RAZIA handphone (HP yang dilakukan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 7 Kota Depok, ditemukan 20 HP berisi konten pornografi.
"Rekaman videocall pornografi ini kami temukan tersimpan di dalam HP milik 20 siswa-siswi yang terjaring dalam razia HP pagi tadi. Rekaman videocall porno tersebut berjenis-jenis, ada rekaman videocall porno dilakukan bersama pacarnya," kata Humas SMP Negeri 7 Kota Depok Kardi, Selasa (12/4).
Kardi menegaskan, terkait temuan tersebut pihak sekolah sudah memberikan teguran dan pembinaan, sedangkan sanksi diserahkan kepada badan konseling (BK) sekolah setempat.
"Kami telah melakukan pembinaan dan menghapus konten-konten porno yang terdapat dalam HP tersebut. Selain itu, kami juga telah memanggil secara resmi para orang tua siswa yang menyimpan videocall pornografi untuk bersama sama membimbing dan mengarahkan siswa siswi agar tidak mengulangi perbuatannya, " ujarnya.
Kardi menambahkan, para siswa-siswi yang ketahuan menyimpan konten pornografi, mayoritas mengaku mendapatkannya dengan mendownload melalui situs-situs penyedia konten porno. "Tadi kita tanya, mereka mengaku mendownload konten-konten porno tersebut. Beberapa mengaku mendapatkannya dari grup WhatSaap (WA) dan kiriman dari temannya," ucapnya.
Operasi pencegahan konten pornografi, sambung Kardi akan terus digalakkan oleh pihak SMPN setempat dalam rangka pengawasan dan pembinaan supaya siswa-siswa tidak terjerumus ke hal-hal yang negatif.
Sementara itu Dony, seorang orang tua siswa mengapresiasi langkah penertiban situs pornografi di SMP Negeri 7. Ia mengimbau kepada orang tua lebih aktif memantau anak yang tengah melakukan proses pembelajaran melalui smartphone.
Dia menilai penggunaan handphone untuk belajar tanpa kontrol akan memberikan peluang anak mengakses situs pornografi.
Lebih jauh Dony mengatakan, pandemi Covid-19 membuat proses belajar mengajar di sekolah beralih ke penggunaan handphone. Dengan proses belajar beralih menggunakan handphone setiap siswa dapat leluasa mengakses internet salah satunya pornografi.
"Era pandemi saat ini berbeda dengan pandemi sebelumnya. Saat ini pasti meningkatkan kejahatan seksual. Karena anak-anak dibekali HP karena sekolah menggunakan HP dan waktu luang anak banyak," paparnya.
Dia menilai jika orang tau acuh terhadap anaknya saat menggunakan handphone akan berdampak buruk terhadap anak. Anak akan lebih cepat dewasa karena dapat secara leluasa mengakses situs pornografi melalui internet.
"Mereka kongkow-kongkow di lingkungan banyak. Kadang mereka menggunakan HP mengakses gambar pornografi, itu berdampak pada peningkatan kasus seksual," jelasnya.
Tidak hanya itu, kata dia dalam permainan game yang tersedia di handphone kadang juga akan ada sisipan iklan yang berisi konten pornografi. Akibat seringnya mengakses situs pornografi, akan terjadi peningkatan kejahatan seksual (OL-13)
Baca Juga: Korban Kebakaran di Warakas tidak Bisa Selamatkan Diri karena Pintu Dikunci dari Luar