akbar Supratman didampingi Wakil Bupati Donggala Taufik M Burhan, melepas ratusan santri usai libur Lebaran.
Dalam laporan terbarunya, kepolisian mencatat terjadi penurunan signifikan sebesar 30% selama pelaksanaan Operasi Ketupat 2025 dibandingkan tahun sebelumnya.
DEPUTI Bidang Koordinasi Keamanan dan Ketertiban Masyarakat Kemenko Polkam, Brigjen Asep Jenal Ahmadi, mengatakan lalu lintas arus mudik hingga arus balik mengalami penurunan.
Kedelapan terminal penumpang itu antara lain berada di Tanjungpinang, Sibolga, Tanjung Balai Karimun, Tanjung Emas, Gresik, Lembar, Bima dan Parepare.
Kemenko Polkam menerjunkan tim pemantauan ke enam wilayah prioritas jelang puncak arus mudik Lebaran 2025. Keenam wilayah prioritas itu adalah Lampung, Banten, DKI Jakarta
Sebanyak 15 petugas yang dikerahkan nantinya bertugas menerima laporan hingga mengecek tiket bus apakah memang sesuai dengan tarif yang berlaku.
Untuk memastikan keselamatan dan kelancaran perjalanan,Terminal Cicaheum bekerja sama dengan tim penguji kendaraan bermotor melakukan ramp check atau pemeriksaan kelaikan kendaraan.
Wali Kota Pematangsiantar Wesly Silalahi menginstruksikan organisasi perangkat daerah (OPD) agar Terminal Tanjung Pinggir tersebut segera dioperasikan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved